Waspada, Kasus Aktif COVID-19 di Kota Bandung Kembali Alami Kenaikan

Tetap waspada dan terapkan prokes dalam kegiatan kalian 

Bandung, IDN Times - Jumlah masyarakat yang masih aktif terpapar COVID19 di Kota Bandung kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan data covid19.bandung.co.id, Senin (23/8/2021) pukul 09.00 WIB, angka kasus aktif mencapai 1.877. Angka ini alami kenaikan di mana pada Rabu (18/8/2021) mencapai 1.631.

Kasus pasien COVID-19 ini bertambah secara beturut-turut mencapai 1.669, 1.661, dan 1.811. Selain itu, untuk angka kumulatif keterpaparan virus corona di Bandung saat ini telah mencapai 40.802. Sedangkan angka kesembuhan juga bertambah mencapai 37.548.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengakui, angka kasus secara kumulatif mengalami kenaikan. Hal itu akibat banyaknya indikator variabel yang masuk dalam hitungan kasus. 

"Gak masalah, itu akan menjadi kepentingan kami untuk melakukan mapping dalam kondisi pandemik. Tapi, yang paling penting adalah kasus kumulatif aktifnya yang semakin menurun dan transmisinya semakin landai,"ujar Ema di Pendopo, Senin(23/8/2021). 

1. Pemkot Bandung percepat vaksinasi kepada pelajar

Waspada, Kasus Aktif COVID-19 di Kota Bandung Kembali Alami KenaikanIDN Times/Debbie Sutrisno

Agar kasus tidak terus bertambah, Pemkot Bandung percepat pemberian vaksinasi termasuk kepada remaja rentang umur 12 tahun hinga 17 tahun. Harapannya agar mempercepat terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) di Kota Bandung. Tak hanya itu, vaksinasi juga sebagai syarat digelarnya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dan kebijakan Pemkot Bandung, syarat untuk PTM adalah peserta didik dan tenaga pendidiknya harus 100 persen telah divaksin COVID-19.

"Saya lihat (PTM) ini bisa memungkinkan. Kita lakukan bertahap (setelah vaksinasi COVID-19)," kata melalui siaran pers.

2. Fasilitas sekolah untuk PTM sudah baik

Waspada, Kasus Aktif COVID-19 di Kota Bandung Kembali Alami Kenaikansmpdarulhikam.sch.id

Ia mengungkapkan, beberapa waktu lalu telah berkeliling ke sejumlah sekolah. Rata-rata fasilitas pendidikan di sekolah sudah menerapkan protokol kesehatan.

"Misal kelas satu masuk pukul 07.00 WIB, nanti kelas dua masuk pukul 07.30 WIB. Sedangkan kelas tiga masuk pukul 08.00 WIB. Pulang juga begitu, jadi tidak ada crossing. Kemudian kapasitas kelas hanya 50 persen, minggu ini 50 persen, minggu depan ganti 50 persennya," katanya.

Menurutnya, jika PTM terselenggara maka materi yang diberikan yaitu materi yang harus disampaikan secara tatap muka. Jika materi yang disampaikan melalui online, maka bisa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Vaksinasi ini ikhtiar kita saat pandemi. Kalau sudah divaksin insyaallah kita cukup punya keyakinan. Kalau pun terpapar akan ringan, mungkin seperti flu biasa," ungkapnya.

3. Disdik Bandung pastikan semua siswa bisa mendapat vaksin

Waspada, Kasus Aktif COVID-19 di Kota Bandung Kembali Alami KenaikanIlustrasi vaksinasi COVID-19. pexels.com/Gustavo Fring

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengungkapkan, peserta vaksinasi yang terdaftar sebenarnya lebih dari 1.000 orang. "Mudah-mudahan sekolah yang lain pun bisa menyegerakan vaksinasi sebagaimana harapan Pak Wakil Wali Kota," katanya.

"Kalau tahap yang pertama dan kedua di SMPN 2 waktu itu ada 940 yang sudah divaksinasi. Informasi dari Pak Kesdam, di sekolah-sekolah swasta juga sudah mulai dilaksanakan," lanjutnya.

Untuk itu, Hikmat menyarankan sekolah-sekolah untuk inovatif dan kreatif, serta terus berkomunikasi agar bisa berkolaborasi atau bekerja sama agar anak-anak bisa divaksinasi sesuai harapan.

Persiapan PTM di Kota Bandung sebelumnya telah dilakukan simulasi. Secara infrastruktur sekolah sudah siap namun berdasarkan zona masih ada kendala.

"Dari kacamata epidemiolog masih di zona yang belum hijau tentu saja ini yang jadi kendala. SKB 4 Menteri itu mengisyaratkan kepada kita yang utama adalah kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga pendidiknya," katanya.

Sedangkan terkait pelaksanaan PJJ, Hikmat pun menganggap hal itu sebuah keniscayaan dan harus tetap berjalan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat termasuk daerah.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Jabar Tembus 200 Ribu per Hari

Baca Juga: Pipa PDAM Pecah, Suplai Air 50 Ribu Pelanggan Bandung Bakal Terganggu

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya