Satu Orang dari Karawang Masuk PDP Virus Corona di RSHS Bandung

Tetap waspada ya kalian semua atas virus ini

Bandung, IDN Times - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) kembali menerima satu pasien yang diduga terpapar virus corona (COVID-19). Orang ini sekarang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).

"Yang bersangkutan masuk pada 11 Maret. Dia merupakan wanita berumur 57 tahun," ujar Humas RSHS Fitri, Kamis (12/3).

Dengan masuknya satu orang ini, maka orang yang sempat menjadi pasien di RSHS mencapai 40 orang. Sedangkan mereka yang masuk dalam ketegori PDP mencapai 13 orang.

"Sembilan orang sudah pulang, dua orang masih dirawat di ruang isolasi, dan dua orang sudah dialihkan ruangannya," ujar dia.

1. RSHS sebelumnya hanya menyisakan satu pasien dalam pengawasan

Satu Orang dari Karawang Masuk PDP Virus Corona di RSHS BandungIDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, RSHS masih melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap satu pasien yang berada di ruang isolasi. Pendalaman ini dikarenakan pasien belum juga membaik setelah beberapa hari dirawat setelah mengalmi gejala mirip terjangkit virus corona.

Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya sejauh ini telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang yang diduga terpapar virus corona (COVID-19). Hingga kemarin sore, Selasa (10/3), masih ada lima pasien yang berada di ruaang isolasi kemuning.

Namun, hari ini sudah ada satu apsien yang dipindahkan ke ruangan lain karen mengalami perbaikan kondisi. Kemudian ada dua pasien yang akan dipulangkan, dan satu pasien rencananya bakal dipindah ruangan.

"Nah satu orang lain statusnya masih dalam pendalaman oleh Kementerian Kesehatan. Tapi orangnya sudah dalam kondisi membaik," kata Nina dalam konferensi pers di RSHS Bandung, Rabu (11/3).

2. RSHS belum bisa pastikan satu pasien ini positif Covid-19

Satu Orang dari Karawang Masuk PDP Virus Corona di RSHS Bandungpixabay.com/geralt

Sebelumnya, Juru Bicara pemerintah telah memastikan terdapat satu orang yang positif terjangkit virus corona. Namun, belum dipaparkan secara jelas di mana pasien itu sekarang dirawat.

Terkait hal ini, Nina pun enggan memastikan bahwa satu pasien yang tengah dalam pendalaman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan WNI yang positif corona. Dia hanya memastikan pasien ini dalam pendalam setelah beberapa hari dirawat dan swabnya dikirim ke Litbangkes.

"Dokter Yuri sendiri memang tidak mengungkapkan di rumah sakit mana (pasien yang positif corona). Tidak mengungkapkan identitas juga dan itu untuk keamanan pasien beseta keluarganya," papar Nina.

3. Tingkatkan kewaspadaan dalam penanganan COVID-19

Satu Orang dari Karawang Masuk PDP Virus Corona di RSHS BandungPersonel Satgas Mobile COVID-19 memeriksa kondisi pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di ruang isolasi Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020) (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc.)

Nina menuturkan, dengan bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia, RSHS mempersiapkan sejumlah strategi karena khawatir makin banyak orang yang memeriksakan diri terkait hal ini. Di sisi lain RSHS pun meningkatkan kewaspadaan dalam penananan pasien yan diduga terjangkit agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Untuk pelayanan saat ini RSHS memiliki dua ruang isolasi yang memiliki lima tempat tidur, dengan komposisi sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan prediksi pasien yang melonjak RSHS melakukan sistem ring dalam pemeriksaan dan perawatan pasien.

"Kami sudah membuat istilahnya dengan strategi ring. Ring satu di ruang isolasi khusus, ring 2 akan menggunakan ruang isolasi yang nonventilator," ujarnya.

Saat ring 1 dan 2 penuh maka RSHS akan menyiapkan ruang HCU yang memiliki tujuh tempat tidur. Selain itu ada ring 4 yang berada di ruangan instalasi gawat darurat (IGD) dengan lima tempat tidur.

Baca Juga: Tom Hanks Publik Figur Dunia Pertama yang Positif Virus Corona

Baca Juga: Jangan Asal Sentuh, Virus Corona Bisa Bertahan 9 Hari di Benda Mati

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya