Vaksin nOPV2 Bio Farma Percepat Pulihkan Indonesia dari Polio
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wabah polio kembali merebak di Pidie, Aceh, penyebabnya adalah kombinasi berbahaya dari cakupan imunisasi yang rendah dan kondisi lingkungan yang tidak sehat. Ini adalah kejadian pertama sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, di mana Indonesia mendapatkan sertifikat Bebas Polio dari World Helath Organization (WHO).
Pemerintah menetapkan status kejadian luar biasa polio usai ditemukan satu kasus polio tipe 2 di Pidie, Aceh. Saat ini ada tiga Provinsi yang sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, di antaranya Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat.
United Nations Children's Fund (UNICEF) telah menyediakan sekitar 10 juta dosis Vaksin nOPV2 produksi Bio Farma untuk pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) agar mencegah penambahan kasus polio di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Rifa Herdian menuturkan, Bio Farma mengutamakan pemenuhan kebutuhan vaksin polio dalam negeri.
“Bio Farma selaku produsen vaksin, telah mengekspor produknya kelebih dari 150 negara dan memenuhi 70 persen kebutuhan vaksin polio di dunia.” ujar Rifa, Selasa (4/4/2023).
1. Utamakan pemenuhan vaksin dalam negeri
Menurutnya, Bio Farma memiliki kapasitas produksi Vaksin nOPV2 lebih dari 500 juta dosis per tahun, dan saat ini sedang berjalan instalasi FIlling line 2 untuk menambah kapasitas nOPV2. Selain pemakaian dalam negeri perusahaan plat merah ini pun mengekspor vaksin nOPV2 sebanyak 300 hingga 400 juta dosis per tahun.
Namun, sebagai BUMN Farmasi, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung program pemerintah. "Kami akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan Vaksin nOPV2 untuk masyarakat Indonesia terutama yang terdampak KLB," paparnya.
2. Kemenkes butuhkan 15 juta dosis vaksin polio saat ini
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membutuhkan alokasi Vaksin nOPV2 untuk penanganan outbreak di Indonesia sebanyak 15 juta dosis, untuk wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Jawa Barat. Bio Farma secara bertahap mendistribusikan vaksin nOPV2 berdasarkan koordinasi bersama Kementerian Kesehatan.
Bio Farma berperan aktif untuk percepatan pengembangan dan produksi vaksin nOPV2, sebagai strategy end-game polio di dunia. Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2) adalah vaksin polio generasi baru yang pertama didunia, yang merupakan hasil penelitian dari induk Holding BUMN Farmasi BUMN, Bio Farma.
Secara uji klinis, nOPV2 ini, memberikan perlindungan yang sama terhadap virus polio tipe 2, dengan keunggulan lebih stabil secara genetik, dan memiliki kemungkinan yang kecil untuk kembali terjadinya cVDPV atau Circulating Vaccine Derived Poliovirus yakni munculnya kembali kasus polio dari mutasi virus dalam vaksin.
3. Pemprov Jabar siap tuntaskan KLB Polio
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan siap dalam menindak lanjut kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Nantinya pemberian vaksin bakal dilakukan kepada seluruh orang dari usia 0 hingga 59 bulan.
"Kesiapan sudah maksimal tinggal satu kali lagi rapat karena SK (Surat keputusan) tim sudah selesai, penerbitan KLB oleh keputusan gubernur juga sudah, dan vaksin (polio) hari ini juga sudah dikirim dari biofarma, termasuk juga sosialisasi dengan kabupaten kota sudah kita lakukan," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda, Dedi Supandi di Gedung Sate Kota Bandung, Jum'at (31/3/2023).
Menurutnya, target yang akan diberikan imunisasi polio berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) sudah diterima oleh Pemprov Jabar. Untuk tahap pertama penuntasan polio bakal ada 3,9 juta dosis yang diberikan kepada masyarakat.
"Tapi cakupan (imunisasi polio) yang tertinggi sudah terlihat di kabupaten Bogor, targetnya sudah hampir di 546 ribu, dan yang terendah di kota Banjar hanya sekitar 12 ribu," katanya.
Baca Juga: Kasus Positif Polio di Purwakarta Bertambah Jadi Tujuh Anak