UMKM Wajib Manfaatkan Media Sosial untuk Menunjang Penjualan

Yuk belajar media sosial agar jualan kalian makin untung

Bandung, IDN Times - Pemakaian media sosial (medsos) sebagai alat berjualan saat ini bukan hal baru. Seiring munculnya berbagai platform media sosial dan kecanggihan internet, para pelaku usaha pun memanfaatnya untuk menunjang penjualan.

Dalam laporan 'The Social Commerce Landscape in Indonesia ' yang dirilis Populix, 52 persen masyarakat Indonesia sudah mengetahui akan tren transanksi jual beli melalui media sosial. Survei ini mengungkapkan bahwa 65 persen responden menyebutkan social commerce adalah belanja memanfaatkan media sosial

Sebesar 86 persen masyarakat Indonesia pernah berbelanja melalui platform media sosial dengan TikTok Shop (45 persen) sebagai platform yang paling sering digunakan, diikuti WhatsApp (21 persen), Facebook Shop (10 persen), dan Instagram Shop (10 persen). Kategori produk yang paling banyak dibeli oleh masyarakat melalui platform media sosial adalah pakaian (61 persen), produk kecantikan (43 persen), dan makanan dan minuman (38 persen).

Meski demikian, masih banyak pelaku usaha kecil yang gagap akan teknologi dan penggunaan medsos. Meski sudah memiliki akun medsos sendiri untuk produk yang dijual, tampilan yang kurang cantik membuat pengunjung akun medsos UMKM kurang tertarik membeli barang.

Minimnya ilmu pelaku UMKM untuk mengelola medsos guna meningkatkan penjualan coba diakali Rumah BUMN Bandung. Para pelaku usaha yang bergabung dengan Rumah BUMN mendapat kemudahan dalam pengelolaan medsos, khususnya Instagram.

Kebermanfaatan program tersebut dirasakan oleh salah satu pelaku UMKM, Mega Mustika. Pemilik jenama MTJ INIARTI yang berjualan produk sepatu ini sangat senang karena tampilan di Instagramnya semakin enak dipandang oleh siapapun yang masuk dalam akun Instagram @mtj_iniarti.

"Awal mula tampilan di Instagram ini biasa saja karena memang tidak fokus. Cuman sekarang setelah dapat program jadi lebih diatur lagi tampilannya. Bisa naikin brand awarness (kepercayaan pada produk)," kata Mega kepada IDN Times, Minggu (28/5/2023).

1. Makin banyak calon pembeli aktif bertanya tentang produk

UMKM Wajib Manfaatkan Media Sosial untuk Menunjang PenjualanIDN Times/Istimewa

Sudah sebulan Mega mengikuti program optimalisasi Instagram. Tiga hari sekali dia mendapat desain baru yang bisa diunggah di-feed, atau potongan videountuk Instagram Story (IG'S)

Perbedaan unggahan yang lebih enak dipandang membuat interaksi dari calon pembeli makin banyak. Dulu, sebelum dioptimasi sangat sedikit yang bertanya baik melalui kolom komentar maupun pesan secara langsung (direct message).

Namun sekarang dengan tampilan berbeda pembeli lebih antusias bertanya melalui medsos. Tak jarang mereka yang langsung membeli usai bertanya lewat platform ini.

"Komunikasinya jalan kalau sudah bagus tampilan medsos kita. Ngaruh juga ke resaller yang memang bantu jual produk sepatu," ujarnya.

Baca Juga: Direktur BRI: Inovasi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital BRI

2. Digitalisasi sangat penting pada perkembangan usaha

UMKM Wajib Manfaatkan Media Sosial untuk Menunjang PenjualanIDN Times/Istimewa

Salah satu pelaku UMKM yang menjadi anggota Rumah BUMN, Erna menuturkan bahwa dia sangat terbantu dengan banyaknya pelatihan digitalisasi. Termasuk pengambilalihan Instagram yang kemudian tampilan unggahan fotonya dibuat lebih bagus.

Sebelumnya, tampilan pada Instagram usahanya @tassani_handmade memang tidak begitu rapi dalam setiap unggahannya. Pengeditan gambar pun dibuat seadanya. Berbeda dengan tiga pekan ke belakang di mana sudah diambilalih, tampilannya sekarang lebih tertata.

"Kalau dulu karena ini akun pribadi jadi ada beberapa bukan foto produk juga di-posting (unggah). Kalau sekarang mulai diarsipkan dan fokus untuk promosi produk," kata Erna.

Alhasil lebih banyak pengikut akun ini yang memberikan tanda suka ketika ada unggahan terbaru dibandingkan sebelumnya. Dampak pada penjualan pun bertambah dengan lebih banyak pembeli bertanya melalui direct message (DM) pada akun Instagramnya.

Bergabung sejak 2018, pemilik jenama Tassani Handmade ini sudah merasakan betul manfaat dari keikutsertaannya. Mulai dari pelatihan membuat produk sampai pelatihan penjualan secara digital dilakukan secara daring maupun luring.

Erna pun aktif diajak mengikuti berbagai pameran di berbagai daerah di Jawa Barat guna memasarkan produknya.

"Alhamduillah banyak manfaatnya secara langsung untuk saya sebagai UMKM. Saya jadi lebih semangat berkarya karena dari Rumah BUMN kasih banyak solusi untuk mereka yang baru merintis usaha seperti saya," kata Erna.

3. UMKM bisa mendapat pelatihan dan bantuan dari Rumah BUMN Bandung

UMKM Wajib Manfaatkan Media Sosial untuk Menunjang PenjualanIDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, penanggung jawab Rumah BUMN Bandung, Supriatna mengatakan, sejauh ini para pelaku usaha yang bergabung di Rumah BUMN mayoritas adalah ibu-ibu dan bapak-bapak. Selain diikutsertakan dalam berbagai pameran, tempat ini pun memberikan pelatihan penggunaan media sosial seperti Instagram atau Facebook.

Khusus bulan Mei 2023, Rumah BUMN bahkan membuat program untuk menjalankan media sosial pelaku UMKM. Misalnya, agar tampilan di Instagram lebih menarik, Rumah BUMN bekerjasama dengan mahasiswa mengambil alih media sosial UMKM tersebut.

"Ada timnya yang memang disiapkan untuk mendesain khusus. Jadi setiap UMKM nanti bisa dapat desain baru atau video yang bisa dipakai di medsos," kata dia.

Rumah BUMN pun memberikan kesempatan kepada UMKM yang menjadi anggota ikut memamerkan produknya di berbagai kegiatan yang diselenggarakan BRI. Selain itu, Rumah BUMN pun telah bekerjasama dengan berbagai dinas dan kementerian agar produk dari UMKM yang dibina bisa berkontribusi pada kegiatan pameran.

Menurut Supriatna, sejauh ini produk UMKM yang banyak diminta ekspor masih di fesyen dan kuliner. Dari pelatihan beberapa waktu lalu ada produk brownies yang unggul dari segi gluten. Karena makanan ini unggul dari sisi komposisi gluten, sehingga banyak dilirik pasar luar negeri yang memang melek dengan kesehatan.

"Ini produknya sudah sampai ke Singapura bahkan Kanada," kata Supriatna.

Kemudian ada juga produk rendang dan bakso aci yang bisa tempus pasar Singapura. Khusus bakso aci, pelaku usaha ini tergolong baru tapi mempunyai produk yang lain dari penjual bakso aci dari segi rasa.

Dia memastikan setiap UMKM yang bergabung dengan Rumah BUMN bisa mendapat bantuan dalam berbagai aspek sehingga produk jualannya diupayakan bisa lebih laku terjual.

Baca Juga: PaDi UMKM Konsisten Dukung Pengembangan UMKM Indonesia

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya