Sejumlah Dosen ITB Membuat Sanitizer untuk Disalurkan ke Rumah Sakit

Kebutuhan medis lain pun siap disediakan oleh para dosen

Bandung, IDn Times - Sejumlah dosen muda Institut Teknologi Bandung (ITB) menginisiasi pembuatan 200 liter hand sanitizer yang akan dibagikan gratis ke rumah sakit di Jawa Barat. Hal ini dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).

Direktur Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB Deddy Koesrindartoto menuturkan, para dosen ini berpikir bahwa salah satu hal yang dibutuhkan para tenaga medis adalah hand sanitizer. Bahkan, masyarakat umum pun mencari barang ini meski harganya melambung tinggi.

Untuk membuat hand sanitizer pun para pengajar dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) , Sekolah Farmasi (SF) dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayatai (SITH), cukup kewalahan karena bahan baku yang langkan, terutama alkohol.

Untungnya, beberapa kolega alumni Sekolah Farmasi memiliki koneksi ke beberapa penyuplai bahan kimia. Meski harganya lebih tinggi karena langka, mereka buru-buru membelinya.

“Yang mau beli (alkohol) antre. Begitu datang langsung habis karena yang mau beli banyak. Jadi harus cepat-cepat,” ujar Deddy melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (28/3).

1. Dalam tiga hari ratusan hand sanitizer berhasil dibuat

Sejumlah Dosen ITB Membuat Sanitizer untuk Disalurkan ke Rumah SakitDok.IDN Times/Istimewa

Berlokasi di Kantin MBA ITB yang disulap menjadi Laboratorium sederhana, hanya dalam waktu tiga hari 200 liter hand sanitizer selesai diproduksi. Waktu yang sangat cepat untuk pembuatan hand sanitizer sebanyak itu dengan jumlah tenaga kerja sedikit.

Kerja keras tersebut tak terasa berat mengingat banyak fasilitas kesehatan (faskes), terutama beberapa rumah sakit yang membutuhkan hand sanitizer dalam memerangi COVID-19.

“Kenapa kami memilih rumah sakit? Karena rumah sakitlah yang paling membutuhkan saat ini dibanding masyarakat. Masyarakat yang tinggal di rumah, bisa mencuci tangan dengan sabun. Apalagi ada beberapa laporan, hand sanitizer di rumah sakit hilang dengan tempat-tempatnya,” imbuhnya.

Baca Juga: Istri Pendeta Positif Klaster Lembang Meninggal Dunia di RSHS Bandung

2. Fasilitas kesehatan saat ini membutuhkan bantuan paling terdepan

Sejumlah Dosen ITB Membuat Sanitizer untuk Disalurkan ke Rumah SakitIlustrasi penanganan pasien virus corona. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Deddy mengatakan, setiap rumah sakit, Puskesmas, klinik, akan mendapat lima liter hand sanitizer. Sejumlah rumah sakit yang sudah menerimanya yakni RSHS, RSGM Unpad, RS Muhammadiyah, Labkesda, dan RS Hasna Media Cirebon.

“Tentunya donasi sebanyak lima liter untuk beberapa faskes di Bandung dan daerah Jawa Barat lainnya jauh dari jumlah yang dibutuhkan," kata dia.

Deddy juga terus berkoordinasi dengan teman-teman di sejumlah fasilitas kesehatan untuk memantau kebutuhan hand sanitizer. Tim dengan senang hati akan memproduksi kembali jika kebutuhan meningkat dan pasokan di pasar sulit.

Baca Juga: Usai Liburan di Bali, Satu Pemain Persib Positif COVID-19

3. Berharap dosen di kampus lain bisa ikut melakukan hal serupa

Sejumlah Dosen ITB Membuat Sanitizer untuk Disalurkan ke Rumah SakitDok.IDN Times/Istimewa

Selain pembuatan hand sanitizer, pihaknya sudah menyiapkan beberapa program lagi untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan, apa yang dilakukan olehnya dan teman-teman di ITB menginspirasi sesama dosen ataupun masyarakat. Pihaknya pun membuka diri untuk kolaborasi dari rumah.

“Semangat kami ingin membantu. Mari berbuat sesuatu agar (Covid-19) cepat teratasi,” tuturnya.

Baca Juga: Penyerang Persib Wander Luiz Umumkan Positif Virus Corona

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya