Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, Sunarti

Sebelum pulang, RSHS pastikan Sunarti dalam keadaan baik

Bandung, IDN Times – Dua hari lalu, Sunarti, 39 tahun, wanita dengan berat badang 148 kg asal Karawang meninggal dunia. Ia berpulang setelah melalui berbagai penanganan medis, termasuk operasi bariatrik atau operasi lambung untuk mengatasi berat badan berlebih.

Ia meninggal setelah melalui operasi pemotongan usus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. Selama satu bulan dirawat di RSHS, Narti, sapaan akrab Sunarti, kemudian meminta izin pulang pada Jumat (1/3). Tak lama, ia pun meninggal pada Sabtu (2/3) pukul 04.00 di rumahnya.

1. Pemulangan Narti sesuai rekomendasi RSHS

Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, SunartiANTARA FOTO/Novrian Arbi

Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi mengatakan jika Narti dipulangkan sesuai dengan izin dokter RSHS. Waktu itu, kondisi kesehatan Narti jauh membaik dibanding ketika ia pertama kali datang ke RSHS.

“Pada 1 Maret tim medis menyatakan bahwa pasien ini memang untuk dipulangkan karena saat itu kondisinya bagus, tensinya bagus, suhunya bagus. Bahkan, Ibu Sunarti sudah bisa duduk 90 derajat,” kata Nina, saat menggelar jumpa pers di RSHS Bandung, Senin (4/2).

Dengan kondisi itu, kata Nina, seorang pasien layak menjalani perawatan di rumah. “Tentunya dengan memberikan obat dan edukasi tentang bagaimana cara memberikan pola makan untuk yang bersangkutan,” ujarnya.

2. Narti dirawat tanpa BPJS

Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, SunartiIDN Times/Galih Persiana

Nina mengatakan, selama sebulan dirawat di RSHS Bandung, Narti tidak melalui metode pembayaran BPJS dan asuransi lainnya. RSHS, kata dia, sudah berkomitmen untuk mengutamakan pelayanan atas keselamatan pasien daripada biaya-biaya tersebut.

“Sejak awal kami sudah menyadari bahwa biaya untuk perawatan ibu Sunarti ini akan memakan biaya banyak. Tapi sejak rapat pertama (kami) sudah berkomitmen tetap melayani dengan fokus terhadap keselamatan pasien, tidak melihat paket BPJS atau sebagainya karena hasil medis tetap yang utama,” tutur Nina.

3. Melalui operasi bariatrik yang berjalan baik

Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, Sunartipixabay.com

Pada 18 Februari 2019, Narti harus melalui operasi bariatrik yang berfungsi untuk menurukan berat badan secara instan. Operasi tersebut dilakukan untuk orang-orang dengan berat badan berlebih, dan terserang penyakit kronis akibat berat badan tersebut.

“Alhamdulillah operasi berjalan dengan baik,” ujar Nina.

4. Dokter pastikan Narti membaik pascaoperasi

Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, SunartiPexels.com

Setelah melalui operasi bariatrik, Narti kemudian menginap di ruang ICU (Intensive Care Unit) untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Setelah itu, ia dirawat di ruang perawatan pada umumnya hingga pulang pada Jumat lalu.

Sebenarnya, kata dr. Ervita Sitonga, penanggungjawab Narti, kondisi pasiennya semakin membaik. Buktinya, “Rasa nyerinya berkurang, kemudian asupan makanan semakin ke sini semakin membaik. Kemudian, dari segi mobilitas, pasien sudah bisa miring kanan dan kiri walau pun memang dengan bantuan,” ujar Ervita.

5. Tatap muka terakhir dengan dokter

Ini Kata RSHS Terkait Meninggalnya Pasien Obesitas, SunartiPhoto by Piron Guillaume on Unsplash

Sebelum diantar menuju rumahnya di Karawang, Ervita sempat kembali memastikan kondisi Narti. Hasilnya, tidak ada masalah apa-apa dan pasien semakin siap untuk pulang.

Tak hanya itu, dokter pun sempat memberi beberapan pesan agar Narti dapat dirawat di rumah. Di antaranya tentang asupan makanan, dan syarat-syarat yang tak boleh diingkari.

“Yang pertama tentang asupan makanan, kan bariatric surgery itu membutuhkan asupan makanan yang sangat berbeda. Dua minggu pertama harus makan cair dulu, kemudian habis itu minggu ketiga boleh makan yang lunak. Tapi itu pun dengan jumlah yang tak berlebihan,” ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya