Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNS

Dengan sertifikat PPG, mahasiswa punya peluang jadi PNS.

Bandung, IDN Times – Menurut data pemerintah, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia masih memerlukan sekitar 371 ribu guru profesional yang terdiri dari kebutuhan atas 280 ribu guru sekolah dasar (SD) dan 91 ribu guru sekolah menengah kejuruan (SMK). Guru profesional, yang telah memiliki serifikat lulus PPG (Pendidikan Profesi Guru), memiliki peluang besar untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Hal tersebut dibenarkan Direktur Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek), Paristiyanti Nurwandani. Menurut dia, dengan mengantongi sertifikat PPG, peluang menjadi guru PNS sangatlah besar.

“Akan diprioritaskan untuk mengisi kursi-kursi lowongan PNS,” kata Paristiyanti, kepada IDN Times, di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Jumat (19/7).

1. Profesi guru SD dan SMK sedang diminati milenial

Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNSIDN Times/Galih Persiana

PNS merupakan pekerjaan yang banyak diminati milenial Indonesia. Bagaimana tidak, dengan berbagai keunggulan, salah satunya jaminan hari tua, masyarakat Indonesia kerap kali harus berebut kursi untuk menjadi PNS.

Maka itu, Paristiyanti tak heran jika respons milenial Indonesia untuk menjadi guru SD dan SMK sangat tinggi akhir-akhir ini. “Mungkin karena mereka (para milenial) tahu dengan menjadi guru SD, maka kesempatannya besar untuk menjadi PNS,” tuturnya.

2. Kualifikasi menjadi guru tidaklah mudah

Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNSIDN Times/Sukma Sakti

Pristiyanti tidak menafikan jika profesi guru kerap dipandang sebelah mata. Padahal, kata dia, menempuh pendidikan untuk dapat menjadi seorang guru profesional tidaklah mudah.

Dia mengambil contoh, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa),  memiliki kualifikasi mahasiswa program keguruan yang sangat ketat. “Kualifikasinya relative sama dengan Fakultas Kedokteran di Indonesia,” tuturnya.

3. Menjadi bagian dari PPG

Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNS(Ilustrasi pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Setelah menempuh program pendidikan di berbagai universitas, seorang calon guru diharuskan mengikuti PPG sebelum terjun mengajar. Dengan sertifikat PPG, lulusan program pendidikan dari sebuah universitas baru dapat disebut sebagai guru profesional.

Sama seperti ketika hendak mengikuti program pendidikan di universitas, menjadi bagian dari PPG tidaklah mudah. Hanya lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,00 saja yang dapat mendaftar untuk ikut seleksi.

“Dalam proses seleksi ini, kami juga tidak berhak menambah kuota. Jika kuotanya hanya 3 ribu siswa PPG, kami hanya akan memilih 3 ribu orang pendaftar dengan nilai terbaik,” tuturnya.

4. Apa yang dipelajari dari PPG?

Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNS(Ilustrasi Pendidikan) IDN Times/Sukma Shakti

Sering berjalannya waktu, terutama sejak dimulai pada 2005, PPG selalu mengikuti zaman. Tahun ini, Paristiyanti mengatakan, tidak ada satu pun mata kuliah PPG yang tidak menggunakan pendekatan teknologi. “Semuanya berbasis data. Jadi memang harus bisa analisis data, dan selalu berlandaskan data dalam mengambil setiap keputusan,” kata dia.

Hal itu pula yang membedakan guru milenial dengan para pendahulunya, kata Paristiyanti. Dewasa ini, guru-guru pendahulu dituntut kudu bisa menguasai tiga literasi baru yakni analisis data, teknologi, dan humaniora.

“Sementara guru milenial lebih mudah, karena tinggal mempelajari literasi humaniora saja. Soalnya mereka sudah melek data dan teknologi sejak dilahirkan,” ujar Paristiyanti.

5. Pendaftar UPI masih konstan

Dear Milenial, Pemerintah Punya Lowongan 371 Ribu untuk Jadi Guru PNSIDN Times/Galih Persiana

Berbeda dengan keterangan Paristiyanti soal meningkatnya minat menjadi guru, jumlah pendaftar program pendidikan di UPI Bandung terbilang konstan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Rektor UPI Bandung, Asep Kadarohman, saban tahun kampusnya menerima sekitar 5.400 mahasiswa calon guru.

“Ya memang kalau dihitung, kami menerima total 9 ribu mahasiswa baru setiap tauhnnya. Program guru sekitar 60 persen dari total itu,” tutur Asep.

Dewasa ini, Asep melanjutkan, UPI merespons zaman dengan terus menghadirkan perkembangan teknologi dalam proses pembelajaran bagi para guru. Maka itu, UPI Bandung secara bertahap mendorong mahasiswa calon gurunya agar tak melulu belajar dengan cara tatap muka.

“Kami menjalin kerjasama agar para mahasiswa belajar melalui daring (dalam jaringan) dengan tenaga pengajar dari perguruan tinggi di luar negeri. Nantinya, kami harap lulusan-lulusan kami melek terhadap IT (Teknologi informasi).

Topik:

  • Galih Persiana
  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya