Apa yang Dilakukan PDAM Jelang Puncak Musim Kemarau?

Debit air menurun 40 persen.

Bandung, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi wilayah Jawa Barat bakal mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2019, termasuk Kota Bandung. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wening pun mengimbau masyarakat untuk segera menghemat air, sebelum sumber air yang dikelolanya mengalami kekeringan.

Puncak musim kemarau selalu diiringi dengan datangnya berbagai keluhan pelanggan PDAM Tirta Wening. Padahal, keluhan tersebut dianggap tidak terlalu tepat, karena PDAM hanya mengelola air bersih bukan menyediakannya.

“Kami tidak bisa berbuat apa-apa. PDAM itu untuk masa kemarau ini, ya, kami hanya sebagai operator, mengolah air baku untuk menjadi air bersih. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena masalah lingkungan ini masalah kita bersama,” ujar Kepala Sub Bidang Hubungan Masyarakat PDAM Tirta Wening, Muhammad Indra Pribadi, saat ditemui IDN Times di kantornya, Rabu (10/7).

1. Dua sumber air Kota Bandung

Apa yang Dilakukan PDAM Jelang Puncak Musim Kemarau?Humas PDAM Tirta Wening

PDAM Tirta Wening memanfaatkan dua situ sebagai sumber air bagi para pelanggannya, yakni Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang. Menurut Indra, kedua situ tersebut kerap mengalmai kekeringan drastis ketika musim kemarau tiba.

“Ini secara umum, kalau kemarin (tahun lalu) itu penurunan hampir sampai 40 persen. Istilahnya, 40 persen dari sumber air baku kita menurun karena tidak ada yang bisa diolah,” kata Indra.

2. Situ Cipanunjang mengalami kekeringan ekstrem

Apa yang Dilakukan PDAM Jelang Puncak Musim Kemarau?Humas PDAM Tirta Wening.

Indra mengambil contoh Situ Cipanunjang pada saat memasuki musim kemarau, tahun lalu. “Ketika itu turun sampai benar-benar hanya setinggi beberapa meter saja. Bayangkan, jika bukan musim kemarau, (Situ Cipanunjang) itu kedalamannya sampai 16,27 meter,” tuturnya.

Menurut laporan yang telah diterima Indra, pada akhir Juni 2019 Situ Cipanunjang sudah mengalami pengurangan ketinggian air sedalam 4,7 meter.

Kita tidak bisa melakukan apa2 ini masalah lingkungan dan masalah kita bersama. Karena kalau dilihat kota Bandung tidak memiliki sumber air bakuyang istilahnya cukup utk menghadapi kemarau, karena kan masalahnya kan klasik sama saja. Lingkungan kita rusak, itu masalah kita bersama. Nah ini ada gambarnya. Ii Menara, ini asalnya penuh. Ini jUni 2019. LEvelnya turun sudah 4,7 meter.

3. Aktivitas PDAM Tirta Wening jelang puncak musim kemarau

Apa yang Dilakukan PDAM Jelang Puncak Musim Kemarau?IDN Times/Galih Persiana

Menyambut musim kemarau, beberapa bulan lalu PDAM Tirta Wening telah berupaya untuk memaksimalkan debit air. Misalnya, kata Indra, mereka mencoba untuk

“Jadi PDAM kalau sudah memasuki masa kemarau melakukan pengurasan imtek-imtek milik kami, agar dapat memaksimalkan debit air yang ada. Kami juga melakukan perawatan pada pompa-pompa kami. Kami sudah lakukan semuanya karena pasti Juni Juli dan Agustus rawan kekeringan,” kata dia.

4. Pelanggan mesti menyiapkan cadangan air

Apa yang Dilakukan PDAM Jelang Puncak Musim Kemarau?ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Namun, berbagai upaya tersebut tak akan terasa maksimal bagi masyarakat jika para pelanggan sendiri tidak berupaya menghemat air, kata Indra. Upaya Tirta Wening mesti disambut pula oleh berbagai upaya pelanggannya selama musim kemarau.

Misalnya, Indra mencontohkan, agar pelanggan PDAM Tirta Wening memanfaatkan tempat penempatan air seperti toren dan ground tank. Tujuannya adalah menyimpan debit air dan menggunakannya di masa kesulitan air.

“Mudah-mudahan tidak, ya, tapi apabila terjadi (kesulitan air) pelanggan bisa memanfaatkan air cadangannya,” tutur dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya