SPBU di Bandung Wajibkan Isi Pertalite dengan QR Code My Pertamina?

Kalau tidak punya, silakan isi Pertamax

Bandung, IDN Times - Pengendara mobil pribadi saat ini sudah mulai tidak bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Hampir seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bandung tidak memperkenankan pengendara mengisi Pertalite ketika tidak punya kode batang (QR Code) yang didapat dari aplikasi My Pertamina.

Salah satu pengendara mobil pribadi adalah Setia. Wanita 32 tahun ini kesulitan ketika ingin membeli BBM Pertalite di SPBU.

"Kemarin malam sudah gak bisa. Jadi harus pakai QR Code gitu," kata dia kepada IDN Times, Senin (2/9/2024).

Dia menuturkan, sudah sepekan melakukan pendaftaran kendaraan lewat aplikasi MyPertamina, meski hingga kini belum juga disetujui.

"Mobil saya mobil jadul (jaman dulu) juga bukan yang bagus-bagus amat. Harusnya masih bisa lah isi Pertalite," kata dia.

1. Verifikasi kendaraan terlalu lama

SPBU di Bandung Wajibkan Isi Pertalite dengan QR Code My Pertamina?IDN Times/Istimewa

Terkait waktu verifikasi, Reni, pengendara mobil lainnya juga mengeluhkan hal tersebut. Dia sudah lebih dari sepekan melakukan pengajuan tapi sampai sekarang tidak kunjung disetujui.

Alhasil kendaraan yang dipakai sampai sekarang masih harus menggunakan BBM jenis Pertamax.

Menurutnya, penggunaan aplikasi MyPertamina seharusnya bisa disosialisasikan lebih masif karena sekarang banyak pengguna kendaraan yang lanjut usia sehingga tidak terlalu paham dalam teknologi digital.

Maka, harus ada tempat tertentu yang bisa digunakan masyarakat dalam memverifikasi kendarannya lewat aplikasi tersebut.

"Kalau bisa ini dibantu untuk verifikasinya, karena kan banyak juga yang gak ngerti," kata dia.

2. Ini cara daftar subsidi tepat untuk dapatkan QR Code Pertalite

SPBU di Bandung Wajibkan Isi Pertalite dengan QR Code My Pertamina?PT Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran Pertalite terus dilakukan sesuai penugasan yang diberikan Pemerintah. (Dok. Pertamina)

Pendaftaran Program Subsidi Tepat untuk pembelian BBM bersubsidi pengguna Pertalite khusus kendaraan roda empat masih dibuka untuk masyarakat di wilayah tahap satu yaitu Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan sebagian wilayah non-Jamali lainnya yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

Cara mendaftar program subsidi tepat terbilang cukup mudah, yakni melalui website http://subsiditepat.mypertamina.id/ dan mendapatkan QR Code. Masyarakat perlu mempersiapkan sejumlah dokumen seperti foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR.

“Saat ini pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus dibuka. Konsumen perlu menyiapkan dokumen yang nantinya akan diunggah di website,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

Lebih lanjut Heppy menjelaskan bahwa selain wilayah tahap satu, pendataan ini akan diperluas ke wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Diharapkan akhir Agustus pengguna kendaraan tahap satu ini sudah melakukan pendaftaran.

Pendaftaran tahap ini difokuskan untuk mencocokkan data antara yang didaftarkan oleh masyarakat dengan dokumen dan data kendaraan yang dimiliki. Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code Unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website subsiditepat.mypertamina.id.

"Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa handphone ke SPBU. Mekanisme ini masih dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil)," tutur Heppy.

3. Penyaluran BBM harus tepat subsidi

SPBU di Bandung Wajibkan Isi Pertalite dengan QR Code My Pertamina?PT Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran Pertalite terus dilakukan sesuai penugasan yang diberikan Pemerintah. (Dok. Pertamina)

Program subsidi tepat bertujuan untuk mendata kendaraan yang menggunakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite. Seperti halnya penerapan QR code untuk transaksi solar subsidi yang sudah berjalan, langkah yang saat ini diambil sebagai bentuk upaya perusahaan untuk melakukan pencatatan transaksi Pertalite secara lebih baik dan transparan, mengingat adanya anggaran kompensasi yang diberikan Pemerintah untuk produk BBM jenis Pertalite.

“Melalui pendataan, diharapkan penyaluran BBM bersubsidi dapat lebih termonitor dan mencegah kecurangan atau penyalahgunaan di lapangan, sehingga BBM bersubsidi tersalurkan bagi masyarakat yang memang berhak,” ujar Heppy.

Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menambahkan bahwa tidak ada batasan masa berlaku QR Code dan apabila hilang atau digunakan oleh orang lain, dapat dilakukan pembaruan sendiri oleh masing-masing pengguna melalui web pendaftaran dengan menekan tombol refresh.

“Para pengguna QR Code tidak perlu khawatir karena tidak ada batasan untuk melakukan reset QR Code dalam sehari,” ujar Eko.

Sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite (RON 90) ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah. Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina.

Baca Juga: Lebih dari 7.500 SPBU Pertamina Melayani Pertalite

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya