Seperti Jokowi, Ridwan Kamil Bagi-bagi Sepeda di Acara Sumpah Pemuda

Para pemuda harus lebih tangguh di era revolusi digital

Bandung, IDN Times - Membagi-bagikan sepeda kepada pelajar di Indonesia saat ini lekat dengan perilaku Presiden Joko 'Jokowi' Widodo. Bagaimana tidak, setiap melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah Jokowi kerap membagikan hadiah tersebut khususnya pada pelajar.

Kegiatan membagikan sepeda kemudian dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dalam acara Youth Innovation Summit yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan Sumpah Pemuda, Ridwan Kamil memberikan sejumlah sepeda kepada pelajar yang mampu menjawab pertanyaan.

Sepeda pertama diberikan dengan mengajukan pertanyaan untuk menyebut 15 daerah yang ada di Jawa Barat. Sepeda kedua kemudian diberikan kepada pelajar yang mampu menyebutkan 15 provinsi yang ada di Indonesia.

Setelah itu, Ridwan kemudian memanggil dua pelajar lainnya yang memiliki kemampuan untuk lakukan push-up sebanyak 50 kali. Kali ini salah seorang pelajar dari Institut Permintah Dalam Negeri (IPDN) dan pelajar perempuan berhasil menaklukan tantangan tersebut.

Terakhir Ridwan memberikan masing-masing sepeda kepada mahasiswa dan pelajar yang bisa bernyanyi lagu bahasan Sunda.

"Jadi tadi kia berikan pada pelajar yang cerdas, kuat, dan berbudaya," ujar Ridwan Kamil dalam acara Youth Innovation Summit di SOR Arcamanik, Senin (28/10).

1. Pemuda harus jadi benteng teladan di era revolusi digital

Seperti Jokowi, Ridwan Kamil Bagi-bagi Sepeda di Acara Sumpah PemudaIDN Times/Debbie Sutrisno

Di sisi lain, Emil menyebutkan, pemuda di era revolusi digital diharapkan menjadi benteng terhadap informasi negatif dan menjadi pelopor atau teladan untuk hal positif. Musababnya, pemuda dihadapkan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang bermata pisau.

Satu sisi, pesatnya perkembangan teknologi memberikan jaminan kecepatan informasi yang akan meningkatkan kapasitas pengetahuan. Namun di sisi lain, informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme, juga mudah didapat bila tidak dibendung dengan karakter positif dalam berbangsa dan bernegara.

"Harus hati-hati dengan kemajuan teknologi. Saya kira kita pahami semua bahwa revolusi digital ada dua sisi, positifnya mempercepat informasi tapi sisi buruknya hal-hal negatif juga mudah hadir," ujarnya.

Menurutnya, pemuda pun dituntut untuk memiliki karakter, kapasitas, inovatif, kreatif, mandiri dan unggul dalam menghadapi persaingan secara global. Selain itu, pemuda diharapkan memiliki karakter tangguh yaitu memiliki moral dan karakter kinerja, bertakwa, berintegritas, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, pekerja keras dan cerdas. Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skil kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni.

2. Berbincang bersama tiga pengusaha muda

Seperti Jokowi, Ridwan Kamil Bagi-bagi Sepeda di Acara Sumpah PemudaIDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam cara ini, Emil pun didapuk menjadi pembawa acara yang menampilkan tiga pengusaha muda. Mereka adalah Abdul Madjid Alzindani seorang pengusaha properti, Tubagus Wijaya sebagai pengusaha parfum, dan Kiki Gumelar sebagai CEO Chocodot.

Dalam bincang santai ini, Emil pun mengajak para pemuda yang hadir di Youth Innovation Summit untuk bisa meniru langkah para pelaku usaha ini. Jangan sampai waktu muda dilakukan dengan hal yang sia-sia.

"Kita contoh ketiga pemuda jadi pemimpin di bidang masing-masing, dan adik-adik bisa menyusul," ujarnya.

3. Pemuda jangan kebanyakan drama

Seperti Jokowi, Ridwan Kamil Bagi-bagi Sepeda di Acara Sumpah PemudaIDN Times/Debbie Sutrisno

Abdul Madjid yang akrab disapa Alzin mengatakan, untuk menjadi pemuda yang berkualitas dia selalu berpikiran positif dan menghabiskan waktu membangun mimpi yang ada sejak lama. Dia menuturkan, sejak duduk di sekolah menengah pertama (SMP) dirinya sudah bermimpi memiliki mobil sendiri.

Tidak ingin mendapat mobil dari uang orangtuanya, Alzin kemudian berupaya mencari pendapatan secara mandiri, untuk kemudian berkecimpung di bisnis dunia properti sejak lulus SMP.

"Untuk pemuda harus lebih banyak produktif, no drama," ujar Alzin.

Dia bercerita sebagai pemuda yang tengah membangun usaha, proposal bisnis propertinya sempat ditolak 67 investor. Kegigihan itu akhirnya berbuah saat dia mendatangi investor ke 68 dan berhasil mendapatkan pendanaan awal untuk membangun dua rumah di daerah Baleendah.

Baca Juga: Pengibaran Bendera Gagal saat Peringatan Sumpah Pemuda di Bandung

Baca Juga: 10 Ucapan yang Bisa Kamu Gunakan untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya