Stok Pangan Aman Warga Diimbau Tak Belanja Berlebihan saat Ramadan 

Panic buying bisa menimbulkan inflasi berlebihan

Bandung, IDN Times - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur meminta masyarakat tidak membeli komoditas pangan seperti besar secara berlebihan.

Menurutnya, stok pangan khususnya beras sejauh ini masih mencukupi hingga sebulan ke depan. Maka, masyarakat diminta tidak membeli secara berlebihan karena dikhawatirkan akan ada permainan harga dari spekulan.

Nur menyebut, Bulog dan pemerintah daerah di Jawa Barat saat ini sudah memonitor kecukupan komoditas pangan jelang Ramadan. Hasilnya, pangan dipastikan barangnya masih ada meski tidak menutup kemungkinan ada kenaikan harga karena permintaan meningkat.

"Yang penting jangan ada panic buying (beli berlebihan) karena pemerintah menjamin stoknya ada. Kita harus belanja bijak, jangan borongan karena itu bisa membuat para spekulan menahan barang agar dapat margin lebih besar," kata Nur dalam Diskusi Tim Percepatan dan Perluasan Digitahsasi Daerah (HLM TPID - TP2DD) Jawa Barat pada Rabu (6/3/2024).

1. Waspada kelangkaan pangan bisa kerek angka inflasi

Stok Pangan Aman Warga Diimbau Tak Belanja Berlebihan saat Ramadan IDN Times/Debbie Sutrisno

Nur pun mengingatkan, TPID di Jawa Barat semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap beberapa komoditas penyumbang inflasi yang rentan mengalami peningkatan harga melalui kerangka 4K, yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif. Beberapa komoditas tersebut di antaranya minyak goreng, beras, cabai rawit, daging ayam ras, daging sapi hingga telur ayam ras.

Beras yang diproyeksikan akan memasuki panen raya pada April 2024 perlu untuk segera didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Jawa Barat guna meredam harga beras. Selain itu, jagung yang diproyeksikan memasuki masa panen pada Maret-April juga diharapkan mampu menjawab kebutuhan pakan ternak agar mampu menekan harga telur dan daging ayam.

Di sisi hilir, penguatan peran retail modern dalam mendukung distribusi pasokan semakin strategis, sehingga perlu dilakukan penguatan jaringan distribusi serta inovasi dukungan pembiayaan perbankan.

"Berbagai langkah pengendalian sisi hulu-hilir tersebut, perlu didukung dengan komunikasi kebijakan yang efektif dengan menjaga ekspektasi masyarakat untuk berbelanja bijak dan sesuai kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri," kata dia.

Seluruh strategi tersebut diupayakan guna menjaga tingkat inflasi Jawa Barat tetap rendah dan stabil pada rentang target 2,5+1%.

2. Pengawasan ketersediaan pangan terus dilakukan

Stok Pangan Aman Warga Diimbau Tak Belanja Berlebihan saat Ramadan Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengecek stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur (Jaktim), Kamis (15/2/2024). (dok. Bapanas)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan, pemerintah saat ini tengah berupaya menurunkan harga kebutuhan pokok khususnya beras yang menjadi buruan utama masyarakat. Harga yang masih melambung tinggi tidak terlepas dari produksi padi turun pada musim tanam kemarin.

Namun, impor yang dilakukan secara nasional sudah mampu memberikan penurunan pada harga besar karena Bulog sudah menyediakan beras dengan harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat.

Dia berharap warga Jabar bisa membeli pangan secukupnya dan tidak berlebihan agar harganya tidak melambung karena adanya panic buying.

"Suplai ada dan distribusi juga lancar. Kami akan kerja sama semua pihak termasuk Satgas Pangan di kepolisian untuk memantau ketersediaan di lapangan," ungkap Bey.

3. Jangan sampai ada kenaikan harga pangan berlebihan di Jabar

Stok Pangan Aman Warga Diimbau Tak Belanja Berlebihan saat Ramadan Ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)

Bey pun mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk sama-sama menjaga harga pangan agar tidak naik secara signifikan sehingga menikkan angka inflasi bulanan muupun tahunan.

Dalam lima tahun terakhir, inflasi Jabar cukup fluktuatif di mana pada 2019 inflasi 3,21 persen, 2020 sebesar 2,18 persen, 2021 turun jadi 1,69 persen, namun tahun 2022 mengalami inflasi sampai 6,04 persen.

Inflasi tahunan di Jabar pada bulan Desember 2023 ini, lebih rendah dari inflasi nasional tahunan pada Desember 2023 yang berada pada posisi 2,61 persen.

"Antisipasi untuk puasa dan Lebaran karena indikator ini akan berdampak pada perekonomian dan inflasi secara nasional. Jadi harus bersama-sama mengendalikan ini," kata dia.

Baca Juga: Komisi Pengawas Persaingan Usaha Cari Penyebab Beras di DIY Mahal

Baca Juga: Inflasi Pangan Picu Sentimen Negatif, Rupiah Lesu Pagi Ini

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya