S.id dan Dekranasda Fasilitasi UMKM Bandung Membuat Toko Online

Total ada 100 UMKM yang digandeng dalam pelatihan ini

Bandung, IDN Times - Sebanyak 100 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung mendapat pelatihan untuk membuat laman berjualan melalui platform S.id. Melalui platform ini UMKM bisa membangun laman secara mandiri untuk kemudian dijadikan tempat berjualan produknya.

Direktur marketing S.id, Jamalul Izza menuturkan, selama ini banyak pelaku UMKM hanya menjual di lokapasar (marketplace). Namun, mereka tidak mempunyai laman yang sebenarnya bisa memberikan penjelasan luas mengenai produk itu sendiri.

"Maka kami hadir untuk memberikan kemudahan UMKM mempunyai laman mini di S.id. Jadi mereka tinggal membuatnya di platform ini dengan berbagai kemudahan yang ada," kata Jamalul saat mengadakan pelatihan di Bandung Crative Hub (BCH), Selasa (7/3/2023).

1. Bisa masukan semua data penunjang berjualan

S.id dan Dekranasda Fasilitasi UMKM Bandung Membuat Toko OnlineIDN Times/Debbie Sutrisno

Melalui platofm ini, laman pelaku UMKM bisa lebih detail karena mereka bisa memasukan semua media sosial yang ada sehingga langsung terkoneksi. Mulai dari Instagram, Facebook, Twitter, Linked, atau data apapun yang langsung terkoneksi ketika diklik oleh calon pembeli yang berkunjung ke laman tersebut.

Melalui platform ini juga, pelaku UMKM bisa lebih mudah mempromosikan karena S.id nantinya bisa membantu untuk memasarkan barang mereka. Sistem ini juga mengurangi perang harga yang selama ini dilakukan di sejumlah marketplace.

"Ini merupakan produk lokal dari Indonesia. Kita berharap S.id bisa membantu UMKM dalam pengembangan pasar baik di dalam dan luar negeri," ujarnya.

Menurutnya, Bandung menjadi awal mula pengembangan S.id menyasar UMKM. Setelah kota ini akan ada kerja sama dengan UMKM Solo dalam hal serupa.

2. Dekranasda terus kembangkan pelatihan digitalisasi pada UMKM

S.id dan Dekranasda Fasilitasi UMKM Bandung Membuat Toko OnlineDok. Humas Pemkot Bandung

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, dari 400 lebih UMKM binaan Dekranasda Kota Bandung, hanya 100 brand yang dikurasi untuk mengikuti acara ini.

"Para pelaku usaha yang datang secara online dan offline. Mereka ini pelaku usaha binaan Dekranasda, Disdagin, Dinas Koperasi dan UMKM, serta binaan Tim Penggerak PKK dengan UP2K," jelas Yunimar.

Ia mengatakan, para pelaku usaha tersebut terus dilibatkan untuk mengembangkan produknya. Dengan begitu produk lokal Kota Bandung bisa dikenal tak hanya di lokal, tapi juga hingga kancah internasional.

"Mereka di sini mendapat pelatihan digitalisasi karena memang sekarang kita harus melek teknologi. Kalau mau meningkatkan produk dan bisa dikenal sampai internasional, maka harus mau belajar agar tidak gagap teknologi," pesannya.

Bahkan, dengan hadirnya beragam platform, maka kemudahan akan semakin diperoleh oleh para konsumen saat berbelanja kebutuhan mereka.

"Dengan platform tersebut, kita bisa diberikan kemudahan untuk mengakses dari rumah. Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin agar kualitas usaha para UMKM bisa lebih meningkat lagi," kata dia.

3. UMKM sempat terkendala pemasukan karena pandemik COVID-19

S.id dan Dekranasda Fasilitasi UMKM Bandung Membuat Toko OnlineIlustrasi Pelaku UMKM memamerkan produknya di pameran UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ia menuturkan, selama pandemi kemarin, ia memperoleh banyak masukan dari para pelaku UMKM yang terkena dampak sektor ekonomi. Demi meningkatkan kembali geliat ekonomi di Kota Bandung, akhirnya pada tahun 2020 Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berusaha untuk bisa menghadirkan produk UMKM di mal besar.

"Alhamdulillah kita bisa pameran di sembilan mal. Mal ini wajib memfasilitasi secara gratis. Kita kurasi sesuai dg mal nya. Ada kriteria khusus, maka dari itu kita kurasi bersama malnya juga," ungkapnya.

Tak hanya melakukan pameran di mal-mal sekitar Bandung, Dekranasda Kota Bandung pun membantu para pelaku UMKM untuk pameran sampai keluar pulau. Seperti pameran "Bandung Week Market" di Beach Walk, Kuta, Bali pada 13-18 Agustus 2022.

Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh

Baca Juga: Catat, 200 Ribu Unit Motor Listrik yang Disubsidi Khusus UMKM

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya