Tahun ini Pemprov Jabar akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah

Sumber daya yang tidak akan hilang adalah kreativitas

Bandung, IDN Times - Perkembangan ekonomo kreatif memicu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk membentuk badan ekonomi kreatif daerah. Apalagi, ekonomi kreatif ke depan diprediksi akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negara.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, saat ini pihaknya telah membuat Peraturan Daerah (Perda) Jabar tentang ekonomi kreatif yang melalui regulasi tersebut akan dibentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerah.

"Kami meyakini di masa depan ekonomi kreatif akan menjadi ekonomi mayoritas di indonesia oleh karena itu sebagai pemimpin kita menyiapkan caranya, pertama perda ekonomi kreatif satu-satunya di Indonesia hanya ada di Jabar," kata Ridwan Kamil saat menjadi pembicara pada seminar "The Future is Here" di Nuart Sculpture, Kamis (4/4).

1. Sumber daya intelektual tidak pernah habis

Tahun ini Pemprov Jabar akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerahpexels.com/@kaboompics

Emil, sapaan akrabnya, menuturkan salah satu sumber daya yang tidak akan habis adalah intelektualitas dalam bentuk kreativitas. Berlandaskan pemikiran tersebut, Pemprov Jabar ingin melakukan investasi yang mampu membuat ekosistem manusia di provinsi ini tumbuh kreatif yang juga menghasilkan nilai ekonomi.

"Karena ekonomi kreatif kan datang dari gagasan, gagasan ini harus dilatih dan latihan datang dari sebuah ekosistem yang nyaman," ujarnya.

2. Membangun pusat budaya di seluruh daerah

Tahun ini Pemprov Jabar akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif DaerahIDN Times / Aan Pranata

Untuk membentuk ekosistem tersebut, tahun ini Pemprov Jabar mulai membangun pusat-pusat budaya di 27 Kabupaten Kota. Kemudian, sebagai bentuk dukungan menghadapi industri 4.0, gedung kreatif center tahun ini pula mulai dibangun di Bogor, Cirebon, Subang dan Tasik.

"Nah, ekosistem inilah diharapkan menghasilkan generasi millennial dan generasi Z yang ujungnya dari hobi, imajinasi menjadi ekonomi, seperti sepatu, robot, karya digital dan sebagainya," ujarnya.

Dengan cara seperti ini, lanjut Emil, masa depan bangsa bisa menjadi lebih baik. Dan pembangunan berbagai macam hal harus dilakukan dari sekarang oleh para pemimpin bangsa demi masa depan para pemuda Indonesia.

Baca Juga: Lindungi Budaya Lokal, Pemprov Jabar Bakal Bangun 27 Pusat Kebudayaan

Baca Juga: Pemkot Makassar Tetapkan 1 April Hari Kebudayaan 

3. Pusat kebudayaan bisa mendukung kreatifitas masyarakat

Tahun ini Pemprov Jabar akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif DaerahGoogle

Budayawan dari Jawa Barat Zaini Alif mengatakan, indeks pembangunan kebudayaan Jawa Barat (Jabar) jauh di bawah rata-rata indeks nasional. Indeks ini memperlihatkan bagaimana kebudayaan menjadi unsur masyarakat yang digunakan dalam keseharian.

Dia menuturkan salah satu provinsi yang tinggi indeks kebudayaannya adalah Bali dan Yogyakarta. Di sana kegiatan masyarakat lokal masih kental mengaplikasikan kebudayaan. Jabar bahkan kalah dari Provinsi Papua yang nilai indeksnya di atas rata-rata.

Dari data yang dimiliki, rata-rata indeks pembangunan kebudayaan secara nasional mencapai 8,11. Sedangkan provinsi Jabar hingga saat ini nilai indeks kebudayaannya hanya 8,4. Terdapat provinsi yang tinggi nilai indeksnya dan mencapai 12.

Dua di antara sejumlah faktor yang dinilai dalam indeks ini adalah penggunaan kebudayaan oleh masyarakat dan toleransi.

Kondisi ini, kata Zaini yang menjadi peletup para budayawan untuk menyukseskan program pembangunan pusat kebudayaan di seluruh Kabupaten/Kota dengan total mencapai 27 tempat. Harapannya kawasan yang akan dibangun bersama-sama dengan masyarakat setempat bisa membuat kebudayaan lokal semakin dikenal dan mampu diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

"Semoga ini menjadi indikator kemajuan budaya dan semoga kebudayaan kita bisa terakomodir serta termanfaatkan," ujar Zaini beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Dana Abadi Kebudayaan Minimal Rp5 Triliun

4. Periode sebelumnya belum terlaksana

Tahun ini Pemprov Jabar akan Bentuk Badan Ekonomi Kreatif Daerahpribadi

Dia menjelaskan, para masa periode-periode sebelumnya, Pemprov Jabar tidak membangun pusat kebudayaan di berbagai daerah. Tempat mengekspresikan kebudayaan hanya dibangun di pusat kota Bandung. Padahal, dengan kebudayaan yang berbeda-beda di daerah maka pusat kebudayaan harus dibangun juga secara terpisah mengikuti kebutuhannya.

"Adanya pusat kebudayaan di daerah layaknya mimpi yang terwujud," ujarnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya