Diduga Sebarkan Hoaks, Polda Jabar Dalami Ceramah Rahmat Baequni 

Rahmat Baequni sebutkan kalau petugas KPPS meninggal diracun

Bandung, IDN Times – Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polisi Daerah Jawa Barat, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, membenarkan jika penceramah kondang Rahmat Baequni telah dilaporkan oleh seseorang pada pihak berwajib. Lebih dari pada itu, ia mengatakan bahwa berkas atas kasus Rahmat Baequni telah diterima oleh Markas Besar Polri, dan dilimpahkan ke Polda Jabar.

“Berkas sudah diterima oleh Polda Jabar,” kata Trunoyudo, ketika dihubungi pada Rabu (19/6).

Dengan begitu, tim penyidik Polda Jabar saat ini tengah mengembangkan laporan tersebut dan mencari tahu kebenaran atas kasus yang menimpa Rahmat Baequni. “Tunggu perkembangan, kita lihat bagaimana hasil dari berkas alat penyidik,” tuturnya.

Rahmat Baequni dikabarkan telah dilaporkan seseorang atas dugaan penyebaran berita palsu alias hoax. Lewat ceramahnya, Rahmat Baaequni pernah menjelaskan bahwa ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia akibat diracun.

Video tersebut sempat viral beredar di media sosial. Dalam rekaman video, Rahmat Baequni bilang kalau telah ditemukan zar beracun dalam cairan jasad petugas KPPS yang meninggal. “Seumur-umur kita melaksanakan Pemilu, pesta demokrasi, ada tidak petugas KPPS yang meninggal? Tidak ada ya? Tidak ada,” ujar Rahmat Baequni dalam potongan video tersebut.

“Ketika semua yang meninggal dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS… Tujuannya apa? Agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS,” tuturnya.

Pernyataan Baequni bertentangan dengan temua Kemenkes di lapangan, yang mencatat kalau penyebab umum anggota KPPS meninggal karena sakit. Di Jakarta, misalnya, Dinkes DKI mencatat penyakit yang diderita petugas KPPS yang meninggal antara lain gagal jantung, gagal pernafasan, liver, stroke, dan infeksi otak meningitis.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya