Ini Cerita Dua Ajudan Tuli yang Bakal Mencuri Ilmu dari Ridwan Kamil 

Mereka memotivasi rekan sesama penyandang untuk lebih berani

Bandung, IDN Times - Sekitar 30 kalangan millennials dari berbagai daerah di Jawa Barat telah terpilih menjadi ajudan pribadi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mereka nantinya akan bekerja mendampingi Emil, sapaan gubernur Jabar, untuk mempersiapkan segala sesuatunya.

Namun, dari 30 ajudan millennial ini, ada dua orang yang paling spesial. Meraka adalah Khalil Ibrahim dan Herwin Hermansyah, ajudan yang tuli atau tidak dapat mendengar. 

Khalil dan Herwin akan mendampingi Emil selama sepekan dalam berbagai kegiatan baik formal dan informal. Keduanya mengaku, kesempatan untuk mendampingi Ridwan Kamil selama kegiatan akan menjadi cara untuk mempelajari kepemimpinan.

Bagaimana cerita keduanya bisa lolos untuk ikut dalam program yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini? yuk kita simak.

1. Dapat infromasi dari media sosial

Ini Cerita Dua Ajudan Tuli yang Bakal Mencuri Ilmu dari Ridwan Kamil IDN Times/Debbie Sutrisno

Khilal menuturkan, keinginan dia untuk bisa mengikuti program latihan kepemimpinan yang diadakan Pemprov Jabar berawal dari infromasi di media sosial, khususnya Instagram. Setelah melihat sejumlah persyaratan yang ditentukan, Khilal yakin dia bisa ikut serta karena apa yang diminta Pemprov bisa dipenuhi.

Dia yang juga merupakan mahasiswa Universitas Widyatama Bandung ini langsung menceritakan keinginannya kepada kedua orang tua. Khilal pun mendapat izin dan kemudian mendaftarkan diri.

"Saya bikin vlog sendiri untuk langsung dimasukan ke persyaratan ini," ujar Khilal saat berbincang dengan IDN Times di sela-sela pembekalan akhir pekan kemarin.

Hal serupa disampaikan Herwin. Berbeda dengan Khilal, Herwin pertama mendapat infromasi dari media sosial Diskominfo. Informasi ini kemudian dia sebarkan kepada teman-teman lain sesama penyandang disabilitas. Harapannya semakin banyak teman dari disabilitas yang ikut mendaftar program ini.

2. Kesempatan belajar sebagai pemimpin

Ini Cerita Dua Ajudan Tuli yang Bakal Mencuri Ilmu dari Ridwan Kamil IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Khilal, kesempatan menjadi ajudan dalam satu minggu menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Sebab dia dan teman-teman yang lain akan mempelajari secara langsung bagaimana seorang pemimpin dalam hal ini gubernur Jawa Barat memimpin pemerintahan.

Ilmu yang didapat dari program ini pun akan disampaikan kepada rekan-rekannya yang akan menjadi pemimpin masa depan. Di sisi lain, apa yang dilakukan dia dan Herwin diharap melecut semangat para penyandang disabilitas lain bahwa kekurangan fisik tidak menjadikan manusia tak bisa berbuat banyak termasuk menjadi seorang pemimpin.

Sementara itu, Herwin menilai apa yang saat ini didapatnya melalui program latihan kepemimpinan yang diadakan Pemprov Jabar bisa menjembatani kebutuhan para penyandangan disabilitas dalam keseharian yang dijalani.

"Saya menyampaikan kesan kesetaraan. Meski saya tuli, saya bisa melakukan banyak hal. Dan saya berharap Jabar menjadi daerah yang ramah disabilitas," papar Herwin.

3. Pemerintah harus memberikan kepercayaan

Ini Cerita Dua Ajudan Tuli yang Bakal Mencuri Ilmu dari Ridwan Kamil IDN Times/Galih Persiana

Herwin menuturkan, program yang dijalankan oleh Pemprov Jabar ini merupakan sesuatu yang positif dan harus ditingkatkan. Artinya, pemerintah sebaiknya bisa memberikan kepercayaan lebih kepada para penyandang disabilitas.

Selama ini pemerintahan memang sudah mengikutsertakan para difabel bekerja di lingkup negara. Namun, jumlahnya masih sedikit dan penempatannya tidak menyeluruh di semua daerah. Padahal para penyandang disabilitas ini memiliki kemampuan yang sama dan memiliki beragam ide inovatif yang bisa dieksekusi pemerintah.

"Kami sangat berharap masyarakat juga bisa lebih ramah kepada kami semua," paparnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya