Dilantik Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Janji Urai Kemacetan

Bima Arya memastikan tidak punya program 100 hari

Bandung, IDN Times – Sebagai kota satelit dari Ibu Kota DKI Jakarta, Kota Bogor boleh dibilang menjadi salah satu daerah sibuk di Jawa Barat. Tak heran jika kemacetan menjadi problema yang menghantui masyarakatnya, terutama ketika akhir pekan dan hari libur.

Maka itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, komit untuk mengurai kemacetan tersebut di masa kepemimpinan barunya. Setelah dilantik Gubernur Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Sabtu (20/4), untuk kedua kalinya Bima menjadi Wali Kota Bogor.

1. Transportasi Bogor belum maksimal

Dilantik Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Janji Urai KemacetanDokumentasi pribadi

Kepada wartawan di Gedung Sate, Bima mengakui bahwa moda transportasi di Kota Bogor belum dapat memuaskan masyarakat Bogor. Proses konvensi untuk mengganti angkot menjadi bus yang digenjot Bima beberapa tahun lalu, sampai saat ini belum berjalan maksimal.

“Proses konvensi itu belum maksimal, dan tetap kami lanjutkan. Kemudian ada juga beberapa titik kemacetan, dan itu masih menjadi prioritas utama kami,” kata Bima.

2. Tidak ada program 100 hari

Dilantik Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Janji Urai KemacetanInstagram/@bimaaryasugiarto

Bima pun mengatakan, pemerintah Kota Bogor di bawah kepemimpinannya yang kedua tak memiliki program 100 hari. Biasanya, berbagai kepala daerah di Indonesia, kerap memiliki program 100 hari untuk mengerjakan berbagai keperluan masyarakat.

“Kami tidak ada program 100 hari. Bagi kami, Bogor harus terus berlari. Tidak ada program 100 hari, setiap hari harus terus berlari,” tuturnya.

3. Mencari lokasi pengolahan plastik menjadi barang ternilai

Dilantik Ridwan Kamil, Wali Kota Bogor Janji Urai Kemacetan(Ilustrasi sampah) ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Gubernur Ridwan Kamil memang menitipkan beberapa pekerjaan pemerintah di Kota Bogor. Salah satunya, ialah program pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi.

Menanggapi pesanan itu, Bima mengaku tengah mencari lokasi untuk membangun program percontohan tersebut.

“Kami sudah di-support dari awal oleh Pak Gubernur. dan siap menjadi program percontohan. Sekarang sedang mencari lokasinya dengan pihak investor,” ujar Bima.

Salah satu lokasi yang bisa menjadi tempat pengolahan plastik, kata Bima, ialah Daerah Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Bekas tempat pembuangan akhir sampah itu dinilai strategis untuk membangun program percontohan itu.

“Karena mulai tahun depan, (tempat pembuangan sampah) kan pindah ke Nambo (Kelapanunggal, Bogor). Nah di situ kami rencanakan pengolah plastiknya,” tutur dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya