Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota Bandung

Rumah dibangun tahun 1938

Bandung, IDN Times – Penemuan 87 mortir di Gang Cinta Wangi, Kota Bandung, bikin warga geger. Bagaimana tidak, jumlah mortir yang ditemukan di atas batas wajar atau bisa disebut sebagai penemuan mortir terbanyak di Indonesia versi TNI.

Mortir-mortir berkaliber 80 itu ditemukan di sebuah garasi rumah peninggalan zaman kolonial Belanda. Bagaimana sejarah rumah tersebut sebenarnya?

1. Rumah dibangun pada 1938

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota BandungIDN Times/Galih Persiana

Menurut Komandan Distrik Militer 0618/BS Letnan Kolonel Infanteri M. Herry Subagyo, rumah tersebut didirikan pada 1938, di mana Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Belanda. Pada 1950, pascakemerdekaan Indonesia, rumah tersebut dibeli dan dialihgunakan oleh masyarakat Bandung.

“Selanjutnya tahun 1970, yang punya rumah mulai tinggal di sini. Namanya bapak Wibowo Murdoko,” kata Herry, kepada awak pers, Selasa (5/3).

2. Wibowo merupakan pejuang TNI

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota BandungIDN Times/Galih Persiana

Wibowo, kata Herry, adalah seorang pejuang revolusi yang bermukim di Bandung, Jawa Barat. Dalam sejarahnya, Wibowo merupakan seorang anggota TNI yang bekerja di bagian logistik.

Wibowo kemudian pensiun dengan pangkat Kopral, dan melanjutkan bekerja di bidang tekstil. Rumah tersebut kini diwariskan pada anak Wibowo, Cita Haryanto Dewantoro.

3. Pemilik belum dipastikan sebagai penyimpan mortir

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota BandungIDN Times/Indiana Malia

Meski demikian, menurut pengakuan Cita, bapaknya tidak pernah mengatakan telah menyimpan banyak mortir di sana. Ia pun selama ini menghuni rumah tersebut tanpa perasaan was-was, sebelum mengetahui ada puluhan mortir tertanam di garasi rumahnya.

“Sejauh ini kami baru bisa menduga-duga saja. Mortir-mortir ini ditata dengan rapi, tapi soal siapa yang menata dan menyimpan belum bisa kami pastikan,” ujarnya.

4. TNI imbau warga waspada

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota Bandunginstagram.com/kodam17

Menurut Herry, kejadian serupa bisa saja dialami oleh masyarakat Bandung lainnya, terutama yang menghuni rumah-rumah peninggalan masa kolonial Belanda. Maka itu, ia mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan mengikuti aturan bila mana menemukan bahan peledak.

“Langkah pertama itu jangan dilakukan tindakan mandiri. Segera amankan, laporkan polisi atau TNI, sehingga kami nanti yang akan melokalisir untuk pengamanan lebih lanjut. Karena menangani peledak harus melalui perlakuan khusus,” ujar Herry.

5. Wakil Wali Kota Bandung datangi lokasi

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota BandungIDN Times/Humas Bandung

Waktu IDN Times menyambangi lokasi penemuan mortir, Herry tengah ditemani oleh Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Yana yang datang tanpa menggunakan seragam dinas, ingin langsung meninjau lokasi penemuan puluhan mortir tersebut.

Sama dengan Herry, Yana pun meminta warganya selalu waspada karena Bandung merupakan salah satu lokasi pusat pemerintahan Belanda pada masa kolonial. “Saya mengimbau warga agar selalu hati-hati kalau melakukan pembangunan,” ujar Yana.

6. Pemerintah pastikan tak akan mencari mortir ke lokasi lain

Ini Sejarah Rumah di Mana 87 Mortir Ditemukan di Kota Bandunghttp://tz.ucweb.com/6_2Kg4L

Yana pun mengatakan, kalau pemerintah tidak akan mencari bahan peledak lain yang mungkin saja tertanam di beberapa titik di Kota Bandung. Pasalnya, cukup sulit mendeteksi keberadaan mortir mengingat kedalaman tanam yang berbeda-beda.

“Ya, saya enggak tahu apakah sensor metal detektor seperti itu bisa menjelajahi semua area yang diduga terkandung mortir apa tidak. Enggak mungkin se-Bandung harus dibongkar juga,” tuturnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya