UMKM Bandung Raya Tumbuh Seiring Tingginya Pemintaan Kredit

Kemenkop ingin kredit UMKM tanpa agunan

Bandung, IDN Times - Pemerintah tengah menggenjot peningkatan kredit pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pada 2024 ditargetkan total kredit oleh perbankan bisa mencapai 30 persen, sebab angka kredit tahun 2023 capaiannya masih kecil.

Selain perbankan banyak lembaga keuangan non-bank yang gencar memberikan bantuan kredit kepada UMKM agar usahanya bisa tumbuh. Salah satu yang mampu menyerap pasar ini adalah FIFGroup.

Kepala Cabang FIFGroup Bandung 1, Yudith Hartawiguna mengatakan, pembiayaan UMKM saat ini menjadi fokus perusahaan dalam meningkatkan perekonomian di berbagai daerah, termasuk di kawasan Bandung Raya. Lewat program Finatra, UMKM bisa mendapatkan fasilitas kredit antara Rp25 juta hingga Rp500 juta.

Program ini baru diluncurkan pada akhir 2022 dan sekarang total pembiyaan UMKM di kawasan Bandung Raya sudah mencapai Rp100 miliar.

"Kredit UMKM ini sekarang sedang jadi tren di kami. Dengan berbagai kemudahan banyak UMKM yang ikut serta mengajukan kredit untuk peningkatan usaha," kata Yudith dalam sebuah diskusi di Bandung, Sabtu (16/3/2024).

1. UMKM yang baru berbisnis pun bisa dapat bantuan

UMKM Bandung Raya Tumbuh Seiring Tingginya Pemintaan KreditIDN Times/Debbie Sutrisno

Dia menuturkan, untuk mengikuti program ini pelaku UMKM tak harus yang punya omzet besar. Mereka yang punya usaha kecil seperti warung sembako pun bisa mendapatkan kemudahan kredit Finatra.

Ketika UMKM mengajukan kredit, akan ada perwakilan perusahaan yang melakukan survei melihat kondisi bisnisnya. Ketika usaha tersebut dianggap layak mendapat pendanaan, bisa langsung dapat kredit usaha.

"Hanya saja memang ada yang harus diagunkan. Misalnya nanti ada sertifikat tanah, rumah, atau bangunan usahanya," ungkap Yudith.

2. Berikan pendampingan dan pelatihan

UMKM Bandung Raya Tumbuh Seiring Tingginya Pemintaan KreditIDN Times/Istimewa

Selain mendapatkan pendanaan yang mudah dan bungnya murah, Yudith mengatakan bahwa FIFGroup juga memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha tersebut. Hal ini dilakukan agar UMKM bisa berjalan sesuai dengan target yang diinginkan.

Berbagai pelatihan pun diberikan agar UMKM Bandung Raya mampu meningkatkan skil dalam bisnisnya. "Jadi ada konsultan khusus untuk membina UMKM karena memang perkembangan UMKM ini penting," kata dia.

3. Kemenkop harap pinjaman UMKM tanpa agunan

UMKM Bandung Raya Tumbuh Seiring Tingginya Pemintaan KreditPelaku UMKM (dok. Pertamina)

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan akses pembiayaan kredit untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia menjadi yang terendah di Asia.

"Di Asia kita ini baru sekitar 21 persen, bandingkan misalnya China, dan Jepang itu sudah 60 persen, Korea malah di atas 80 persen," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia menilai hal itu dikarenakan mekanisme pemberian kredit di Indonesia masih menggunakan sistem kolateral yang membutuhkan jaminan atau agunan untuk mendapatkan persetujuan dana.

Sedangkan rata-rata UMKM di tanah air tidak memiliki kemampuan atau kapabilitas untuk memberikan jaminan saat mengajukan kredit. Ia menilai hal tersebut yang menjadi penghambat bagi UMKM untuk mendapatkan pembiayaan.

Salah satu solusi yang ditawarkan pihaknya yakni dengan mengusahakan untuk mengubah mekanisme pengajuan pinjaman dengan menggunakan sistem skor kredit (credit scoring) yang diukur melalui rekam jejak penjualan dari pelaku usaha mikro tersebut.

"Di 145 negara sudah menerapkan credit scoring, jadi bukan lagi agunan tapi track record digital mengenai kesehatan usahanya. Karena untuk apa ada agunan kalau usahanya macet," ujarnya.

Kemenkop UKM mencatat pada 2023, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional menyentuh angka 61 persen, sedangkan industri hanya menyumbang sebanyak 18 persen. Selain itu pada 2024 Kemenkop UKM menargetkan sebanyak 30 juta UMKM memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Baca Juga: OJK Imbau Perbankan Mitigasi Risiko Gagal Bayar Kredit Sektor Pangan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya