SAR Bandung Lakukan Pencarian Tiga Orang Hilang Terseret Sungai

Warga diimbau waspada ketika berada di alam bebas

Bandung, IDN Times - Tim dari SAR Bandung tengah melakukan pencarian tiga orang yang hilang di tiga daerah berbeda. Salah satunya ada yang sudah hilang terseret sungai selama empat hari.

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, satu pencarian yang dilakukan terdapat di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Sunfgai Cihonje, Desa Citengah. Satu remaja yang tengah dicari adalah Aria Dwi Rahmayunda (13). Dia sudah hilang selama dua hari karena terseret ketika banjir bandang menerjang kawasan tersebut.

Saat ini tim SRU 1 melakukan penyisiran darat dari LKP pada titik koordinat 6°54'52.23"S -107°56'44.76"E sampai dengan wilayah Peusar pada titik koordinat 6°53'42.46"S 107°56'19.09"E sejauh 2.5 KM.

Kemudian tim SRU 2 Melakukan penyisiran darat dari Peusar menuju Muara Cipeles pada titik koordinat 6°50'47.93"S 107°54'41.86"E sejauh 9 KM. Sedangkan SRU 3 Melakukan penyisiran menggunakan 2 unit rafting dari Saribumi pada titik koordinat 6°51'17.21"S 107°55'51.84"E sampai dengan Seuntig pada titik koordinat 6°50'36.93"S 107°56'45.06"E sejauh 5 KM, dan SRU 4 satu tim melaksanakan Pemantauan di Seuntig Kec Ganeas dan SRU 5 satu tim sebagai Safety Officer.

Dalam peristiwan ini, SAR Bandung berhasil melakukan evakuasi terhadap 18 warga yang terjebak banjir bandang pada Rabu (4/5/2022) malam.

1. Satu wisatawan juga hilang ketika bermain di Curugan Sayang Heulang Garut

SAR Bandung Lakukan Pencarian Tiga Orang Hilang Terseret SungaiDokumentasi Pribadi

Menghilangnya orang juga terjadi di Muara Curugan Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Tim SAR Gabungan mulai melakukan pencarian terhadap satu orang korban atas nama Bayu Aditya (21) yang tenggelam di kawasan ini. Dia merupakan warga Jaya Mekar Cibuga, Kabupaten Sumedang.

Tim SAR Gabungan mulai melakukan pencarian dengan rencana operasi SAR Membagi tim menjadi 3 SRU. SRU 1 Penyisiran menggunakan 1 Unit LCR Basarnas di sekitar lokasi kejadian, SRU 2 Penyisiran menggunakan 1 Unit LCR Polair di pesisir Pantai Santolo dan SRU 3 Penyisiran darat di sekitar lokasi kejadian awal

Deden Ridwansah menyebutkan sebelumnya Kantor SAR Bandung menerima informasi dari BPBD Garut bahwa Pada Kamis (05/05) Pukul 11.30 WIB korban bersama satu orang temannya terseret arus saat hendak menyebrang melewati Curugan Santolo dari Sayang heulang namun kedua korban terpelesat dan terseret arus.

"Satu korban bisa terselematkan atas nama Risa Ditya (21). Sedangkan satu korban lainnya atas nama Bayu Aditya (21) masih dalam pencarian tim SAR Gabungan," kata Deden, Jumat (6/5/2022).

Menerima informasi kantor SAR Bandung memberangakatkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya menuju lokasi kejadian.

2. Hari keempat satu orang tenggelam di Sungai Tarum Timur

SAR Bandung Lakukan Pencarian Tiga Orang Hilang Terseret SungaiIlustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, SAR Bandung pun masih melakukan pencariana terhadap satu orang yang menceburkan diri ke Sungai Tarum Timur Desa Pasirmuncang, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang yang memasuki hari keempat pencarian. Tim SAR Gabungan direncanakan hari ini akan melanjutkan pencarian dengan melakukan penyisiran menggunakan satu unit LCR dari lokasi kejadian awal hingga jembatan ketiga aliran Sungai Tarum Timur Kab Subang sejauh 3 Km.

"Tim sebelumnya tim SAR Gabungan telah melakukan penyisiran hingga jembatan keempat sisi kanan dan kiri aliran sungai sejauh 4 Km dengan hasil pencarian masih nihil," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Bandung, Supriono.

3. Waspada bencana hingga 8 Mei 2022

SAR Bandung Lakukan Pencarian Tiga Orang Hilang Terseret SungaiIlustrasi tanah longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengimbau masyarakat lebih waspada di tengah libur Lebaran. Sebab musim penghujan masih terjadi sehingga berpotensi menimbulkan bencana.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar Budi Juanda mengatakan, pada musim hujan, kata dia, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting, serta bencana lain berpotensi menghambat perjalanan mudik.

Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat mencatat ada 87 titik rawan longsor (56 jalan provinsi, 31 jalan nasional) dan 30 titik rawan banjir (25 jalan provinsi, 15 jalan nasional).

Menurut Budi, hujan diprediksi masih akan turun dengan deras di wilayah pantura. Hal ini yang akan menyebabkan munculnya banjir akibat air laut meluap atau rob.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya