Sunda Digi, Aplikasi dari Unpad untuk Mengenal Bahasa dan Budaya Sunda

Banyak bahas dan budaya daerah yang mulai punah

Bandung, IDN Times - Universitas Padjadjaran (Unpad) melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda meluncurkan aplikasi Sunda Digi sebagai layanan digital mengenai literatur sunda melalui laman https://sundadigi.com. Sunda Digi dapat diakses oleh masyarakat umum secara gratis.

Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad Prof. Ganjar Kurnia mengatakan, Sunda Digi hadir dari Sunda untuk dunia. Kehadiran laman ini pun berdasarkan Statuta Unpad Bab 1 Pasal 5 Poin (I) mengenai terbentuknya pusat kebudayaan dengan kekhasan budaya sunda untuk meraih daya saing internasional.

“Ini adalah amanat dari statuta Unpad yang mengatakan bahwa kita mempunyai kekhasan sunda untuk meraih daya saing internasional,” kata Prof. Ganjar melalui siaran pers dikutip IDN Times, Selasa (12/9/2023).

1. Sudah banyak obyek kebudayaan tatar Sunda sulit ditelusuri

Sunda Digi, Aplikasi dari Unpad untuk Mengenal Bahasa dan Budaya Sundafacebook

Selain itu, Sunda Digi juga untuk mewujudkan apa yang tercantum dalam Undang-undang No. 5 tahun 2017, di mana ada upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan terhadap kebudayaan di Indonesia.

Menurut Ganjar, saat ini obyek kebudayaan yang dimiliki tatar Sunda sudah banyak yang hilang dan bahkan di antaranya tidak dapat ditelusuri lagi jejaknya. Banyak arsip kesundaan yang telah hilang dan rusak, atau sulit dibuka karena perbedaan teknologi.

"Arsip juga banyak yang tersebar di pribadi atau lembaga," kata dia.

2. Ada sejumlah fitur menarik yang bisa diakses melalui Sunda Digi

Sunda Digi, Aplikasi dari Unpad untuk Mengenal Bahasa dan Budaya SundaAplikasi Sunda Digi

Ganjar menyebut, Sunda Digi terealisasi atas kerja sama PDPBS Unpad dengan Pustaka Jaya. Fitur yang ditawarkan antara lain tanya pekerjaan rumah (PR), pelajaran bahasa, tata bahasa praktis, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus Sunda, kamus medis, tubuh kita, aksara Sunda, dan penerjemah.

Prof. Ganjar berharap, Sunda Digi menjadi bagian dari Unpad untuk memenuhi Statuta Unpad dan Undang-Undang yang berlaku. Selain itu, Sunda Digi juga dapat turut melestarikan budaya Sunda.

“Kita semua tentu tidak ingin menjadi bangsa yang tidak memiliki jejak karena masyarakatnya telah menelantarkan warisan budaya para leluhur yang kita miliki,” ujar Ganjar.

3. Ada kemunduran penutur bahasa daerah di kalangan generasi muda

Sunda Digi, Aplikasi dari Unpad untuk Mengenal Bahasa dan Budaya SundaYoutube

Sebelumnya, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa tahun ini bakal merevitalisasi 61 bahasa daerah dari 22 provinsi di Indonesia.

Hafidz menyebutkan, adapun daerah yang menjadi target RBD tersebut yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat.

Kegiatan revitalisasi bahasa daerah tersebut tidak hanya dilakukan kepada daerah yang bahasanya terancam punah atau dalam status rentan, tetapi juga karena ada kemunduran penutur di kalangan generasi muda.

"Misalnya bahasa Jawa dan bahasa Bali meskipun bukan dalam kondisi kritis, tetap kita lakukan revitalisasi untuk meningkatkan semangat kepada penutur muda agar mencintai bahasa daerah," ujarnya dikutip dari ANTARA.

Hafidz juga menyampaikan bahwa pelaksanaan RBD ini berkolaborasi dengan Balai Bahasa di provinsi setempat. Bentuk pelaksanaanya menyasar kepada generasi muda khususnya yang masih sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA.

Meski dilaksanakan di sekolah, pelaksanaan RBD bukan dalam bentuk pembelajaran formal. Tetapi melalui kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk lomba seperti menulis cerpen, pidato bahasa daerah, stand up comedy, mendongeng, menyanyi, dan sebagainya.

"Anak-anak nantinya diberi kebebasan untuk memilih mana yang disukai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut," katanya.

Baca Juga: 10 Meme Kocak Bahasa Sunda vs. Bahasa Daerah Lain

Baca Juga: Apa Arti Bahasa Gaul Ege? Berikut Penjelasannya!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya