Oktober 2021 Jawa Barat Diguncang 45 Kali Gempa Bumi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat selama Oktober 2021 terjadi 45 kali gempa bumi di Jawa Barat (Jabar).
Dari peta distribusi episenter gempa bumi periode bulan Oktober 2021, terlihat 33 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia. Sedangkan 12 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menuturkan, kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 3 hingga 271 km.
"Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 4,9, dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 2,3," kata dia melalui siaran pers dikutip IDN Times, Rabu (3/11/2021).
1. Ada empat gempa bumi yang dirasakan masyarakat
Sepanjang Oktober 2021 terdapat empat kali kejadian gempa bumi. Pertama, gempa bumi dirasakan terjadi pada tanggal 2 Oktober 2021 pukul 09:27 WIB.
Gempa ini berpusat pada 7,53 Lintang Selatan dan 106.71 Bujur Timur dengan kedalaman 26 Km. Gempa berkekuatan 3,9 ini dirasakan di Cipamingkis, Cibuni, Cikaso, Cidolog sebesar III MMI dan di Ujung genteng, Ciracap II MMI.
Kedua, gempa bumi pada 2 Oktober 2021 pukul 13.34 WIB, yang berpusat 8,13 Lintang Selatan dan 107,35 Bujur Timur pada kedalaman 10 Km. Gempa berkekuatan 4,5 tersebut dirasakan di Cisompet, Pamengpeuk, Cijulang, Singajaya, Karangnunggal sebesar III MMI, di Pangalengan, Cisurupan, Bayongbong sebesar II - III MMI dan di Cilawu, Cikajang, Samarang, Kertasari, Manonjaya sebesar II MMI.
Ketiga, gempa bumi pada 12 Oktober 2021 pukul 05.23 WIB, yang berpusat 7,85 Lintang Selatan dan 107,28 Bujur Timur pada kedalaman 29 Km. Gempa berkekuatan 3,9 tersebut dirasakan di Kabupaten Garut sebesar II - III MMI.
Terakhir, gempa bumi berkekuatan sebesar 4,2 yang berpusat pada 7,55 Lintang Selatan dan 106,69 Bujur Timur pada kedalaman 30 Km, yang terjadi pada 30 Oktober 2021 pukul 05.56 WIB. Gempa tersebut dirasakan di Ujung Genteng, Cipamingkis, Jampang, Cikaso, Cidolog sebesar III MMI.
2. Masyarakat diimbau tidak termakan berita hoaks jika ada informasi gempa
Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, keempat kejadian gempa bumi yang dirasakan merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas pensesaran di laut pada bagian dalam dari Lempeng Eurasia.
"BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa," kata dia.
3. Waspada, Jabar masuk salah satu daerah rawan bencana
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito mengungkapkan ada empat provinsi yang mempunyai riwayat hidrometeorologi basah. Keempatnya yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Ganip menerangkan empat provinsi tersebut rawan bencana imbas dari fenomena La Nina. Di antaranya banjir, longsor, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan angin puting beliung.
"Dengan riwayat hidrometeorologi basah yang sangat sering dan peringatan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) terhadap dampak La Nina maka kewaspadaan pada wilayah tersebut harus ditingkatkan," ujar Ganip dalam Rakornas BMKG yang dipantau virtual, Jumat (29/10/2021).
Ganip juga akan meningkatkan perhatian di sejumlah kabupaten/kota yang rawan bencana di empat provinsi tersebut. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa mitigasi bencana perlu dilakukan untuk mengurangi dampaknya.
"Jika lihat lebih jauh di empat provinsi di level kabupaten /kota kewaspadaan serta mitigasi dampak La Nina juga mutlak dilakukan," katanya.
Baca Juga: Selama Oktober 2021 Jawa Barat Diguncang 45 Kali Gempa Bumi
Baca Juga: Bandung Raya Terancam Bencana Alam, Pemprov Siapkan BTT Rp500 M