Tak Bisa Melaut, Ratusan Nelayan Cianjur Minta Bantuan Pemda

Nelayan hanya bisa mendapat uang harian sangat sedikit

Bandung, IDN Times - Sekitar 540 nelayan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berhenti melaut sejak satu pekan terakhir karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Kondisi ini membuat para nelayan tidak punya penghasilan.

Mereka pun berharap ada bantuan dari pemerintah daerah agar tetap memiliki penghasilan selama tidak melaut. Tokoh nelayan Pantai Sereg, Kecamatan Sindangbarang, Rahmat Efendi menuturkan, ratusan nelayan di pantai tersebut memilih mendaratkan perahu guna menghindari kerusakan dihantam gelombang.

"Kalau dihitung sudah hampir dua bulan terakhir, aktifitas nelayan di pantai ini tidak maksimal karena cuaca ekstrem dengan gelombang lebih dari 5 meter. Sebagian besar nelayan hanya memiliki keahlian melaut, hanya sebagian kecil yang memilih bertani atau buruh serabutan," katanya dilansir ANTARA, Minggu (11/9/2022).

1. Hanya bisa menjala ikan di pinggir pantai

Tak Bisa Melaut, Ratusan Nelayan Cianjur Minta Bantuan PemdaPixabay/Quangpraha

Ia menjelaskan, ketika cuaca buruk melanda pantai selatan, nelayan hanya bisa menjala ikan dari pinggir pantai karena memaksakan diri untuk melaut beresiko besar, hasilnya hanya cukup untuk menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sedangkan bantuan untuk nelayan selama ini, tidak pernah dirasakan langsung.

Layaknya bantuan pemerintah untuk warga tidak mampu seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain-lain, mereka berharap tidak hanya mendapat bantuan namun dalam bentuk pelatihan agar saat tidak melaut mereka tetap mendapat penghasilan seperti pelatihan pengolahan dan budidaya.

"Kami juga ingin mendapat bantuan bibit tanaman atau hewan ternak agar kehidupan nelayan tidak terlalu berat ketika cuaca ekstrem seperti sekarang. Kami juga ingin memiliki keahlian lain, tapi tidak punya modal kalau secara mandiri," katanya.

2. Pemda Cianjur siap beri bantuan

Tak Bisa Melaut, Ratusan Nelayan Cianjur Minta Bantuan PemdaIlustrasi pemberian bantuan (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menyalurkan bantuan langsung tunai untuk nelayan yang terdampak dari kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pusat, termasuk akan memberikan pelatihan peternakan dan budidaya ikan dan udang yang merupakan petunjuk dari pemerintah pusat.

"Tidak hanya bantuan langsung tunai, kita akan berikan pelatihan wirausaha bagi nelayan dan keluarganya termasuk cara membudidayakan bibit ikan, udang dan hewan ternak. Nanti dinas terkait akan melakukan pendataan termasuk memberikan pelatihan dan pembinaan," katanya.

3. Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa masih berlangsung

Tak Bisa Melaut, Ratusan Nelayan Cianjur Minta Bantuan Pemdailustrasi ombak (IDN Times/Mardya Shakti)

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia. Gelombang tinggi bisa terjadi pada tanggal 11-12 September 2022.

"BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan di Indonesia pada 11-12 September 2022," tulis keterangan resmi BMKG.

Menurut BMKG, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten-Jawa Barat dan Samudra Hindia Selatan Banten," kata BMKG.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya