Terhenti karena COVID-19, Proyek Masjid Salman Rasidi Tunggu Donasi

Pembangunan masjid ini terhenti karena pandemik COVID1-9

Bandung, IDN Times - Wabah virus corona jenis baru (COVID-19) tak hanya berdampak pada berkurangnya aktivitas masyarakat. Berbagai kegiatan infrastruktur pun terhenti, salah satunya pembangunan Masjid Salman Rasidi.

Terletak di Soreang, Kabupaten Bandung, masjid ini awalnya sudah mulai terbangun secara baik. Bahkan rencananya masjid tersebut dapat dipakai oleh umat pada bulan suci ramadan 1441 Hijriah atau tahun ini. Namun, karena persoalan COVID-19, pendanaan untuk menyelesaikan masjid tersendat.

"Pertengahan Maret 2020, akibat merebaknya pandemi COVID-19, penghimpunan dana untuk pembangunan masjid ini terhenti," kata Direktur Wakaf Salman ITB, M Khirzan N. Noe'man dalam sebuah diskusi daring, Kamis (28/5).

1. Kekurangan dana pembangunan capai Rp7 miliar

Terhenti karena COVID-19, Proyek Masjid Salman Rasidi Tunggu DonasiPixabay.com/Mohamad Trilaksono

Khirzan menuturkan, anggaran untuk membangun masjid ini memang tidak sedikit. Sebab, bangunan ini ingin dibuat cukup besar untuk bisa menampung banyak jemaat.

Untuk merampungkan masjid ini, dana yang dibutuhkan sekitar Rp11 miliar. Namun, sampai sekarang yang terkumpul baru Rp4 miliar. Artinya ada kekurangan dana sebesar Rp7 miliar.

"Berapa pun donasi yang akan diberikan sangat berarti. Jika setiap orang menyumbang Rp100 ribu saja, akan sangat membantu penyelesaian masjid ini. Insya Allah, masjid ini akan menjadi bangunan yang semakin mempertebal iman dan kemakmuran masyarakat Soreang," ungkapnya.

2. Para donatur yang selama ini membantu, mengalihkan dananya untuk penanggulangan COVID-19

Terhenti karena COVID-19, Proyek Masjid Salman Rasidi Tunggu DonasiPelaku umkm pakaian batik yang melibatkan tenaga difabel mengubah produksinya menjadi masker batik selama pandemik COVID-19. IDN Times/Aryo Wistara

Khirzan menambahkan, dalam kondisi saat ini, hampir semua donatur menggeser prioritas donasinya ke penanggulangan dampak COVID-19, sehingga anggaran untuk pembangunan fasilitas umat, menurun hingga 80 persen. 

"Bantuan terkait COVID-19 ini salah satunya dengan menyalurkan APD (Alat Pelindung Diri). Tapi dengan mulai banyaknya vendor yang menyediakan APD, maka kami kembali mulai kepada pembangunan fasilitas ibadah umat Islam," kata dia.

Wakaf Salman ITB, lanjut Khirzan, tidak bisa sendirian menghimpun dana untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan Masjid Salman Rasidi. Akan tetapi dengan bergotong royong, patungan membangun masjid ini, mereka optimistis masjid ini akan dapat mulai melayani jemaat pada akhir 2020.

3. Setelah masjid akan ada pembangunan rumah sakit Islami

Terhenti karena COVID-19, Proyek Masjid Salman Rasidi Tunggu DonasiIlustrasi tenaga kesehatan (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Menurut Khirzan, pembangunan masjid yang merupakan wakaf dari keluarga Rasidi bermula ketika mereka membayangkan untuk membangun klinik kecil. Namun, keluarga ini mendapat dorongan dari teman dan sahabat agar meningkatkan impian klinik tersebut menjadi rumah sakit (RS) Islami.

Karena bingung harus memulai dari mana, keluarga ini kemudian berkaca dari pengalaman Rasulullah SAW untuk membangun masjid sebagai fondasi dalam berbagai fasilitas masyarakat.

"Sehingga muncul pola bahwa apa pun impian yang dibangun, masjid menjadi fondasi awalnya. Fondasi peradaban besar dimulai dari masjid," papar Khirzan.

Wakaf Salman ITB dan keluarga Rasidi pun berharap dengan terbangunnya Masjid Salman Rasidi ini maka ke depannya akan banyak fasilitas lain yang bisa dimanfaatkan masyarakat, termasuk fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Masjid Al-Markaz Makassar Tidak Menggelar Salat Idulfitri 1441 Hijriah

Baca Juga: Sumbangan Korsel & Tiongkok, Pemprov Jabar Jemput Langsung Reagen PCR

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya