Sumpah Pemuda, Ribuan Pesepeda Napak Tilas Jejak Soekarno di Bandung

Kegiatan ini dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda

Bandung, IDN Times - Ribuan pesepeda di Kota Bandung ikut memperingati Hari Sumpa Pemuda. Mereka melakukan napak tilas jejak Soekarno dengan mendatangi sejumlah tempat yang memiliki keterikatan sejarah dengan Sang Proklamator.

Kegiatan bersepeda dimulai dari kawasan Sungai Cikapundung di Jalan Asia Afrika, kemudian melintas ke rumah Inggit Ganasih, Lembaga Pemasyarakat Banceuy dan Gedung Indonesia Menggugat. Naik ke kawasan atas para pesepeda melintas ke Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjadi kampus Bung Karno semasa muda.

"Terakhir kita ke Jalan Malabar karena di sana ada rumah kembar. Jalur-jalur ini disusuri karena menjadi jalan saat beliau (Sukarno) semasa muda," kata Benny Kurniadi sebagai koordinator Kawan Juang GP, Minggu (29/10/2023).

 

1. Ajak masyarakat hidup lebih sehat dengan berolahraga

Sumpah Pemuda, Ribuan Pesepeda Napak Tilas Jejak Soekarno di Bandung

Dia menuturkan kegiatan gowes bareng ini selain dalam rangka memperigati hari Sumpah Pemuda juga mensosialisasikan pasangan Ganjar-Mahfud yang maju dalam pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

Dengan kegiatan ini Kawang Juang GP ingin mengajak masyarakat untuk bisa hidup sehat dengan berolahraga. Karena hal ini juga yang menjadi rutinitas Pak Ganjar yang sering lari atau bersepeda bersama-sama.

"Kita juga akan adakan kegiatan olahraga lainnya seperti lari dan senam. Bukan hanya di Kota Bandung tapi juga di beberapa daerah lainnya di Jawa Barat," kata dia.

2. Mari kita kikis intoleransi yang sering terjadi karena pemilihan kepala negara

Sumpah Pemuda, Ribuan Pesepeda Napak Tilas Jejak Soekarno di BandungIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Benny mengatakan, kegiatan bersama seperti ini pun diharap bisa mengikis intoleransi yang kerap terjadi saat pemilihan umum. Menurutnya, Jawa Barat selama ini menjadi salah satu daerah yang rawan ketika pemilu termasuk Pilpres, maka dengan acara seperti ini Kawan Juga GP berharap intoleransi semakin berkurang bahkan bisa hilang di masyarakat.

"Kita tahu intoleransi ini cukup tinggi, jadi kami ingin agar acara seperti ini bisa membuat masyarakat semakin akrab dan makin toleran," kata dia.

3. Bawaslu Jabar imbau tidak ada kampanye gunakan politik identitas

Sumpah Pemuda, Ribuan Pesepeda Napak Tilas Jejak Soekarno di BandungDebbie Sutrisno/IDN Times

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar mengimbau para calon yang ikut dalam pemilu tidak melakukan kampanye yang bisa berdampak pada politik identitas. Seharusnya kampanye dalam bentuk apapun bisa dilaksanakan dengan damai dan jujur.

Artinya dalam merebut hati rakyat dalam pemilu bisa dilakukan dengan tahapan yang benar dan sesuai aturan. Jangan sampai politik identitas yang dipakai justru memecah belah bangsa ke depannya. Padahal perpolitikan tersebut seharusnya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Kita harus berkontestasi secara fair. Semua pihak harus bisa berpartisiaspi dengan kampanye yang sehat, tidak menggunakan hal tertentu termasuk politik identitas kalau mau mencari suara," kata Koordinator Divisi Hukum dan Diklat Bawaslu Jabar Usep Agus Zawari.

Baca Juga: Penampilan Band Cokelat di JBL Festival, Bacakan Ikrar Sumpah Pemuda!

Baca Juga: Projo-Ganjar Deklarasikan Dukungan, Nilai Ganjar Pantas Jadi Pemimpin

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya