Tolak Kenaikan BBM, Ketua DPRD Bandung: Ekonomi Rakyat Makin Sulit

Pemerintah makin gencar wacanakan kenaikan BBM

Bandung, IDN Times - Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Berbagai skema telah disiapkan pemerintah jelas kenaikan harga tersebut.

Penolakan kenaikan BBM pun disampaikan banyak pihak, salah satunya Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan. Menurutnya, rakyat saat ini tengah berjuang kembali pascapandemik COVID-19. Perekonomian pun perlahan alami peningkatan dengan banyaknya aktivitas yang dibuka kembali.

Namun, ia menyayangkan kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi. "Tentunya ini akan berimbas juga pada perekonomian masyarakat. Jadi, DPRD Kota Bandung meminta agar pemerintah tak menaikkan harga Pertalite," kata Tedy kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

1. Sudah banyak harga pangan yang alami kenaikan

Tolak Kenaikan BBM, Ketua DPRD Bandung: Ekonomi Rakyat Makin SulitKepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan), Junaidi selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Tengah mengunjungi beberapa lokasi pasar dan supermarket untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Palu, Selasa (19/4). (Dok. Kementan)

Selain BBM, politikus PKS itu menyoroti soal kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok, salah satunya harga telur yang sudah di atas Rp30 ribu per kiogram (kg). DPRD meminta agar pemerintah memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat saat ini.

"Hari ini sedang pemulihan ekonomi. Kondisi itu harus menjadi perhatian pemerintah. Karena bisa menganggu ekonomi masyarakat," kata Tedy.

2. Pedagang pasar keluhkan rencana kenaikan tersebut

Tolak Kenaikan BBM, Ketua DPRD Bandung: Ekonomi Rakyat Makin SulitIlustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Hal itu bakal memberikan pukulan telak bagi pedagang pasar yang saat ini masih belum pulih dari pandemik COVID-19.

Sekretaris Jenderal APPSI, Mujiburohman, menerangkan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi bisa memberikan efek domino buat pedagang pasar.

"Kalau harga BBM naik, angkutan juga ikut naik, barang-barang juga naik. Kalau (harga) barang naik, tapi pendapatan gak naik kan masyarakat pasti ngirit, maka yang tadinya belanja 1 kilogram jadi setengah kilo, tentu pendapatan pedagang berkurang," ujar Mujiburohman dalam konferensi pers di Pasar Minggu, Selasa (30/8/2022).

3. APPSI tidak punya solusi apa-apa

Tolak Kenaikan BBM, Ketua DPRD Bandung: Ekonomi Rakyat Makin SulitIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pedagang pasar, sambung Mujiburohman, saat ini dalam kondisi pasrah karena dihadapkan dengan banyak kondisi yang membuat harga-harga mengalami kenaikan.

Dia bahkan menyebutkan bahwa APPSI tidak punya solusi apa-apa untuk mengatasi persoalan yang terjadi saat ini.

"Kami tidak punya solusinya. Ini harus ada intervensi pemerintah," ucap Mujiburohman.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya