Taksir Harga Tanah, Pemprov Jabar Percepat Pembangunan Kampus UIII 

Perkuliahan diharap bisa mulai pada awal 2020

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berupaya membantu mempercepat penyelesaian pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Salah satu caranya adalah dengan segera menyelesaikan proses penaksiran harga atau appraisal lahan milik warga yang bakal menjadi lokasi pembangunan kampus.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Iwa Karniwa, mengatakan, saat ini progres pembangunan UIII telah sampai tahap penyelesaian appraisal. Ditargetkan, proses ini akan selesai dalam waktu sepekan ke depan, untuk kemudian ditindaklanjuti melalui surat dari Kementerian Agama.

"Penyelesaian terhadap appraisal, khususnya untuk yang 61 KK Insya Allah selesai tanggal 17 Mei. Kami di Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk satu minggu selesai," ujarnya, Kamis (9/5).

1. Perkuliahan di UIII diharap bisa berjalan awal 2020

Taksir Harga Tanah, Pemprov Jabar Percepat Pembangunan Kampus UIII pixabay.com/nikolayhg

Menurut Iwa, aktivitas perkuliahan di kampsu ini ditargetkan sudah dapat dimulai pada awal 2020. Perkuliahan ini akan berjalan meski proyek pengerjaan bangunan tidak seluruhnya rampung.

Dengan percepatan pembangunan ini, Iwa makin optimistis UIII mampu menjadi pusat pendidikan Islam di dunia selain Al-Azhar di Mesir. Menurutnya, sangat wajar Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim memiliki pusat pendidikan islami berstandar internasional.

"Mudah-mudahan UIII ini akan menjadi pusat pendidikan Islam di dunia. Jadi bukan hanya di Al-Azhar. Wajar Indonesia sebagai penduduk muslim terbanyak di dunia menjadi pusat pendidikan muslim terbesar," kata Iwa.

2. UIII akan berdampak besar pada perekenomian Kota Depok

Taksir Harga Tanah, Pemprov Jabar Percepat Pembangunan Kampus UIII Mohamad Trilaksono from Pixabay" target="_blank">pixabay/EmAji

Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok Priadi Supriatna merasakan UIII ini akan berdampak positif pada perkembangan masyarakat Depok, baik dari segi sosial, ekonomi, hingga sumber daya manusia (SDM). Potensi UIII mendatangkan mahasiswa mancanegara bakal menguatkan peran Kota Depok sebagai penyedia pendidikan tinggi terbaik di Indonesia.

"Masyarakat umum sudah tahu Depok punya barometer pendidikan nasional. Ada Universitas Indonesia, bahkan ada enam sampai tujuh  perguruan tinggi lain di Kota Depok, dan ditambah lagi dengan UIII. Ini akan menambah //image// bahwa Depok adalah Kota Pendidikan yang luar biasa," ungkapnya.

Baca Juga: Buat Mahasiswa Baru, 5 Hal Ini Perlu Kamu Sadari sebelum Mulai Kuliah

Baca Juga: Unhas, Kampus Terbaik di Luar Jawa yang Diresmikan Bung Hatta

3. Pihak asing banyak yang ikut serta dalam pembangunan

Taksir Harga Tanah, Pemprov Jabar Percepat Pembangunan Kampus UIII Unsplash.com/ Ryan Jacobson

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pembangunan UIII Komaruddin Hidayat menyatakan sudah ada beberapa pihak asing yang siap membantu pengembangan UIII.

"Beberapa negara tetangga seperti Timur Tengah, Jepang, Australia, juga persatuan dosen dari Amerika memang sudah siap untuk membantu, baik untuk kebutuhan dosen maupun infrastruktur," kata Komaruddin.

Namun dia menegaskan pembangunan kampus UIII ini harus mengutamakan optimalisasi dana APBN, karena ini berhubungan dengan martabat bangsa Indonesia.

"Tapi pertama harus dari APBN dulu, sebab ini martabat bangsa. Jadi kalau pertama, jangan minta-minta," katanya.

Komaruddin menambahkan, untuk awal perkuliahan seluruh mahasiswa UIII akan mendapatkan beasiswa penuh, baik mahasiswa domestik maupun mahasiswa mancanegara. Setelah empat hingga lima tahun berjalan, baru manajemen UIII akan menerapkan sistem berbayar.

UIII mulai dibangun Juni 2018 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo. Kampus bertaraf internasional ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII tertanggal 29 Juni 2016.

Proyek UIII akan menghabiskan biaya sekitar Rp3,5 tiliun berdiri di atas lahan 142 hektare. Tahun 2018 Pemerintah Pusat telah menggelontorkan uang Rp700 miliar untuk pembangunan tahap awal.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya