Hoaks Ancam Millennial, Pemprov Jabar Gencar Sosialisasi Literasi

Banyak berita hoaks di tahun politik.

Bandung, IDN Times – Tahun politik yang diwarnai dengan berbagai macam berita hoaks memang sudah berlalu. Tapi, bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pemberitaan hoaks masih akan terus menghantui masyarakatnya.

Maka itu, Dinas Komunikasi dan Informasi Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi guna meningkatkan kemampuan literasi masyarakatnya, hingga daerah terdalam. Hal tersebut ia ungkapkan dalam diskusi berjudul Peran Jurnalis dan Pemuda dalam Melawan Hoax Guna Mendukung Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas di Freddo Coffee Jl Merak No 4 Bandung, Kamis (12/12).

1. Pemahaman masyarakat dalam membaca berita masih kurang

Hoaks Ancam Millennial, Pemprov Jabar Gencar Sosialisasi LiterasiKepala Bidang IKP Diskominfo Jawa Barat, Dedi Dharmawan (IDN Times/Galih Persiana)

Kepala Bidang IKP Diskominfo Jawa Barat, Dedi Dharmawan, mengatakan jika sosialisasi tentang tingkat literasi sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Hoaks, kata dia, dapat mengancam masyarakat hingga menimbulkan pertikaian.

"Berita hoaks ini sangat bahaya sekali, ya, terlebih untuk persatuan. Gara-gara hoaks itu bisa terjadi pertikaian," ucap Dedi.

Dengan alasan itu, program sosialisasi literasi dilancarkan untuk masyarakat Jawa barat agar tak terpapar berita hoaks. "Kami laksanakan selama ini, terutama titik beratnya ke literasi, karena pemahanan masyarakat dalam memahami isi berita masih kurang. Makannya kami galakan sosialisasi terkait literasi digital ke masyarakat," ujar Dedi.

2. Generasi Millennial berperan besar untuk melawan hoaks

Hoaks Ancam Millennial, Pemprov Jabar Gencar Sosialisasi LiterasiUnsplash.com/Ambreen Hasan

Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Diskusi sekaligus Ketua Pemuda Peduli Bangsa (PPB), Iwan Kartiwa, mengatakan jika generasi millennial berperan besar dalam alur merebaknya berita hoaks di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Ia sepakat jika pemerintah yang tengah berupaya melawan hoaks perlu didukung oleh peran millennial.

"Selintas aja kita bisa curiga ini berita hoaks apa bukan untuk orang-orang yang memiliki nalar literasi digital yang baik," kata Iwan.

3. Millennial sering kebingungan mengidentifikasi berita hoaks

Hoaks Ancam Millennial, Pemprov Jabar Gencar Sosialisasi LiterasiKetua Pelaksana Diskusi sekaligus Ketua Pemuda Peduli Bangsa (PPB), Iwan Kartiwa (IDN Times/Galih Persiana)

Menurut pemantauan yang dilakukan PPB dalam Pemilihan Umum Indonesia 2019, banyak millennial di Jawa Barat yang tak bisa menolak berita hoaks karena ketidakpahamannya akan dunia literasi. Generasi millennial kerap menjadi bingung untuk membedakan berita palsu dan berita yang benar-benar telah terverifikasi.

“Kami banyak berdialog dengan teman-teman, membaca fenomena, bahwa ada beberapa kasus yang cukup fundamental pada akhirnya mengganggu estalasi salah satunya momentum politik kemarin. Sebagai orang awam, ketika banyaknya informasi yang beredar, kita bingung yang mana yang benar,” ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya dengan mengunduh IDN Times App, di sini.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya