Warga Bandung Keluhkan Penumpukan Sampah yang Ada di TPS

55 TPS di Bandung sudah overload

Bandung, IDN Times - Persoalan tempat pengelolaan akhir (TPA) di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, membuat tumpukan sampah di sejumlah daerah menumpuk, salah satunya di Kota Bandung.

Sampah yang menggunung tampak di tempat pembuangan sampah (TPS) Pasar Rahayu, Cigondewah. Sampah-sampah yang biasanya terangkut, sudah beberapa hari dibiarkan menumpuk karena tidak ada petugas yang mengangkutnya.

Ironisnya, sampah tersebut sampai meluber ke badan jalan yang membuat arus lalu lintas terhambat karena terhalang oleh sampah melimpah.

Makmur (60), salah satu warga Cigondewah mengatakan, sampah di TPS Pasar Rahayu sudah lebih dari tiga hari tidak diangkat petugas. Tumpukan sampah semakin tinggi pasca Hari Raya Idulfitri.

“Dari sebelum lebaran gak terangkut. Biasanya 3 hari juga diangkat, tapi ini sudah lama enggak,” kata Makmur ditemui di lokasi, Jumat (5/5/2023).

1. Sampah dari warga banyak langsung dibuang ke TPS

Warga Bandung Keluhkan Penumpukan Sampah yang Ada di TPSIDN Times/Debbie Sutrisno

TPS ini semula hanya diperuntukan bagi para pedagang sampah. Namun, lambat laun karena berbatasan dengan Kabupaten Bandung, sampah dari wilayah lain pun terbuang ke sini.

“Ini TPS pasar, ini kan untuk Kota Bandung, tapi yang banyak sampah dari kabupaten, jembatan tol ini batas, sedangkan perumahan besar ada di Kabupaten Bandung,” tuturnya.

2. Roda-roda pengangkut sampah pun berada di pinggir jalan

Warga Bandung Keluhkan Penumpukan Sampah yang Ada di TPSIDN Times/Debbie Sutrisno

IDN Times pun sempat mendapati TPS di kawasan Cicendo yang sampahnya menumpuk. Roda-roda pengangkut sampah yang berada di sekitarnya pun sudah penuh dan tidak digunakan oleh petugas untuk mengangkut sampah dari masyarakat.

Terkait kondisi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (DLH Jabar, Prima Mayaningtyas menuturkan bahwa penumpukan sampah diakibatkan belum maksimalnya proses pengangkutan sampah khususnya di Kota Bandung.

“Kota Bandung ini, proses pengangkutan, atau armadanya belum maksimal untuk digunakan pas setelah lebaran,” ujarnya.

Berdasarkan laporan hasil sampah, Prima menyebut bahwa peningkatan di Kota Bandung sudah terjadi sejak bulan Januari 2023 kemarin.

Bahkan pasca lebaran kemarin, ia mengatakan bahwa masih ada sekitar 700 ton sampah di Kota Bandung yang belum terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

3. 55 TPS di Bandung sudah overlad

Warga Bandung Keluhkan Penumpukan Sampah yang Ada di TPSilustrasi tumpukan sampah (unsplash.com/Gera Kulik)

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengaktivasi kembali tempat pembuangan akhir (TPA) Cicabe sebagai langkah darurat penanganan sampah di Kota Bandung. Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan saat ini sudah sekitar 500-600 ton sampah digeser ke sana.

"Ini langkah darurat kami mereaktivasi eks TPA Cicabe. Sehingga saat ini alhamdulilah sudah sekitar 500-600 ton sampah geser ke sana. Sambil menunggu Pemprov Jawa Barat merealisasikan penanganan sampah di Legok Nangka," ujar Ema, Rabu (3/5/2023).

Menurut Ema, sampah merupakan masalah yang dialami hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Bandung. Rata-rata masyarakat Kota Bandung menghasilkan 1.500 ton per hari dan hanya mengandalkan penanganan regional di TPA Sarimukti.

"Saat ini Sarimukti sedang terkendala. Tadinya bisa menampung 100 persen, tapi sekarang hanya 50-60 persen," ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini ada satu lokasi di Sarimukti yang masih dalam penanganan, sehingga terjadi hambatan. Padahal, biasanya petugas kebersihan bisa mengangkut 1.200 ton sampah ke Sarimukti. Lalu 300 ton sisanya telah coba diuraikan dengan Kang Pisman dan skema pengolahan sampah lainnya.

"Kendala yang terjadi membuat penambahan sampah yang tidak terangkut menjadi bertambah sekitar 500-600 ton. Berarti ada 900 ton sampah yang tidak terangkut. Sekarang ini kita memiliki 135 TPS. Sebanyak 55 TPS saat ini sudah overload," papar Ema.

Baca Juga: Cara Sederhana Lakukan Zero Waste, Perangi Sampah Plastik!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya