Tak Seindah Ungkapan, Minyak Goreng di Kota Bandung Masih Sulit Dicari

Dear Pak Jokowi, minyak masih langka nih!

Bandung, IDN Times - Minyak goreng Rp14.000 per liter saat ini masih menjadi barang yang langka di pasaran. Beragam pernyataan pemerintah baik pusat hingga daerah memastikan keberadaan minyak goreng di pasaran tersedia dan aman pasokannya. Tetapi, kenyataan di pasaran minyak goreng masih susah dicari.

Laporan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran terus muncul di berbagai daerah. Untuk memastikan kondisi tersebut IDN Times coba membuktikan di sejumlah ritel moderen mulai dari supermarket hingga minimarkert. Hasilnya sama, stok minyak goreng kosong. 

Di Toko Borma Sadangserang misalnya, petugas hanya menyiapkan stok sekitar 200 pack minyak goreng isi dua liter. Ketika warga ingin membeli, mereka harus mengantre lebih dulu, mengisi nama dan alamat, baru membayarnya di kasir. Setelah itu, pembeli bisa mengambil minyak goreng di petugas lainnya di belakang kasir.

"Sekarang susah beli minyak goreng. Satu toko hanya bisa 2 liter. Kalau sudah beli jari kita dicap kaya pas udah pemilu," kata Nandar, salah satu pembeli di Borma, Minggu (20/2/2022).

1. Stok minyak goreng harusnya diperbanyak

Tak Seindah Ungkapan, Minyak Goreng di Kota Bandung Masih Sulit DicariIDN Times/Debbie Sutrisno

Pembatasan ini, lanjut Nandar, jelas merugikan. Kadang ketika butuh sekali minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari, nyarinya bisa lebih ke satu toko karena stoknya dibatasi.

Hal serupa disampaikan Susi. Dia pun harus rela mengantre agar bisa membeli minyak goreng 2 liter. Padahal, kebutuhan minyak goreng menjadi utama karena setiap hari ini memasak makanan untuk beberapa kepala keluarga yang ada di rumahnya.

"Sekarang saya kan harus masak di rumah. Kalau cuman bertiga tinggalnya enak masak sedikit, kalau saya ini orangnya di rumah banyak, jadi minyak cepat habis juga," kata Susi.

Dia berharap stok minyak bisa diperbanyak agar masyarakat tak kelimpungan mencari kebutuhan pokok ini.

2. Jangan biarkan masyarakat saling berebut

Tak Seindah Ungkapan, Minyak Goreng di Kota Bandung Masih Sulit DicariIDN Times/Debbie Sutrisno

Sulitnya mencari minyak goreng sudah terjadi lama. Kondisi ini membuat sangat disayangkan warga. Setia misalnya, harus pergi ke beberapa swalayang untuk bisa mendapatkan minyak goreng.

Dia sudah mendatangi dua Toko Griya pada siang hari tapi hasilnya nihil, stok minyak goreng murah sudah ludes dibeli konsumen lain. Beruntung Setia melintas sebuah mini market dan mendapati masih ada stok minyak goreng yang dijual sesuai harga acuan pemerintah.

"Bingung sekarang orang berebut minyak goreng. Susah banget untuk dapet. Padahal dulu mau sampai 6 liter aja gampang, gak harus bulak balik toko," ujar Setia.

Persoalan ini, lanjut Setia, seharusnya tidak berlarut agar masyarakat tidak saling berebut minyak goreng. Karena menjadi kebutuhan pokok masyarakat pemerintah harus hadir menyiapkan barang ini.

3. Pemkot Bandung sempat sebut stok minyak goreng aman

Tak Seindah Ungkapan, Minyak Goreng di Kota Bandung Masih Sulit DicariIDN Times/Debbie Sutrisno

Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana memastikan stok minyak goreng untuk kebutuhan masyarakat masih aman. Kepastian tersebut didapat dari Disdagin dan memantau langsung kondisi toko di Yogya Junction Sumber Sari.

"Hari ini saya ingin meninjau apakah masih ada panic buying. Tapi alhamdulillah semua aman terkendali ya. Stok minyak goreng juga masih sangat aman. Warga Bandung tidak perlu khawatir," ujar Yana, Rabu (16/2/2022).

Menanggapi isu kelangkaan minyak goreng yang terjadi tempo hari, Yana berpendapat, persoalan ini hanya pada cara toko-toko ritel kecil seperti mini market mengelola stok yang tersedia. 

Apalagi satu mini market bisa memiliki sekitar 300 cabang dalam satu kota. Tentu stok minyak goreng yang tersedia harus dibagi rata pada semua cabang. 

"Kalau analisis saya sepintas, itu bisa jadi karena stok minyak goreng di toko-toko level mini market terbatas. Begitu buka toko, orang langsung beli, terus habis. Jadi tidak ada masalah untuk stok," ungkapnya.

4. Minta warga batasi pembelian minyak goreng

Tak Seindah Ungkapan, Minyak Goreng di Kota Bandung Masih Sulit DicariIDN Times/Yogi Pasha

Meski stok minyak goreng di Kota Bandung masih sangat aman, Yana mengimbau, tetap perlu ada pembatasan dalam pembeliannya. Maka dari itu, dibentuklah regulasi berupa satu orang hanya bisa membeli maksimal dua liter minyak goreng. 

"Ini kita batasi supaya ada keadilan lah. Orang beli paling  banyak cuma boleh dua liter. Mudah-mudahan jadi lebih merata. Harganya juga harus sesuai dengan pemerintah, jangan lebih dari Rp14.000," imbau Yana. 

Di sisi lain, Yana tak menampik di beberapa titik pasar masih ada pedagang yang menjual lebih dari harga semestinya. Pemerintah Kota Bandung pun telah mengajukan surat kepada Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) untuk mengambil langkah menangani masalah ini. 

"Memang masih ada yang menjual dengan harga yang lebih mahal karena mereka pakai stok minyak yang lama. Maka dari itu, kami berinisiatif untuk membuat surat pada Ditjen PDN untuk memberikan kebijakan terkait permasalahan ini," tuturnya. 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya