Wagub Jabar: Komunitas Otomotif Tak Perlu Arogan saat di Jalanan!

Uu sayangkan tragedi kekerasan pengendara moge di Sumbar

Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan salah satu komunitas motor dari Jabar di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu. Sebagai sesama pencinta otomotif, Uu berharap siapapun yang tengah berkendara untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas saat melakukan touring.

"Saya sebagai masyarakat Jabar dan juga sebagai anggota komunitas tersebut di Tasikmalaya merasa prihatin dengan kejadian (kekerasan yang dilakukan komunitas motor) di Bukittinggi, Sumbar," kata Uu melalui siaran pers, Sabtu (7/11/2020).

Dia meminta semua komunitas otomotif di Jabar untuk tidak mengganggu pengendara lain saat menggelar perjalanan jauh bersama-sama. Tertib berkendara menjadi yang utama.

"Saat kita sedang melaksanakan kegiatan atau tur, jangan ada rasa kesombongan, jangan ada rasa arogan, merasa motor mahal, bagus, besar dengan aksesoris yang serba mahal," ucapnya.

1. Jadikan insiden di Bukittinggi sebagai pelajaran seluruh komunitas otomotif

Wagub Jabar: Komunitas Otomotif Tak Perlu Arogan saat di Jalanan!pixabay.com/Alexas_Fotos

Dia berharap insiden yang terjadi di Bukittinggi bisa menjadi pelajaran bagi komunitas otomotif untuk saling menghargai sesama komunitas, dan pengendara lain di jalanan.

"Sekarang kalau ke jalan bawa motor besar dilarang. Ke sini dilarang. Ke situ dilarang. Tidak bisa dipakai lagi motornya karena stigma negatif dari masyarakat," katanya.

2. Sejumlah anggota HOG SBC yang berada di sana sudah mulai pulang

Wagub Jabar: Komunitas Otomotif Tak Perlu Arogan saat di Jalanan!IDN Times/Azzis Zulkhairil

Sebelumnya, tragedi pemukulan sempat terjadi oleh oknum dari klub motor gede (moge) Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) ketika menjelajahi Pulau Sumatera, terhenti di Kota Bukittinggi pada Jumat, 30 Oktober lalu.

Saat melintas di Bukittinggi, tepatnya di Jalan Hamka, Gugukpanjang, beberapa orang anggota HOG SBC terlibat perselisihan dengan dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam.

Lima orang dari klub HOG SBC ditetapkan sebagai tersangka karena terindikasi melakukan pengeroyokan. Kelimanya HS alias A (48), MS (49), B (18), JAD alias D (26) dan TTR alias TTG (33).

Public Relation HOG SBC Epriyanto mengatakan, sebagian peserta touring yang tak terkait insiden tersebut sudah pulang kembali. "Alhamdulillah yang tidak terkait dan tidak bermasalah secara hukum sudah pulang, tapi pulangnya ke Bandung atau kemana belum terupdate," ujar Epriyanto.

3. Siapkan bantuan hukum untuk mereka yang jadi tersangka

Wagub Jabar: Komunitas Otomotif Tak Perlu Arogan saat di Jalanan!Ilustrasi hukum (IDN Times/Arief Rahmat)

Terkait dengan lima orang yang mendekam di sel tahanan, Epriyanto mengatakan, HOG SBC juga telah menyiapkan bantuan hukum bagi tersangka. "Kita tetap memberikan bantuan hukum dengan mengirimkan kuasa hukum bagi para tersangka," ucap Epriyanto.

Dia menambahkan bantuan hukum yang diberikan berupa pendampingan kuasa hukum. Namun, dari lima orang tersangka, hanya ada empat orang kuasa hukum yang disiapkan.

"Satu kuasa hukum untuk empat tersangka. Karena satu tersangka menggunakan kuasa hukum dari pihak keluarga," tuturnya.

Kasus ini ramai diperbincangkan warganet setelah video yang menunjukkan dua prajurit TNI jadi korban pengeroyokan rombongan klub Harley-Davidson viral di medsos. Di dalam video, terlihat pengeroyokan terjadi di sebuah halaman ruko.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya