Wagub Jabar Sebut Ada Pesantren yang Melenceng dari Kodratnya

Pesantren harus bisa mencetak masyarakat yang bertakwa

Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum telah melakukan pertemuan dengan sejumlah ulama pengurus dan petinggi pondok pesantren di Jawa Barat. Pertemuan yang dilakukan melalui video conference ini membahas mengenai pembentukan Majelis Masyayikh.

Dalam pembahasan ini, Uu menyebut ada informasi dari para petinggi pondok pesantren (ponpes) di Jabar yang melenceng dari visi dan misi berdirinya sebuah pesantren. Beberapa ponpes tidak sesuai dalam tujuan mencetak santri yang takwa.

"Dengan majelis ini juga memberikan masukan dan arahan kepada ponpes yang sedikit melenceng atau tidak sesuai harapan ponpes yang sudah diprakarasi oleh kyai puluhan bahkan ratusan tahun silam," ujar Uu, Senin (29/6).

1. Ini tiga progam yang harus menjadi landasan berdirinya pondok pesantren

Wagub Jabar Sebut Ada Pesantren yang Melenceng dari KodratnyaIlustrasi santri tengah melakukan tadarus di Masjid Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

Uu menuturkan, dalam mendirikan ponpes ada tiga hal yang harus diutamakan. Pertama, pesantren harus bisa mencetak orang takwa. Kemudian, tempat ini juga harus bisa menghasilkan pemimpin bagi orang yang takwa.

"Dan yang paling utama adalah mampu menyampaikan ilmunya ke masyarakat baik yang sifatnya duniawi dan akhirat," kata Uu.

2. Banyak pesantren yang memiliki tarif tinggi untuk santri menimba ilmu

Wagub Jabar Sebut Ada Pesantren yang Melenceng dari Kodratnyailustrasi. IDN Times/Ita Malau

Menurut Uu, saat ini banyak ponpes juga yang terlalu materialistis dalam menghimpun santri. Misalnya, untuk pendaftaran ke pesantren saja harus berjuta-juta dan ini terbilang mahal untuk masyarakat.

"Jadi ada yang tujuannya ekonomi dan lainnya," papar dia.

Namun, Uu belum bisa merinci secara pasti apa alasan para kyai menyebut ada pesantren yang melenceng. Hanya saja para kyai berharap bisa membuat majelis ini agar mampu memberikan masukan yang tepat bagi ponpes ke depannya.

3. Majelis Masyayikh diharap bisa memberi perubahan pada perkembangan ponpes

Wagub Jabar Sebut Ada Pesantren yang Melenceng dari KodratnyaIlustrasi pondok pesantren. IDN Times/Istimewa

Dengan adanya Majelis Masyayikh, Uu memastikan para kyai atau ulama para petinggi di pondok pesantren yang telah lama berdiri di Jabar bisa memberikan masukan kepada ponpes lainnya. Selama ini, para pesantren memiliki perbedaan tersendiri dalam beberapa hal, dan itu yang coba dipecahkan majelis ini.

"Harapan dari Kyai adalah adanya persatuan dan kesatuan. Ada komunkasi pesantren di Jabar yang selama ini sedikit tersekat oleh almamater, ormal, atau sekat lainnya," kata dia.

4. Menag tegaskan komitmen majukan pendidikan agama dan keagamaan

Wagub Jabar Sebut Ada Pesantren yang Melenceng dari Kodratnya[Ilustrasi] Kegiatan para santri Pesantren Ar Raudhatul Hasanah saat Ramadan 2019 lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan Kementerian Agama berkomitmen untuk terus memberikan perhatian akan keberlangsungan dan kemajuan pendidikan agama dan keagamaan yang tercermin lewat kebijakan alokasi anggaran yang telah dibahas bersama DPR.

"Alokasi anggaran yang diusulkan Kemenag untuk penguatan pendidikan agama dan keagamaan, termasuk pesantren, telah disetujui Komisi VIII DPR," ujar Menag beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan komitmen itu tercermin lewat alokasi anggaran bantuan operasional (BOP) bagi pondok pesantren menghadapi pandemi COVID-19. Setiap tahun anggaran pembinaan pesantren hanya berkisar Rp500 miliar tapi tahun ini guna mempersiapkan pesantren tetap produktif dan aman pandemi, Kemenag telah mengalokasikan anggaran BOP sekitar Rp2,3 triliun.

Selain itu, Kemenag tahun depan juga tetap memberikan beasiswa kuliah bagi santri berprestasi. Saat ini, 767 santri yang sedang kuliah dengan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dan tahun depan akan dialokasikan kembali untuk 250 santri.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya