Driver-nya Rentan Kena COVID-19, Grab Gelar Rapid Test Massal Gratis!
Ilustrasi tes swab (IDN Times/GrabHealth)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Perusahaan transportasi berbasis teknologi, Grab Indonesia, baru saja menggelar rapid test guna meningkatkan jangkauan tenaga medis dalam menangani pasien virus corona (COVID-19). Rencana rapid test untuk para mitra driver Grab itu disusun atas kerja sama antara Good Doctor Technology Indonesia dan GrabHealth.
Prinsipnya, semakin cepat tenaga medis mengetahui seseorang terjangkit virus corona, semakin lekas pula Indonesia pulih dari pandemik virus mematikan tersebut. Di Jawa Barat sendiri, rencana menggelar rapid test gratis dilakukan di tiga kota antara lain Bandung, Bekasi, dan Bogor. Tiga daerah itu merupakan bagian dari rapid test massal yang digelar Good Doctor dan Grab di 13 kota untuk 10 provinsi di Indonesia.
Maka itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku mendukung penuh peran perusahaan swasta seperti Good Doctor dan Grab atas upaya mereka dalam menjangkau pasien virus corona dengan menggelar rapid test.
1. Sejalan dengan tujuan Ridwan Kamil
Istimewa/Grab IndonesiaGood Doctor dan Grab tentu tak bisa memaksimalkan peran mereka sebagai perusahaan swasta tanpa menjalin kerja sama dengan rumah sakit. Untuk rapid test kali ini mereka telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Hermina Pasteur, Rumah Sakit Hermina Arcamanik, Rumah Sakit Primaya Bekasi Barat, Sakit Primaya Bekasi Timur, Sakit Primaya Bekasi Utara, dan Rumah Sakit Hermina Bogor.
Selama proses pelaksanaan tes, Good Doctor dan GrabHealth memastikan bahwa semua tahapan dilakukan dengan protokol kesehatan yang lengkap dan sesuai dengan arahan pemerintah untuk menjaga jarak fisik.
“Kami berterima kasih atas inisiatif GrabHealth dalam memberikan rapid test bagi tenaga kesehatan dan para driver di wilayah Bandung, Bekasi, dan Bogor. Program ini sangat baik dan bermanfaat dalam membantu kami dalam melawan COVID-19 karena hingga tanggal 12 Mei 2020 kemarin, sudah terdapat 1,545 kasus positif COVID-19 di Jawa Barat,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam rilis yang diterima IDN Times Jabar pada Jumat (15/5).
“Kami saat ini fokus pada peningkatan kapasitas rapid test agar bisa memetakan penyebaran dan segera menghentikan pandemi ini,” ujarnya.
2. Swasta ingin membantu pemerintah
Istimewa/Grab IndonesiaMeningkatkan gelaran rapid test adalah salah satu upaya yang ditekan Presiden Joko Widodo kepada para kepala daerah. Dengan meningkatnya jumlah perangkat rapid test, maka tugas pemerintah dalam meredam tingkat penyebaran virus corona akan semakin efektif.
“Langkah pemerintah saat ini sangat tepat dengan menggalakkan peningkatan tes rapid. Sejak awal April (2020), kasus positif nasional telah meningkat sebanyak tujuh kali lipat dan dengan hampir 40 persen kasus positif berasal dari wilayah di luar Jakarta. Hal ini mendorong kami untuk menargetkan peningkatan kapasitas hingga 5.000 tes dan memperluas program rapid test gratis ini ke total 13 kota, termasuk Bandung, Bekasi, dan Bogor,” kata Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana.
3. Alasan Grab ingin ikut berkecimpung tangani pandemik COVID-19
Istimewa/Grab IndonesiaDi sisi lain, Grab menyadari bahwa mitra driver mereka merupakan masyarakat yang rentan menjadi korban penyebaran virus corona. Bagaimana tidak, para driver, khususnya yang melayani pesanan GrabFood, tetap bekerja untuk membantu masyarakat membatasi aktivitasnya di luar rumah.
“Kami memahami bahwa mitra Grab telah beroperasi untuk mendukung mobilitas penduduk di berbagai daerah dan itulah mengapa rapid test ini diperlukan sebagai bagian dari kesiapan Grab Indonesia untuk melindungi kesehatan dan keselamatan mereka dan masyarakat yang mereka layani,” ujar Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.
“Selama masa sulit ini, penting untuk mengandalkan bantuan dari semua pihak, dan dengan mendukung satu sama lain, kami percaya bahwa kita dapat memerangi pandemi ini bersama,” tuturnya.
4. Bagaimana cara mendapatkan antrean rapid test?
grab.comTidak hanya untuk para mitra driver, Good Doctor dan GrabHealth juga menargetkan untuk memberikan rapid test COVID-19 gratis kepada ribuan tenaga kesehatan yang tersebar di 10 provinsi di Indonesia. Sebelum melakukan tes, baik tenaga kesehatan dan mitra pengemudi dapat masuk ke aplikasi GrabHealth untuk berkonsultasi dengan mitra dokter di jam yang telah ditentukan.
Konsultasi dianggap penting karena menjadi pintu masuk untuk menyaring pasien yang berhak mendapat prioritas rapid test. Yang terang, semua biaya untuk pengadaan peralatan dan melakukan rapid test sepenuhnya akan ditanggung oleh Good Doctor dan GrabHealth.
“Program tetap berfokus pada tenaga kesehatan di garda terdepan dan juga mitra pengemudi Grab sebagai dua kelompok yang paling membutuhkan fasilitas ini. Semoga usaha ini bisa membantu percepatan penanganan COVID-19 di negara kita tercinta,” tutur Danu.
GrabHealth tersedia secara gratis di aplikasi Grab untuk smartphone Android dan iOS. Konsultasi kesehatan dengan dokter umum di Good Doctor tidak dikenakan biaya sedikit pun, sementara konsultasi dengan dokter spesialis dibanderol mulai dari Rp19.900.
Tak hanya itu, lewat aplikasi itu pula layanan lain berupa pembuatan janji temu dokter di rumah sakit atau klinik yang bermitra juga sudah dapat diakses pengguna di sederet kota besar di Indonesia, salah satunya Kota Bandung.
5. Selama wabah COVID-19, Grab tingkatkan pelayanan hingga empat kali lipat
Dok.GrabSejak pandemi ini mulai menyerang seluruh dunia pada Februari 2020 hingga sekarang, GrabHealth telah meningkatkan kapasitas pelayanan hingga empat kali lipat demi memenuhi permintaan publik yang meningkat drastis. Selama bulan Maret 2020, konsultasi seputar COVID-19 di aplikasi mengalami peningkatan sebanyak 16 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Saat ini Good Doctor dan GrabHealth memang baru meningkatkan upaya pelayanannya dengan memberikan rapid test gratis untuk mitra pengemudi dan tenaga kesehatan. Ke depannya, Good Doctor akan terus bekerja erat dengan lembaga pemerintah maupun pihak terkait lainnya, untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.