Warganet Kritisi Ridwan Kamil yang Dinilai Sembunyikan Data COVID-19

Jabar disebut sembunyikan data PDP meninggal

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat mendapat serangan dari warganet melalui Twitter. Salah satu akun @aik_arif menyebutkan bahwa Pemprov Jabar menyembunyikan data kematian orang karena COVID-19. Sebab, data orang yang meninggal dan dimakamkan dengan protokol COVID-19 angkanya lebih besar dibandingkan angka dalam aplikasi PIKOBAR.

"Jawa Barat halo... kenapa tidak transparan dg jumlah kematian terkait Covid-19? Data tgl 3 Juli, korban meninggal dg protokol Covid-19 di Jabar sudah 2.240 orang lho (baik konfirm maupun dr gejala klinis). Sementara yg diumumkan meninggal baru 178," ujar Arif dalam cuitannya.

Atas unggahannya ini, Gubernur Jawa Barat pun memberikan tanggapan. Emil menyebut selama ini pihaknya selalu transparan dalam hal data termasuk berapa jumlah yang meninggal.

"Jabar selalu transparan dengan data apa adanya. Yg akang maksud, Data tsb ada di apps RSonline yang dikelola pusat," balas Emil dalam tautan tersebut, Selasa (7/7).

1. Ridwan Kamil segera lakukan pendataan

Warganet Kritisi Ridwan Kamil yang Dinilai Sembunyikan Data COVID-19Twitter/RidwanKamil

Emil menuturkan, Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Jabar sudah bersurat untuk mendapatkan akses di aplikasi PIKOBAR. Namun belum ada jawaban atas permintaan tersebut.

Dengan demikian, pihaknya belum bisa memastikan berapa orang yang dimakamkan yang meninggal karena COVID-19 dan memang terpapar atau mereka yang belum dipastikan tapi dikebumikan dengan protokol serupa.

"Nanti saya cek. Apa mmg tdk ada atau ada kendala teknis, Karena pelaporan kematian pdp dan odp sudah rutin," ungkap Emil dalam tanggapan cuitan lainnya.

2. Jumlah yang meninggal di Jabar baru 178 orang

Warganet Kritisi Ridwan Kamil yang Dinilai Sembunyikan Data COVID-19Ilustrasi Pemakaman untuk jenazah terpapar COVID-19 di TPU Cikadut, Bandung. IDN Times/Istimewa

Berdasarkan data aplikasi PIKOBAR per Selasa (7/7) pukul 14.30 WIB, jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 tercatat sebanyak 178. Sedangkan, data ODP ada 55.568, sedangan PDP mencapai 10.853.

Dari data ini, PDP yang sudah tidak ditangani 9.586. Sedangkan yang masih pemeriksaan ada 1.267. Namun, dalam aplikasi ini memang tidak disebutkan apakah orang yang selesai dalam pengawasan itu sembuh atau meninggal dunia.

3. Jabar duduk di posisi kelima tertinggi COVID-19 di Indonesia

Warganet Kritisi Ridwan Kamil yang Dinilai Sembunyikan Data COVID-19Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan Bantul gelar rapid test masal COVID-19 kepada pedagang pasar Jodog, Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Dari data Gugus Tugas COVID-19 nasional, Provinsi Jawa Barat saat ini menduduki posisi kelima seberang kasus tertinggi di Indonesia. Total orang yang tepapar di wilayah ini ada 3.700.

Sedangkan posisi utama masih ditempati oleh Provinsi Jawa Timur dengan 14.321 orang terpapar. Di posisi kedua ada DKI Jakarta dengan 12.667. Kemudian Sulawei Selatan 5.974, dan Jawa Tengah 4.738.

4. Jumlah orang terpapar di Indonesia capai 64.958

Warganet Kritisi Ridwan Kamil yang Dinilai Sembunyikan Data COVID-19Mural melawan COVID-19 (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi di Indonesia hingga hari ini, Senin (6/7). Penularan itu menyebabkan kasus COVID-19 terus bertambah. Hal ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB.

Berdasarkan data pemerintah hingga Senin pukul 12.00 WIB, ada 1.209 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Penambahan pasien itu menyebabkan kini ada 64.958 kasus Covid-19 di Indonesia secara akumulatif, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca Juga: COVID-19 Disebut Airborne, Eijkman: Sudah Ada Bukti

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya