Viral, Guru di Bekasi Pukuli 5 Siswa karena Tidak Pakai Ikat Pinggang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kekerasan di dunia pendidikan terjadi kembali. Kali ini beredar video yang memperlihatkan seorang guru memukul salah satu siswa di hadapan siswa lain di tengah lapangan di SMA N di Bekasi.
Video berdurasi 12 detik dari tangkapan layar status WhatsApp atas nama kontak Dapoy tersebut viral, setelah diunggah oleh akun Facebook Kartolo Wijonarko pada Selasa, (11/2) pukul 17.02 WIB.
Pada video berisi aksi kekerasan pada siswa tersebut juga terdapat status Dapoy yang menuliskan “Parah dubes yaa telat doang pdhal untung aing di do hahaha”, yang diunggah pada jam 10:31 WIB.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan dalam video tersebut sedikitnya ada lima orang siswa yang mendapat perlakuan kekerasan dari si guru.
"Diduga, mereka dipukuli gara-gara tidak memakai ikat pinggang dan terlambat masuk sekolah," ujarnya melalui pesan singkat yang diterima IDN Times Kamis (13/2)
1. Video dibagikan lebih dari 2 ribu kali
Video tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Ada yang pro, ada pula yang kontra.
Akun Facebook bernama Junaidi setuju dengan aksi guru tersebut. "Klw siswa nya santun ga bakalan ditabokin. Dah biasa itu mah guru biar siswa menjadi santun," tulisnya dalam kolom komentar.
Ada juga yang menyayangkan aksi guru tersebut, seperti akun Facebook Ria Eztika "Paraaahhh... pendidiknya aja seperti itu makanya g heran knp murid2nya ada yg meniru... apalagi kekerasan itu dliat anak2 didiknya.. MIRISSSS," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, unggahan video tersebut sudah mendapatkan 1.1417 komentar dan telah dibagikan 2.075 kali.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi Minta Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Dihukum Berat
2. Ada lima siswa yang mendapatkan kekerasan
KPAI menduga kejadian semacam itu tidak hanya di sekolah tersebut. Menurut Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, banyak guru di berbagai sekolah yang menggunakan kekerasan dalam mendidik siswanya.
Kekerasan, baik fisik dan verbal, menjadi pendekatan yang dilakukan guru dalam menerapkan disiplin pada siswanya. Sehingga, hal itu mulai dianggap sesuatu yang wajar dalam konsep mendidik anak.
3. KPAI menduga guru tersebut tidak hanya sekali lakukan kekerasan
KPAI menduga apa yang dilakukan guru tersebut tidak hanya sekali sebab pelaku pelaku dikenal seorang yang temperamental. Retno menyayangkan pribadi yang temperamen malah menjabat wakil kepala sekolah bidang kesiswaaan.
"KPAI menyakini bahwa perbuatan yang viral ini bukan sekali, tetapi seringkali dilakukan oleh pihak sekolah atas nama mendidik dan mendisiplinkan siswanya. Diduga kuat, korban tidak hanya 5 siswa jika bentuk pendisiplinan seperti ini merupakan kebijakan sekolah," paparnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: 5 Alasan Kekerasan Verbal Bisa Lebih Parah dari Kekerasan Fisik