UMKM Bandung Diharap Bisa Berkreasi di Tengah Pandemik COVID-19

Sektor ekonomi sangat terpengaruh perkembangan UMKM

Bandung, IDN Times - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi pilar dalam pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, di tengah pandemik COVID-19, sektor ini memang terdampak baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Agar dampak tersebut tidak berkepanjangan, pemerintah pusat memberikan berbagai stimulus agar UMKM tetap tumbuh. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menuturkan, hal serupa dilakukan Pemkot Bandung supaya UMKM mampu bertahan dalam gelombang pandemik ini.

"Kita memberikan dukungan kepada teman pelaku UMKM. Kita juga mendorong terus agar mereka berinovasi dan berkresi. Kita support agar menstimulus pengenalan produk dan pemasaran," ujar Yana, Minggu (26/9/2021).

1. Permudah akses bagi UMKM

UMKM Bandung Diharap Bisa Berkreasi di Tengah Pandemik COVID-19Ruang costumer service di Kampus UMKM Shopee di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Yana menuturkan, Pemkot Bandung berjanji mempermudah akses UMKM ke segala lini. Misalnya, untuk mendaftaran HAKI, Disparbud Bandung akan membantu agar hak kekayaan intelektual untuk satu produk UMKM bisa didapat.

Selain itu Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) bisa membantu dalam sertifikasi halal serta uji mutu produk. Kemudian ada pendampingan seperti ilmu pengepakan sampai pemasaran barang.

"Jadi kita akan lakukan pendampingan teman UMKM," ujar Yana.

2. Makin banyak pelaku UMKM masuk e–commerce

UMKM Bandung Diharap Bisa Berkreasi di Tengah Pandemik COVID-19IDN Times/ Helmi Shemi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut jumlah pelaku UMKM di Jabar yang masuk pasar elektronik atau marketplace terus bertambah.

Sebelum pendemik COVID-19 hanya 20 persen atau 602 pelaku UMKM Jabar yang masuk di marketplace. Setelah didampingi dan dilatih kini sudah ada 1.623 UMKM masuk marketplace atau naik 34 persen.

Selama pandemik pemerintah daerah mendampingi dan melatih UMKM untuk tetap bertahan bahkan berkembang dengan beradaptasi dengan teknologi yakni melakukan strategi pemasaran digital.

"Kami di Pemda Provinsi Jabar sangat peduli dengan UMKM. Kenapa? Karena 90 persen ekonomi Jawa Barat itu ekonomi UMKM. Kemudian kita ingin semua _go digital_ maka kita lakukan pelatihan pendampingan semua pokoknya," ujar Emil melalui siaran pers.

Jabar pun, kata Ridwan Kamil, terus mendorong daya saing digital. Saat ini, Jabar menempati posisi dua dalam hal daya saing digital di Indonesia dengan skor 57,1.

3. Terdapat 4 pilar dalam mendukung daya saing digital

UMKM Bandung Diharap Bisa Berkreasi di Tengah Pandemik COVID-19Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menurutnya, ada empat pilar yang menjadi pendukung daya saing digital yakni SDM berkualitas, pembiayaan teknologi informasi dan komunikasi, pertumbuhan keuangan digital tinggi dan terakhir infrastruktur digital.

"Kami ini daya saing ada di rangking dua karena kami ini desa. Makanya Jawa Barat membuat konsep desa digital. Tentunya ada empat yang sedang kami siapkan. SDM harus siap semua harus jago digital. Kemudian tidak usah pakai cash lagi, semua pakai QR Code semua pake e-money dan sebagainya kemudian infrastruktur dan lain-lain," paparnya.

Emil mengajak pelaku UMKM memanfaatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia dengan go digital. Berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain & Company 2020, ekonomi digital Indonesia di tahun mencapai USD44 juta atau Rp631 triliun. Diprediksi pada 2025 akan meningkat menjadi USD124 juta atau Rp1.744 triliun.

"Dalam konteks potensi ekonomi digital tahun lalu orang mau jual beli lewat digital itu sekitar Rp600 triliunan dalam hitungan lima tahun dengan kerja cerdas maka ada potensi sekitar Rp1.700 triliun," ujarnya.

Apalagi, kata Ridwan Kamil, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet yang terbesar dengan 196,7 juta. Dari jumlah tersebut, 56 persen pengguna internet di Indonesia berasal dari daerah perdesaan.

"Potensi di Indonesia pengguna internetnya hampir 200 juta. Orang Indonesia itu jumlah ponsel lebih banyak dari jumlah penduduknya," kata Emil.

Baca Juga: Menyulap Limbah Tekstil Jadi Fesyen Bernilai Tinggi Ala Sagarayasa

Baca Juga: Iriana Jokowi Yakin UMKM Indonesia Semakin Maju Meski Ada COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya