Sering Kebakaran, Kepala BNPB: Lahan Gambut Kita Seperti 'Diperkosa'

Jangan biarkan lahan gambut kering kembali

Bandung, IDN Times - Tahun ini kebakaran hebat terjadi di Indonesia. Kebakaran itu terjadi di berbagai wilayah baik di kawasan hutan tropis hingga area pegunungan. Namun, luasan lahan yang paling banyak terbakar adalah hutan yang berada kawasan lahan gambut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, per September 2019 total lahan yang terbakar mencapai sekitar 857 ribu hektare. Dari total tersebut terdapat sekitar 230 ribu hektare yang merupakan lahan gambut.

"Membiarkan lahan gambut itu menjadi kering adalah 'pemerkosaan kepada hutan," ujar Doni dalam sebuah diskusi di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat (1/11).

Dia menyebutkan, saat ini kawasan gambut di Indonesia sangat kering akibat berbagai aktivitas yang dilakukan secara berlebihan.

1. Kebarakan di lahan gambut sulit dipadamkan

Sering Kebakaran, Kepala BNPB: Lahan Gambut Kita Seperti 'Diperkosa'Dok. IDN Times/Istimewa

Doni menturukan, menjadikan lahan gambut kering adalah sebuah kesalahan. Sebab, ketika lahan ini terbakar maka akan sulit api untuk dipadamkan.

Pamadaman tidak akan cukup meski menggunakan hujan buatan, water boombing, maupun pasukan darat. Air yang disiramkan ke tanah lahan gambut secara manual tidak akan meresap ke dalam lapisan gambut.

"Kalau sama helikopter juga hanya sebagian wilayah saja. (Kebakaran) hanya bisa ditutup (hilang) pada saat hujan turun," ungkap Doni.

2. Kebakaran tahun ini terpanas dalam 140 tahun terakhir

Sering Kebakaran, Kepala BNPB: Lahan Gambut Kita Seperti 'Diperkosa'ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Menurut Doni, berdasarkan data yang diambil sejumlah peneliti dari berbagai lembaga kebakaran tahun ini merupakan yang terpanas sejak 140 tahun lalu. tak hanya itu, kebakaran yang terjadi juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena terjadi di banyak tempat .

Dengan kondisi seperti ini, Doni mengimbau masyarakat untuk bisa tanggap terhadap bencana apapun termasuk kebakaran hutan. Di sisi lain, dia mengajak masyarakat bersama-sama bisa meminimalisir bencana yang mungkin terjadi di Indonesia.

"Kita jangan jadi supermarket bencana," kata dia.

3. Kebakaran di kawasan hutan pegunungan terjadi di Jabar

Sering Kebakaran, Kepala BNPB: Lahan Gambut Kita Seperti 'Diperkosa'IDN Times/Rudal Afgani

Di Jawa Barat (Jabar) kebakaran juga sempat menimpa sejumlah kawasan pegunungan mulai dari Ciwidey, Guntur, hingga terakhir terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang terletak di Kabupaten Kuningan. Khusus untuk Ciremai kebakaran udah dinyatakan padam, namun harus terus diawasi dan dipantau, agar kejadian itu tidak kembali terulang.

Kepala Pelaksana Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pihaknya sudah menutup pos pantau lapangan dan penanganan lanjutan diserahkan kepada pihak BTNGC.

"Pos taktis dan pantau lapangan telah ditutup, serta penanganan kebakaran hutan kawasan BTNGC telah selesai untuk wilayah Kabupaten Kuningan," ujarnya dilansir Antara.

Penanganan kebakaran kawasan TNGC kata Agus, dilakukan oleh berbagai instansi seperti TNI, Polri, BPBD, BTNGC, relawan dan beberapa pihak lainnya dengan jumlah personel sebanyak 224 orang.

Untuk luas lahan yang terbakar dan sudah final yaitu sekitar 60,5 hektare yang terdiri dari vegetasi semak, pinus, kopi, kaliandra, rotan dan rimba campur. Agus mengatakan, kebakaran kawasan TNGC kali ini terjadi di Blok Sigiribig, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Heli Water Bombing Mulai Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Ijen

Baca Juga: Pelanggaran Lalu Lintas Kota Bandung Didominasi Pemotor Tak Berhelm

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya