Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Penyembelihan Hewan Kurban

Jumlah hewan kurban di Jabar diprediksi naik 30 Persen

Bandung, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, perekonomian masyarakat memang mengalami penurunan. Meski demikian, hal ini diprediksi tidak akan banyak berpengaruh pada penurunan jumlah orang yang berkurban.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Jafar Ismail mengatakan, tahun lalu jumlah ada 331 ribu ekor. Angka ini bisa naik dengan ditiadakannya ibadah haji sehingga mereka yang bisa berkurban saat melaksanakan ibadah tersebut kemudian memilih berkurban di Tanah Air.

"Dalam kondisi normal, naik 30 persen. Dan kemungkinan tahun ini lebih banyak. Karena kan banyak masyarakat yang tak melaksanakan haji jadi berkurban di sini," ujar Jafar melalui siaran pers, Sabtu (11/7).

1. Suplai hewan kurban dari peternak lokal bisa memenuhi kebutuhan

Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Penyembelihan Hewan Kurban"Gombloh" sapi dari peternak sapi di Bantul dipilih Presiden Joko Widodo sebagai sapi kurban. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Jafar, berdasarkan laporan kabupaten/kota, kebanyakan masyarakat korban hewan domba, hampir 62 persen. Kemudian, sapi, kambing, dan ada juga sedikit yang berkurban kerbau.

Sejauh ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan peternak agar permintaan hewan kurban bisa terpenuhi. Meskipun selama ini masih ada kebutuhan hewan yang didapat dari Lampung dan Jawa Tengah.

"Insya Allah bisa memenuhi permintaan masyarakat yang akan berkurban," kata Jafar.

2. Protokol kesehatan hewan kurban harus diutamakan

Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Penyembelihan Hewan KurbanIDN Times/Prayugo Utomo

Terkait protokol kesehatan dalam pelaksanaan kurban, menurut Jafar, sejak dari penjual protokol tersebut harus diterapkan. Misalnya, semua penjual wajib mendapatkan rekomendasi tempat berjualan dari kabupaten/kota.

"Jadi, harus pakai protokol kesehatan baik penjual maupun pembeli. Kalau bisa pembeliannya secara online jadi ga datang dan pembayaran dengan nontunai," katanya.

Kemudian saat penyembelihan, harus diusahakan panitia seminimal mungkin. Petugas yang memotong pun peralatannya tak boleh saling berpindah tangan.

Semua petugas, tetap gunakan masker dan cuci tangan. Di setiap tempat penyembelihan, harus disiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

"Kemudian yang akan berkurban, diharapkan tak datang. Panitia harus menyediakan video call jadi hadir di tempat penyembelihan," katanya.

3. Pembagian daging kurban jangan dilakukan di tempat pemotongan

Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Penyembelihan Hewan KurbanActforhumanity

Setelah disembelih, kata dia, proses penyembelihan dan pembagiannya tak boleh lebih dari 4 jam. Kalau lebih, dagingnya harus disimpan ke kulkas atau dibekukan.

"Pembagian pakai plastik transparan. Tak ada pembagian di tempat pemotongan walaupun daerah hijau, semua harus dibagikan langsung ke rumah-rumah," katanya.

4. Siapkan 735 orang pengawas

Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Penyembelihan Hewan KurbanIlustrasi menyembelih kambing. IDN Times/Daruwaskita

Untuk mengawasi proses penyembelihan hewan kurban, kata dia, tim menurunkan pengawas sebanyak 735 orang. Yakni, ada dokter hewan, perhimpunan dokter hewan dan perguruan tinggi.

"Ada juga, petugas kesehatan yang melatih juru sembelih halal. Jadi, bisa memeriksa sebelum dan sesudah penyembelihan," katanya.

Baca Juga: Eksklusif: Kronologi Ribuan Siswa Secapa AD Positif COVID-19 

Baca Juga: Pemprov Jabar Akan Lacak Orangtua Siswa Klaster Secapa AD 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya