Siswa di Bandung Tak Sabar Ingin Belajar di Sekolah

Rencananya PTM terbatas mulai 8 September

Bandung, IDN Times - Pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas akan dilakukan di Kota Bandung mulai pekan depan, 8 September 2021. Untuk menjaga agar penyebaran virus corona tidak terjadi di lingkungan sekolah selama PTM, vaksinasi kepada pelajar pun dikebut.

Salah satunya dilakukan di sekolah menengah kejuruan (SMK) 3 Bandung. Sebanyak 300 siswa mulai dari kelas X hingga kelas XII ikut serta dalam vaksinasi tersebut.

Siswa kelas XII SMK 3 Bandung, Bintang menuturkan, sudah ingin masuk ke sekolah dan belajar seperti biasa. Kali ini ia ikut serta untuk vaksinasi pertama.

"Ini kan persiapan PTM, sudah kangen belajar di kelas, kangen sama teman-teman juga. Selama ini lewat Zoom doang belajarnya," kata Bintang ditemui usai vaksinasi, Kamis (2/9/2021).

Dia menuturkan, selama ini ia kesulitan untuk sekolah daring (online) khususnya soal pemenuhuan kuota. Selain itu, sekolah lewat Zoom meeting atau Google Meet terbilang lebih sulit untuk dipahami, dibandingkan dengan sekolah di kelas.

1. Sekolah offline lebih mudah ketimbang online

Siswa di Bandung Tak Sabar Ingin Belajar di SekolahSimulasi PTM yang dilaksanakan di SMP Negeri 12 Balikpapan (IDN Times/ Anjas Pratama)

Hal senada disampaikan Imel Trihapsari siswa kelas XI SMK 3 Bandung. Berbeda dengan Bintang, Imel sudah mendapat vaksin dosis pertama, dan pekan ini akan dapat vaksin dosis kedua.

Menurutnya, PTM terbatas di Bandung bisa aman. Ini terlihat dari persiapan termasuk uji coba yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Kemudian pihak sekolah pun menyediaka fasilitas penunjang protokol kesehatan (prokes) yang ketat, sehingga siswa bisa belajar lebih aman dan nyaman.

"Sudah ingin sekolah di kelas karena belajar offline lebih gampang. Kalau online kadang ada materi yang gak masuk ke kita. Pas mau tanya juga malu, jadi lebih baik belajar di kelas aja," ungkap Imel.

2. Vaksinasi pelajar harus dipercepat agar PTM segera dimulai

Siswa di Bandung Tak Sabar Ingin Belajar di SekolahIDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam vaksinasi massal kali ini, Dinas Pendidikan Pemrpov Jabar bekerja sama dengan sejumlah pihak termasuk CIMB Niaga Finance. Program Vaksinasi COVID-19 ini bertujuan mendukung program akselerasi vaksinasi COVID-19 pemerintah khususnya kota Bandung, guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman mengatakan, program vaksinasi ini merupakan bentuk kontribusi pada penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia. Penanganan pandemik bukan hanya tugas pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab sosial bersama termasuk sektor swasta.

Ristiawan menambahkan, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan vaksinasi masal di Ibu Kota, kegiatan vaksinasi di Kota Bandung ini juga menargetkan sebanyak 1000 masyarakat yang divaksin. Rangkaian program vaksinasi COVID-19 tahap selanjutnya akan dilaksanakan di beberapa kota besar lainnya.

"Sekarang kita upayakan untuk mempercepat vaksinasi kepada pelajar karena mereka akan menggelar PTM. Maka harus ada pemberian vaksin sehingga bisa meminimalisir mata rantai penularan virus karena terbentuknya kekebalan kelompok pada mereka," katanya.

Rentang usia peserta dalam vaksinasi CIMB Niaga Finance ini adalah anak-anak berusia minimal 16 tahun hingga lansia. Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac.

3. Daerah masuk PPKM Level 2 dan 3 bisa gelar PTM

Siswa di Bandung Tak Sabar Ingin Belajar di SekolahGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepala daerah yang berada di level 2 dan 3 pembatasan pemberlakukan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Berdasarkan Inmendagri No 35 Tahun 2021 daerah yang masuk dalam PPKM Level 2 dan 3 boleh melaksanakan PTM.

"Pada dasarnya kami ikuti Inmendagri, tatap muka (belajar) boleh di level 2, Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Majalengka dan Subang (sudah bisa)," ujar Emil, Jumat (27/8/2021).

Mesk demikian, saat ini ada kesepakatan bagi sekolah untuk melaksanakan PTM yakni setiap pendidik di dalam sekolah tersebut wajib divaksinasi.

"Kemarin sudah ada kesepakatan memang yang wajib vaksinasi itu guru-gurunya, karena untuk yang murid belum menjadi kewajiban, karena tingkat vaksinasi yang masih belum maksimal, tapi yang gurunya wajib," ujarnya.

4. PTM di sekolah juga tergantung kesiapan tenaga pengajar

Siswa di Bandung Tak Sabar Ingin Belajar di SekolahSejumlah murid SD saat mengikuti PTM. IDN Times / Moch Fad

Sementara itu, Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan meski memberikan izin PTM namun pada pelaksanannya sangat tergantung dari kesiapan pihak sekolah masing-masing.

Selain itu, pihak sekolah juga harus meminta pendapat dari orang tua murid. Sekolah akan mengajukan pertanyaan apakah orang tua memilih untuk PTM terbatas atau tetap memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Intinya kami izinkan namun kebijakan akhir ada pada kepala sekolahnya masing-masing," ujar Dedi.

Namun demikian kebijakan ketat akan tetap dilaksanakan dengan menegakkan protokol 5M. Bahkan jika ada anak yang sakit maka tidak diperkenankan untuk mengikuti PTM. Selain itu, pelajaran tertentu saja yang nantinya akan diberikan izin melaksanakan PTM terbatas, seperti misalnya pelajaran praktikum.

Baca Juga: PTM Sekolah di Solo, Gibran Wajibkan Siswa Diantar Orangtua 

Baca Juga: PTM Terbatas di Bandung Digelar 8 September 2021

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya