ABK Diamond Princess Sampai Indonesia, Ridwan Kamil: Insya Allah Sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu pejabat pemerintah yang hadir dalam penjemputan 69 Warga Negara Indonesia (WNI) Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati pada Minggu (1/3). Usai kegiatan tersebut, ia berdoa agar semua WNI ABK Diamond Princess dalam keadaan baik-baik saja.
Hal tersebut ia sampaikan lewat akun pribadi Instagram-nya, sesaat setelah mengikuti kegiatan penjemputan di BIJB Kertajati. "Insya Allah semua sehat seperti halnya WNI yang pulang dari Wuhan yang diobservasi di Pulau Natuna," kata dia, sambil membagikan beberapa potret penjemputan, Senin (2/3) dini hari.
1. Penjemputan berjalan dengan lancar
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan jika kegiatan penjemputan itu berjalan dengan lancar tanpa ada kendala berarti. "Keputusan pemerintah pusat melalui Menko PMK, Menkes, BNPB dan TNI/Polri adalah mendarat di Bandara Kertajati Majalengka pukul 11 malam, kemudian transfer di pelabuhan milik PLN di Indramayu untuk selanjutnya menaiki kapal TNI menuju Pulau Sebaru Kecil," tutur dia.
Ia juga mengatakan jika 69 WNI ABK Diamond Princess itu akan menjalani observasi selama 14 hari di pulau tersebut.
2. Emil optimistis 69 ABK dalam keadaan sehat
Emil optimistis bahwa ke-69 WNI ABK Diamond Princess telah dipastikan dalam keadaan sehat sebelum mereka diizinkan untuk pulang ke Indonesia. Sementara observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru, kata dia, merupakan prosedur yang mesti ditaati.
"69 WNI adalah individu yang mendapat sertifikat sehat dari pemerintah Jepang setelah observasi selama 14 hari di Yokohama. Namun sesuai prosedur, dilakukan observasi lagi di Indonesia selama 14 hari sejak dari hari kedatangan," ujar Emil.
3. Muhadjir Effendy juga optimistis
Setali tiga uang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, juga optimistis bahwa 69 ABK yang sudah dievakuasi saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Ketika di dalam pesawat selama perjalanan dari Jepang menuju Indonesia, ABK telah mendapat perawatan khusus.
"Pada malam ini, awak pesawat seluruh ABK dalam keadaan sehat. Jadi 69 ABK sekarang diangkut dalam keadaan sehat dan selama perjalanan dilakukan pemeriksaan sebanyak dua kali," ungkapnya.
4. Sesuai standar WHO
Alasan pemerintah menyatakan para ABK dalam keadaan sehat, menurut Muhadjir, dilihat dari proses evakuasi. ABK tidak mungkin diizinkan untuk dievakuasi bila memang tidak dalam keadaan sehat. Pasalnya, hal itu diatur dalam standar WHO.
"Jadi kalau tidak sehat tidak boleh dievakuasi. Itu adalah standar yang dilakukan WHO. Itu tidak boleh ada dalam keadaan sakit dan sudah kita patuhi," jelasnya.
Muhadjir menambahkan, saat ini para ABK akan diobservasi selama 14 hari. "Semua sama, standar empat belas hari masa observasinya," kata dia.