Stok Oksigen Menipis, Disdagin Sebut Pasien COVID-19 Bandung Melonjak

Terus solusinya apa nih?

Bandung, IDN Times - Sejumlah rumah sakit di Kota Bandung khawatir dengan pasokan oksigen yang tersedia. Bahkan, Rumah Sakit Al Islam Bandung tidak lagi menerima pasien baru dengan gejala klinis sesak nafas.

Terkait minimnya pasokan oksigen di rumah sakit Kota Bandung, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Elly Wasliah menilai kondisi itu akibat meningkatnya pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, stok oksigen yang tersedia di rumah sakit tidak sebanding dengan kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 yang bergejala sesak nafas serta pasien lain dengan kondisi serupa.

Menurut Elly, ketersediaan gas oksigen untuk keperluan medis yang menipis dipastikan bukan karena adanya penimbunan. Dia mengungkapkan, dari data yang diperoleh setiap rumah sakit telah menambah tempat tidur untuk pasien. Alhasil kebutuhan oksigen harian pun ikut bertambah.

"Kemarin aman karena cadangan pemkot terpenuhi. Sekarang permintaan melebihi atau pas," ujar Elly kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

1. Sulit dalam pemenuhan ketika pasien terus bertambah

Stok Oksigen Menipis, Disdagin Sebut Pasien COVID-19 Bandung MelonjakSejumlah pasien menjalani perawatan di pelataran IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Menurut Elly, saat ini dinas kesehatan sudah meminta setiap rumah sakit menampung sebanyak-banyaknya pasien, khususnya mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Namun, penambahan tempat tidur untuk pasien ini tidak langsung diantisipasi oleh produsen atau distributor gas oksigen yang selama ini memasok.

"Ketersediaan ada hanya tak imbangi kebutuhan. Sedikit saja keterlambatan berdampak sekali," ungkapnya.

2. Kebutuhan 300 tabung per hari, yang datang hanya 60 tabung

Stok Oksigen Menipis, Disdagin Sebut Pasien COVID-19 Bandung MelonjakKondisi IGD RSUD Kartini Jepara dipenuhi pasien virus Corona. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Kurangnya stok oksigen pun dirasakan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung. Berdasarkan catatan rumah sakit, sedikitnya dibutuhkan 300 tabung oksigen dalam kondisi normal dalam sehari. Tetapi, pada kondisi saat ini yang datang hanya sebanyak 60 tabung setiap harinya.

Minimnya pasokan oksigen ini membuat Direktur RSKIA Bandung, dr Taat Tagore terpaksa membatasi sebagian layanan rawat inap bagi pasien non-COVID-19 dan menutup beberapa layanan poliklinik.

"Masalah oksigen di RSKIA susah, auto deg-degan. Makanya persediaan oksigen hanya untuk pasien COVID," ujar Taat Tagore, saat dihubungi, Senin (5/7/2021).

Dia mengatakan, dalam mengurangi pemakaian oksigen, rumah sakit telah mengurangi pasien yang akan rawat inap. Diharapkan pemakaian oksigen tidak akan terlalu tinggi dan pasien COVID-19 bisa bertahan.

"Mau tidak mau harus dikurangi kebutuhan oksigen dengan cara mengurangi pasien yang rawat inap lainnya seperti pasien penyakit dalam, bedah, dan anak kurangi. Supaya konsumsi oksigen ga terlalu tinggi dan pasien COVID-19 bisa bertahan lebih lama," katanya.

Dia menyebut, selain minimnya suplai oksigen, penutupan sebagian layanan dan pembatasan pasien rawat inap non-COVID-19 karena sejumlah tenaga kesehatan juga terpapar virus ini.

3. Berharap bantuan dari pemerintah pusat

Stok Oksigen Menipis, Disdagin Sebut Pasien COVID-19 Bandung MelonjakIDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yana Mulyana menuturkan, terkait dengan suplai oksigen yang minim ke sejumlah rumah sakit di Bandung, Yana menyebut Pemkot Bandung tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya mampu mengajukan ke pemerintah pusat dan provinsi agar bisa mengatur regulasi dalam suplai oksigen ini.

"Ke industri untuk meningkatkan kapasitasnya, dan dia juga mungkin punya batas kemampuan produksi," papar Yana.

Saat ini harus ada skala prioritas lebih dulu di pabrik oksigen di mana dari 100 persen, misalnya, 90 persen bisa digunakan untuk medis dan 10 persen ke sektor lainnya.

Baca Juga: Suplai Oksigen Jadi Masalah, Rumah Sakit Minta Pemerintah Turun Tangan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya