Satu Eksekutor Ayah-Anak Tiri Alami Epilepsi Saat akan Membunuh Korban

Kejanggalan kerap terjadi pada kejadian ini

Bandung, IDN Times - Pembunuhan keji yang dilakukan terhadap seorang ayah dan anak, Edy Candra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana, oleh sang istri, Aulia Kesuma, tidak selalu berbuah manis. Beberapa kejadian janggal sempat menimpa dua eksekutor bayaran, A dan S.

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menuturkan, berdasarkan kronologi yang diceritakan AK, bermula dari perjalanan empat eksekutor dari apartemen milik Aulia Kesuma menuju rumah tersangka, ketika di tengah perjalanan seorang eksekutor tiba-tiba mengalami sakit seperti kesurupan.

"Ketika hendak bertolak dari apartemen ke rumah korban, salah satu eksekutor kesurupan atau seperti sakit ayan (epilepsi)," ujar Nasriadi ketika melakukan konferensi pers di Mapolda Jawa Barat, Kamis (29/8).

1. Pembunuhan sempat dilakukan tiga orang

Satu Eksekutor Ayah-Anak Tiri Alami Epilepsi Saat akan Membunuh KorbanIDN Times/Debbie Sutrisno

Dengan kejadian tersebut, seluruh rencana awal Aulia pun berubah. Seorang eksekutor yang sakit ayan tersebut langsung dibawa kembali ke apartemen. Eksekutor yang mengalami ayan kemudian ditemani eksekutor lainnya.

Namun, ketika tengah menemani salah satu eksekutor kemudian diminta kembali ke mobil dan berangkat ke rumah kediaman C untuk melancarkan aksi. Saat tiba di sana, eksekutor yang didatangkan dari Lampung menyamar sebagai tamu.

"Mereka kemudian membunuh Candra Purnama dengan menyekap menggunakan alkohol 80 persen," papar Nasradi.

2. Kejangalan lain adalah rumah yang tidak terbakar

Satu Eksekutor Ayah-Anak Tiri Alami Epilepsi Saat akan Membunuh KorbanIDN Times/Debbie Sutrisno

Nasradi mengatakan, setelah membunuh ECP dan D, empat tersangka sempat berupaya menghilangkan jejak pembunuhan dengan cara membakar rumah yang selama ini ditempati. Harapannya dua jenazah yang ada ikut terbakar sehingga tidak ada pihak manapun yang curiga atas pembunuhan yang dilakukan.

"Jadi seakan-akan meninggal karena kebakaran itu," kata Nasriadi.

Berdasarkan pengakuan para tersangka, pembakaran rumah dilakukan dengan acara membuat alat yang bisa terbakar menggunakan obat nyamuk berbentuk spiral. Ketika obat nyamuk ini dinyalakan dan hingga ujung kemudian ada bahan lain yang bisa memicu api lebih besar, termasuk bensin.

Alat ini pun ditempatkan di beberapa ruangan dengan harapan semuanya bisa memicu kebakaran sehingga api sangat besar dan melumat seluruh isi termasuk jenazah yang ada. Sesaat sebelum melaksanakan pembakaran, dua jenazah tersebut ditempatkan di garasi.

3. Rumah hanya terbakar sebagian

Satu Eksekutor Ayah-Anak Tiri Alami Epilepsi Saat akan Membunuh KorbanIDN Times/Debbie Sutrisno

Setelah menyalakan alat tersebut, para tersangka pun pergi keluar, dan untuk Aulia (AK) serta Kevin (K) menunggu informasi kebakaran di apartemen yang ditempati. Menurut Nasradi, AK mendapatkan informasi kebakaran dari tetangga, sayangnya kebakaran ternyata kecil dan terjadi di salah satu kamar, tidak sampai ke garasi tempat dua jenazah ditempatkan.

Mengetahui hal tersebut, AK dan K langsung bergegas menuju rumahnya di kawasan Lebak Bulus untuk meninjau dan mencegah warga dan pemadam kebakaran masuk ke dalam garasi.

"Ternyata yang terbakar hanya kamarnya Kelvin, sedangkan garasi tidak terbakar. Rumah tersebut sudah didobrak sama warga dan damkar (pemadam kebakaran). Mereka menahan warga untuk tidak masuk ke garasi karena di situ ada dua mayat," ujar Nasriadi.

4. Membawa jenazah ke Sukabumi karena dianggap sepi dari penduduk

Satu Eksekutor Ayah-Anak Tiri Alami Epilepsi Saat akan Membunuh KorbanIDN Times/Debbie Sutrisno

Karena aksi membakar rumah gagal, AK dan K kemudian langsung berpikir untuk membawa jenazah ke Sukabumi dan menghilangkan jejak di sana. Pemilihan Sukabumi dikarenakan AK cukup mengetahui kondisi lokasi tersebut dikarenakan pernah mengantar korban Dana ke salah satu pesantren di sana.

"Aulia ini mualaf pernah mengantar korban dana ke pesantren di daerah sana (Kabupaten Sukabumi) dan tahu ini sepi," pungkasnya.

Baca Juga: Pemprov Jabar Bakal Ikut Pindahkan Ibu Kota, Ini 3 Pilihan Daerahnya

Baca Juga: Jokowi Memuji Pembangunan Bandara YIA yang Cepat dan Berkualitas

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya