Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Unpar Gelar Program Leaders Talk

Pebisnis hingga tokoh nasional akan dihadirkan pada kegiatan

Bandung, IDN Times - Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) bersama Ikatan Alumni (IKA) Unpar meluncurkan program Leaders Talk Unpar. Program ini dimaksudkan sebagai salah satu kegiatan unggulan dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa serta lulusan.

Ketua Panitia Leaders Talk UNPAR Doddi Yudianto mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi komitmen kampus dalam melahirkan SDM unggul. Program ini juga relevan dalam upaya membentuk insan yang peka akan dinamika dan tantangan di tengahmasyarakat untuk berperan aktif membangun bangsa, terutama para mahasiswa dan generasi muda Indonesia yang berpotensi mengembangkan diri menjadi pemimpin di masa depan.

“Lewat Leaders Talk, Unpar menghadirkan para pemimpin nasional, tokoh masyarakat, dan entrepreneur terbaik di Indonesia untuk berbagi wawasan dan pengalaman bersama para calon pemimpin masa depan Indonesia,” tuturnya, dalam konferensi pers di Lecture TheaterPPAG UNPAR, Selasa (24/5/2022).

1. Mahasiswa bisa mendapat tambahan ilmu untuk pengembangan potensi

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Unpar Gelar Program Leaders Talkilustrasi kuliah (unsplash.com/Terrence Thomas)

Ketua IKA Unpar Ivan Sadik menyebut bahwa kolaborasi menjadi kunci saat ini. Itu pula yang menjadi latar belakang kolaborasi antara Unpar sebagai universitas bersama IKA Unpar. Komitmen IKA mendukung langkah baik dan signifikan dari Unpar demi pembangunan SDM unggul dalam ranah pendidikan.

“Meningkatkan SDM unggul sebagai pemimpin masa depan harus dimulai sejak dini. Leaders Talk Unpar menjadi kesempatan luar biasa bagi generasi muda Unpar dan Indonesia untuk mengembangkan potensi semaksimal mungkin,” ujarnya.

Leaders Talk Unpar akan berlangsung secara hybrid. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemik COVID-19 dan sejalan dengan kebijakan pemerintah setempat atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bandung. Kegiatan Leaders Talk secara daring dapat diikuti melalui kanal Youtube UNPAR Official.

2. Perbaiki sejumlah kurikulum ikuti perkembangan jaman

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Unpar Gelar Program Leaders TalkIlustrasi kuliah. pexels/startup-stock-photos

Saat ini Unpar mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Untuk itu kampus ini telah melakukan sejumlah upaya mempersiapkan mahasiswa untuk tetap memiliki daya saing, di antaranya dengan mengadopsi beberapa hal pada kurikulum di beberapa program studi seperti Fakultas Ekonomi yang memberikan beberapa variasi mata kuliah kewirausahaan yang dilengkapi praktik bisnis dengan metode pembelajaran "experiential learning".

Hasil dan luaran dari pembelajaran kewirausahaan ini dipamerkan dalam sebuah event tahunan yang bernama "MENEFESTO" yang diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Manajemen.

Kemudian kurikulum Administrasi Bisnis didesain sejalan dengan kebutuhan industri dengan mengubah kurikulum sefleksibel mungkin. Hal itu ditandai dengan membuka program peminatan Bisnis Digital di tahun 2019. Tahun 2022 ini peminatan Bisnis Digital akan diajukan menjadi program studi tersendiri yaitu Program Studi Bisnis Digital dan Komunikasi.

Seiring dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), penyesuaian kurikulum dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Institusi dan Inovasi (LPII) dan juga Ikatan Alumni untuk membangun sebuah inkubator bisnis. Inisiasi bisnis dari luaran mata kuliah Kewirausahaan ini pun diharapkan dapat dikembangkan menjadi start-up.

3. Hadirkan pebisnis hingga tokoh nasional dalam program ini

Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Kampus Unpar Gelar Program Leaders TalkWawancara dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Uni Lubis by IDN Times. (IDN Times/Tata Firza)

Untuk pembukaan program ini, Co-Founder & Managing Partner Northstar Advisors Pte Ltd, Bapak Patrick Walujo didapuk menjadi pembicara. Adapun pelaksanaan akan berlangsung pada Senin (30/5/2022) mendatang di Auditorium Pusat Pembelajaran Arntz-Geise Unpar.

Patrick Walujo dipilih menjadi pembicara pembuka karena mencatatkan rekam jejak yang mumpuni di bidang bisnis dan literasi keuangan serta investasi. Topik yang diangkat adalah “Pendanaan Tepat, Bisnis Melesat”. Kehadiran Patrick diharapkan mampu memberi referensi yang tepat bagi generasi muda dalam membangun bisnis dan investasi.

Gagasan dan pemikirannya tentu akan meningkatkan literasi keuangan dan investasi, hingga strategi
memilih sumber pendanaan dan investor yang tepat. Sebagaimana diketahui, mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp 117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Ini sesuai dengan literasi dalam mempersiapkan bisnis dengan pendanaan yang prudent menjadi penting, agar masyarakat tidak dirugikan, dan kepercayaan pada dunia bisnis pun menjadi lebih baik.

Baca Juga: Dies Natalis Unpar, Jokowi: Gotong Royong Penting Tangani Pandemik! 

Baca Juga: Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya