Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Vaksin Merah Putih Baru Bisa Diproduksi Awal 2022

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times - Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan produksi Vaksin Merah Putih yang diharap bisa digunakan untuk melawan COVID-19. Ada dua jenis vaksin Merah Putih yang dipersiapkan, satu dari virus COVID-19 yang dimatikan dan satu lagi menggunakan protein rekombinan SARS-CoV dan MERS-CoV.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukita menuturkan, untuk vaksin dari virus yang dimatikan sedang dikerjakan para peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan perusahaan farmasi. Untuk uji klinik vaksin ini dijalankan pada kuartal II dan IV 2021.

"Jadi awal 2022 ini sudah bisa diproduksi secara massal," ujar Penny dalam konferensi pers usai melakukan tinjauan di PT Bio Farma, Bandung, Jumat (16/4/2021).

1. Untuk vaksin Merah Putih lainnya baru produksi semester II 2022

Kepala BPOM Penny K Lukito (IDN Times/Helmi Shemi)

Sedangkan, untuk vaksin yang menggunakan sistem produksi protein rekombinan SARS-CoV dan MERS-CoV, Penny memastikan bahwa uji klinisnya baru bisa selesai pada semester I 2022. Dengan demikian produksi vaksin ini baru bisa berjalan pada semester II 2022.

"Jadi secara paralel ini akan disiapkan produksinya di mana Bio Farma akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi lainnya," papar Penny.

Dia pun memastikan pemerintah tidak akan mempersulit dalam produksi vaksin. Termasuk dalam menggandeng perusahaan farmasi lainnya.

"Ada komitmen tinggi untuk mendorong kerja sama antara semua tanpa ada sekat," paparnya.

2. Fasilitas produksi sudah disiapkan

Bio Farma ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Dalam kunjunannya ke PT Bio Farma, Penny melihat langsung kesiapan dari perusahaan BUMN ini untuk memproduksi vaksin Merah Putih. Mulai dari laboratorium, hingga tempat produksi terlihat maksimal dan diharap bisa menghindari kegagalan vaksin pada saat uji coba maupun hasil akhir pada manusia.

BPOM akan terus mendampingi setiap tahapan yang dikembangkan mulai dari awal hingga akhir sesuai dengan standar. Penny berharap pembuatan vaksin dalam apapun bisa lebih cepat dan sesuai sehingga vaksisnasi kepada masyarakat segera rampung.

"Vaksin ini pnting karena digunakan secara massal dan juga penerapannya harus mudah. Dalam arti meningkatkan imunitas cepat dan mencapai herd immunity," kata dia.

3. Eijkman dan Bio Farma pastikan produksi vaksin sesuai

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) didampingi Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Sri Harsi Teteki (kedua kiri) dan Rektor Unpad Rina Indiastuti (ketiga kanan) meninjau Mobile Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di gedung RSP Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/6/2020). Bio Farma menyerahkan peminjaman Mobile Laboratorium BSL 3 pertama di Indonesia kepada Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Swab Test melalui RT-PCR pas

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Dr. Amin memastikan pihaknya ikut mengembangkan vaksin ini, meski tenggat waktunya akan molor. Pengembangan bibit ini sudah berada di tahap akhir dan bisa menjadi kandidat untuk vaksin yang sedang dipersiapkan.

"Prosesnya sedang tahap optimasi dan kemudian kami sedang proses pengalihan dari skala Rnd ke skala industri," kata dia.

Direktur Utama Bio Farma Honesty menyebut, persiapan pihaknya sudah bagus. Tempat untuk produksi pun sedang dalam pembangunan sehingga ke depan pembuatan vaksin COVID-19 bisa secepat mungkin.

"Ada kerja sama dengan BUMN dan swasta untuk produksi vaksin makanya kita minta perdampingan dari BPOM," paparnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us