Waspada Virus Corona, Museum Gedung Sate Kemungkinan Ditutup

Yah ga bisa jalan-jalan seru lagi dong di Gedung Sate

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan penutupan sementara Museum Gedung Sate. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus corona (COVID-19) yang saat ini juga sudah menimpa dua orang warga Indonesia.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat Iip Hidayat mengatakan, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan pimpinan terkait rencana penutupan Museum Gedung Sate. Rencana itu muncul setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jabar Siaga 1 COVID-19.

"Jadi belum ditutup. Kami mau melapor hari ini jam 1 ada rapat dengan gubernur. Cuma, kami menyiapkan langkah antisipatif kemungkinan ditutup. Karena apa? Pengunjung ke sana tidak hanya dari dalam negeri, tetapi luar negeri juga banyak," kata Iip melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (4/3).

1. Kalau pun tetap dibuka akan ada langkah antisipasi

Waspada Virus Corona, Museum Gedung Sate Kemungkinan Ditutupnytimes.com

Jika Museum Gedung Sate dibuka, lanjut Iip, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah antisipatif. Mulai dari memasang cairan pencuci tangan (hand sanitizer) sampai memeriksa suhu badan pengunjung.

"Kalau pun dibuka, tentunya kita selektif. Artinya, yang agak sakit harus dicek. Yang sehat juga SOP-nya cuci tangan, dan dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk," ucapnya.

2. Hand Sanitizer akan dipasang seluruh pintu masuk Gedung Sate

Waspada Virus Corona, Museum Gedung Sate Kemungkinan DitutupPenyediaan hand sanitizer di perkantoran kawasan Kuningan, Jakarta. (IDN Times/Daffa Maududy Fitranaarda)

Selain rencana penutupan sementara museum, Biro Umum Setda Provinsi Jabar bakal memasang hand sanitizer di pintu masuk-keluar Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, Saparua, rumah dinas, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.

Langkah antisipatif yang ketiga, khusus di Gedung Sate, Setda Provinsi Jabar memiliki poliklinik, di mana ada dokter yang berjaga. Dan sewaktu-waktu pihak medis akan melakukan pemantauan dengan berkeliling untuk mencari tahu apakah ada pegawai yang memiliki gejala terpapar virus corona.

"Karena yang berkantor ke Gedung Sate itu sekitar 1.000 orang. Dari PNS, Non-PNS, pihak keamanan, dan tamu," ujarnya.

3. Pemprov Jabar juga siapkan crisis center

Waspada Virus Corona, Museum Gedung Sate Kemungkinan DitutupDok.Humas Jabar

Di sisi lain, Pemprov Jabar saat in sudah memiliki crisis center untuk antisipasi penyebaran dan penanganan warga yang terpapar COVID-19. Salah satu daerah yang sudah memiliki satuan ini adalah Kota Depok di mana ada dua warganya yang sudah positif terpapar.

"Saya juga akan membuat hal yang sama Provinsi Jabar COVID-19 Crisis Center. Di mana tugasnya adalah satu pintu terhadap semua informasi penanganan COVID-19 ini," imbuhnya.

Emil pun mengimbau kepada seluruh warga Jabar untuk berinisiatif memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat apabila muncul gejala-gejala COVID-19, seperti demam tinggi, batuk, dan gangguan pernapasan.

"Melapor itu ketika ada gejala. Tidak ada gejala, karena virus ini berkaitan dengan imunitas, saya kira lakukan kegiatan seperti biasa. Kecuali ada gejala, berinisiatif-lah ke rumah sakit terdekat. Termasuk RSUD. Atau melihat teman dan tetangga memiliki gejala itu tolong diimbau juga," ucapnya.

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia dan Iran Naik Drastis

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya