Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada Milenial

Salah satunya lewat Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara.

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah getol mengenalkan kebudayaan kepada masyarakat kelompok usia milenial. Salah satu caranya, ialah melalui pertunjukan seni dengan bentuk Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara pada akhir bulan lalu.

Dengan pertunjukan itu, pemerintah lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, berharap dapat memantik ketertarikan generasi muda dalam melestarikan nilai-nilai kebudayaan lokal. Lalu, apa lagi upaya pemerintah dalam merealisasikan misi tersebut?

1. Respons positif Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara

Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada MilenialDok. Istimewa

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara berlangsung lancar. Ia pun mengklaim bahwa pertunjukan seni yang berlangsung di teater tertutup Taman Budaya Jawa Barat itu sampai pada misinya.

Opera memang melibatkan seniman Sunda terkenal, Bambang Arayana Sambas. Kegiatan tersebut juga melibatkan 82 penari muda dan anak-anak mulai dari tingkat usia sekolah dasar hingga mahasiswa.

"Satu sisi (seni) pertunjukan jadi agenda pariwisata, tapi di sisi lain menjadi sarana edukasi untuk kaum milenial. Karena kami melibatkan mereka secara langsung, baik sebagai pementas maupun juga penonton," kata Dedi, ketika dihubungi via telepon, Jumat (2/8).

2. Budaya berpengaruh pada sektor pariwisata

Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada MilenialDok.IDN Times/Istimewa

Seperti yang dikatakan Dedi, semakin lestari budaya Sunda di Jawa Barat, maka akan semakin maju pula industri pariwisatanya. Alasannya, kata Dedi, wisatawan baik lokal mau pun internasional mengunjungi Jawa Barat salah satunya untuk melihat langsung seni dan kebudayaan Sunda.

"Misalnya Tari Jaipong dan Wayang Golek yang kini telah mendunia," ujar dia.

3. Membangun infrastruktur seni budaya

Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada Milenialbudaya.my.id

Upaya pemerintah dalam menunjang sektor kebudayaan tak hanya dilakukan melalui digelarnya berbagai program acara. Lebih daripada itu, Disbudpar Pemprov Jabar juga mengklaim telah menyiapkan berbagi infrastruktur untuk menampung minat milenial terhadap kebudayaan.

"Dalam melestarikan sebuah budaya atau kesenian itu perlu sarana yang memadai juga," tuturnya.

Salah satu infrastruktur yang hendak dimaksimalkan kembali untuk gelaran seni adalah berbagai taman budaya di Jawa Barat. Taman budaya, lanjut Dedi, sebagaimana mestinya harus menjadi ruang ekspresi bagi seniman-seniman Jawa Barat.

"Kami sudah punya banyak taman budaya, maka tinggal menghidupkan kembali dengan aktivitas gelaran seni. Intensitasnya juga akan dibuat berkelanjutan," katanya.

4. Segera berembuk dengan seniman

Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada Milenialdok. Pribadi

Agar upaya-upaya tersebut dapat diterima dengan baik khususnya oleh masyarakat Jawa Barat, maka Disbudpar tengah berencana untuk mengumpulkan para seniman dan budayawan. Hasil berembuk diharapkan dapat melahirkan formula untuk menstimulasi seni dan budaya di Jawa Barat.

"Jadi pada akhirnya kami berpikir anak muda Jawa Barat akan bangga dengan budaya yang kita punya. Selanjutnya, besar kemungkinan mereka akan mengenalkan budaya lokal kepada semua orang," kata Dedi.

5. Komitmen Ridwan Kamil

Cara Pemprov Jabar Mengenalkan Budaya Sunda pada MilenialIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, lewat siaran pers yang diterima IDN Times, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sudah berkomitmen untuk mengenalkan seni budaya Sunda ke panggung internasional. Emil, sapaan akrab Ridwan, berprinsip bahwa manusia hebat adalah mereka yang bangga akan budayanya sendiri.

"Kita ini anak Jabar yang budayanya mayoritas Sunda, maka harus paham budayanya. Insyaallah kami akan sering mengadakan pergelaran seperti ini (Opera Legenda Kolosal Ciung Wanara)," kata Emil.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya