Setuju Rumah Deret, Warga Tamansari Minta Pembangunan Disegerakan 

Lebih banyak yang mendukung ketimbang yang menolak

Bandung, IDN Times - Di tengah upaya sejumlah masyarakat RW 11 Kelurahan Tamansari yang menolak penggusuran dan pembangunan rumah deret. Banyak warga yang justru ingin agar pembangunan rumah deret di kawasan itu dipercepat. Sehingga mereka bisa kembali menetap dengan nyaman dengan fasilitas yang lebih baik.

Eulis, salah satunya. Warga RT 6 RW 11 Kelurahan Tamansari ini mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membangun rumah deret. Saat ini dengan adanya penggusuran mereka harus menetap di rumah kontrakan atau di rumah saudaranya.

"Saya juga sekarang ikut tinggal di rumah ibu," kata dia dalam diskusi Bandung Menjawab, Rabu (23/1).

1. Selama ini hunian di Tamansari sangat berdempetan

Setuju Rumah Deret, Warga Tamansari Minta Pembangunan Disegerakan IDN Times/Debbie Sutrisno

Eulis menuturkan, dia sudah puluhan tahun menetap di kawasan Tamansari. Bahkan sejak lahir dia sudah ada di daerah ini.

Sejak dulu kawasan Tamansari memang terbilang padat. Saking padatnya dalam satu rumah bisa dihuni dua sampai tiga kepala keluarga (KK). "Memang seperti itu kondisinya kami satu rumah dengan yang lain juga berdempetan. Fasilitas umum juga tidak banyak karena lahan berhimpitan," kata dia.

Selain itu, kamar mandi juga bisa dibilang kurang layak. Sebab jumlah kamar mandi dengan jumlah penghuni rumah tidak sebanding. Dengan kondisi ini maka kesehatan pun tidak terjamin.

2. Kondisi kawasan harus diperbaiki dengan bertambahnya jumlah orang

Setuju Rumah Deret, Warga Tamansari Minta Pembangunan Disegerakan Suasana penggusuran lahan di Tamansari, Kota Bandung (IDN Times/Galih Persiana)

Eulis menuturkan, pembangunan rumah deret memang paling tepat di kawasan ini. Dengan adanya bangunan itu maka semakin banyak orang yang bisa tertampung dan mendapat fasilitas lebih baik.

Selama ini jumlah warga yang di Tamansari tiap tahun bertambah. Namun, sedikit dari mereka yang justru berpindah tempat. Akhirnya jumlah warga semakin banyak dengan luas lahan yang tetap.

"Harapannya bisa mensejahterakan kita," ujarnya.

3. Lebih banyak warga yang setuju ketimbang menolak rumah deret

Setuju Rumah Deret, Warga Tamansari Minta Pembangunan Disegerakan IDN Times/Debbie Sutrisno

Eulis mengatakan, dia dan 185 kepala keluarga (KK) lainnya yang setuju ingin segera pembangunan tersebut rampung. Dia optimistis pembangunan rumah deret dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di sana. Dengan demikian, sangat aneh kalau pembangunan rumah deret justru dianggap tidak pro-rakyat.

Menurutnya, para warga yang saat ini tergusur sudah menyiapkan ide untuk membangun usaha ketika rumah deret selesai dibangun. Sejumlah kegiatan baru bersama warga salah satunya adalah pelatihan kewirausahaan mengingat warga telah dijanjikan ruang usaha di kompleks rumah deret (rudet) Tamansari.

"Kita diskusi dengan warga yang lain, ingin bikin pelatihan sehingga ketika rudet Tamansari berdiri, warga sudah punya kemampuan (berdagang). Pada intinya setiap warga ingin pembangunan segera selesai agar kita bisa cepat menata hidup kembali," jelasnya.

Selain Eulis, salah satu warga RW 11 yang pro rumah deret, Sahroni mengatakan dirinya dan perwakilan warga telah mendatangi DPR RI untuk melakukan mediasi. Namun hal tersebut masih terganjal kelengkapan administratif.

"Kami ingin tempat tinggal kami dilayakkan sebagai manusia oleh Pemkot. Kami mendukung langkah ini tapi masih terganjal sejumlah orang," ungkapnya.

Baca Juga: Bulan Depan, Unit Pertama Rumah Deret Tamansari Mulai Dibangun

Baca Juga: Hukuman untuk Brimob yang Lakukan Kekerasan saat Penertiban Tamansari

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya