Sejarah Jembatan Pasupati, Dibangun Sejak 1998 Pinjam Dana dari Kuwait

Jembatan ini didesain agar anti gempa bumi

Bandung, IDN Times - Jembatan Layang Pasupati resmi berganti nama menjadi Jembatan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja, Selasa(1/3/2022). Peresmian akan dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana serta sejumlah pejabat lainnya.

Jembatan Pasupati menjadi salah satu ikon terkenal di Kota Bandung. Sebab, infrastruktur yang mulai dirancang sejak 1998 ini menjadi akses pintu masuk menuju pusat Kota Kembang. Masyarakat dan wisatawan dipastikan melintasi Jembatan Pasupati jika keluar dari akses Pintu Tol Pasteur menuju Lapangan Gasibu.

Nama Pasupati sendiri merupakan singkatan nama Jalan Pasteur dan Jalan Surapati. Namun, pada Selasa siang, nama Jembatan Pasupati akan berganti menjadi Jembatan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja. Pergantian nama yang diajukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat ini disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lantas bagaimana awal mula pembangunan jembatan layang ini?

1. Hasil kerja sama Indonesia dengan Kuwait

Sejarah Jembatan Pasupati, Dibangun Sejak 1998 Pinjam Dana dari KuwaitDinas Humas Setda Kota Bandung

Dikutip dari laman Kementerian Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat, pu.go.id, pembangunan Jembatan Pasupati sudah mulai diinisiasi pada 1998. Untuk melancarkan proyek ini pemerintah melakukan pinjaman dana ke Negara Kuwait sebesar Rp437 miliar.

Namun, dalam perjalanannya proyek ini tidak semulus yang diharapkan. Rencana pembangunan mengalami proses cukup panjang karena sempat terhenti bahkan sampai empat tahun karena banyak konflik politik di negara-negara Timur Tengah sehingga pinjaman dari Kuwait dihentikan.

Proyek ini kemudian dilanjutkan kembali pada 19 Juli 2003 setelah pinjaman dicarikan kembali. Namun, terjadinya loan suspension I dan II tersebut mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan proyek dan berdampak terjadinya pembengkakan dana akibat adanya kenaikan harga-harga dan biaya proyek. Dananya menjadi melebihi alokasi dana loan KFAED dari Pemerintah Kuwait, dan terpaksa harus ditutupi dari dana APBN.

Waktu pembangunan pun lebih lama dari 730 hari menjadi 1.247 hari, ditambah masa pemeliharaan selama setahun. Alhasil, rencana awal agar jembatan ini bisa digunakan peserta peringatan Konferensi Asia Afrika pada April 2005 gagal dilakukan. Peresmian Jembatan Pasupati sendiri dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Juli 2005.

2. Panjang jembatan Pasupati capai 2,5 Km

Sejarah Jembatan Pasupati, Dibangun Sejak 1998 Pinjam Dana dari KuwaitJembatan Pasupati (instagram.com/mundhary)

Titik awal pekerjaan dimulai dari Jalan Dr. Junjunan terus ke Jalan Pasteur, menyeberang lembah Cikapundung, melalui Jalan Cikapayang dan berakhir di Jalan Surapati di sekitar Jalan Ariajipang. Panjang jembatan ini mencapai sekitar 2,6 km dengan lebar sekitar 21,53 meter. Terdiri dari 2,5 km jalan layang dan sekitar 300 meter jembatan termasuk jembatan cable stayed 161 meter.

Infrastruktur ini mampu mengurangi kemacetan lalu lintas di simpang Jalan Pasir Kaliki, Cipaganti, Cihampelas, Taman Sari, Ir. H. Juanda, Jl. Wastukencana dan Jalan Siliwangi. Terbangunnya Jalan Surapati maka penataan kawasan di sekitar Tamansari menjadi lebih baik sehingga menjadi kawasan layak huni dan bisa meningkatakan kesejateraan masyarakat kawasan tersebut.

3. Punya teknologi antigempa

Sejarah Jembatan Pasupati, Dibangun Sejak 1998 Pinjam Dana dari Kuwaitgoogle

Jalan layang Pasupati merupakan jalan layang pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi anti gempa. Perangkatnya yang disebut lock up device (LUD) dibuat di Prancis, sebuanya jumlahnya 76 buah. Jembatan ini secara keseluruhan menggunakan 663 unit segmen yang ditopang oleh 46 tiang. Setiap segmen beratnya 80 ton sampai ke 140 ton.

Yang menarik, jembatan ini dilengkapi dengan jembatan cable stayed sepanjang 161 meter yang melintang di atas lembah Cikapundung. Cable stayed merupakan jembatan tanpa kaki. Kekuatan jembatan itu ditopang oleh 19 kabel baja yang terdiri dari 10 kabel sebelah barat dan 9 kabel sebelah timur.

Setiap kabel, berisi 91 dengan ukuran kecil yang masing-masing kabel kecil itu terdiri dari tujuh kabel lain yang berukuran lebih kecil lagi. Sepuluh kabel yang dipasang disebelah barat dibuat berpasangan.

Baca Juga: Flyover Pasupati Bandung Ganti Nama Jadi Mochtar Kusumaatmadja

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya