Saatnya Menikmati Musim Mudik yang Sudah Lama Dinanti 

2 tahun sudah masyarakat urban Indonesia tak pulang kampung

Bandung, IDN Times - Suara saling bersahutan terdengar riuh saat para penjual tiket menyambut calon penumpang membawa barang jinjingan. Sesaat sebelum masuk ke lorong tiket penjualan, penumpang tersebut sudah dijejali tawaran rute bus dan harga yang harus dibayar.

"Ke mana pak? Surabaya? Malang?," ujar Deni salah satu penjual tiket di Terminal Cicaheum, Kota Bandung.

"Engga kang saya mau ke Kediri," kata calon penumpang yang datang bersam istri dan anaknya.

"Oh kalau Kediri langsung saja masuk ini ke dalam. Bisa tanya-tanya dulu," balas Deni yang mempersilakan penumpang tersebut masuk ke dalam area loket penjualan tiket bus.

Sambil menunggu calon penumpang lainnya, IDN Times berbincang dengan Deni yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai penjual tiket bus di terminal ini.

"Kalau sekarang masih sepi kang," kata Deni membuka obrolan siang itu, Kamis (21/4/2022). "Nanti mungkin ramainya H-7," tambahnya.

Kondisi Terminal Cicaheum memang belum ramai oleh penumpang yang ingin bepergian ke arah Timur Pulau Jawa. Pada siang hari penumpang yang berada di terminal ini pun bisa dihitung jari. Tak sampai berpuluh-puluh orang hendak pulang ke kampung halaman.

Menurut Deni, kondisi ini sangat berbeda sebelum adanya COVID-19 pada 2022. Biasanya setiap musim mudik tempat ini sudah ramai 14 hari atau dua pekan sebelum Lebaran tiba.

Namun itu tak masalah. Dia bersyukur karena tahun ini mudik akhirnya diperbolehkan kembali. Setelah dua tahun pemerintah melakukan pelarangan, musim mudik bisa menjadi penanda baik pendapatan para pekerja di terminal kembali membaik meski butuh waktu panjang.

"Kalau dua tahun ke belakang kan gak ada mudik. Kita juga kerja jadi gak banyak karena memang pendapatan besar pas musim kaya gini (jelang Lebaran). Ya walau kelihatannya yang mudik masih sepi, tapi mudah-mudahan nanti naik jumlahnya jadi pemasukan juga lumayan," kata Deni.

1. Raup cuan dari aktivitas selama berlebaran

Saatnya Menikmati Musim Mudik yang Sudah Lama Dinanti Penjualan tiket bus di Terminal Cicaheum. IDN Times/Debbie Sutrisno

Harapan yang sama juga dirapalkan Dewi, salah satu pedagang Oleh-oleh di Terminal Cicaheum. Dua tahun sudah dia kesulitan menjual barang dagangannya karena terminal ini sepi, baik di hari biasanya, apalagi ketika hendak Lebaran karena adanya larangan mudik di seluruh daerah.

Berdagang sejak lama di terminal ini, dua tahun ke belakang jadi titik terendahnya dalam mencari penghasilan. Tak banyak masyarakat yang bepergian selama pandemik COVID-19. Alhasil barang dagangan sepeti makanan kecil dan minuman yang biasa dijual sulit selaki lakunya.

Dia berharap dengan adnaya mudik tahun ini jumlah penumpang bisa kembali normal sebelum adanya pandemik. Sehingga dagangannya bisa banyak dibeli penumpang yang hendak pergi atau datang ke Terminal Cicaheum.

"Ya mudah-mudahan makin banyak yah penumpang yang datang ke Cicaheum, jadi dagangan para pedagang juga bisa laku," ujarnya.

2. Mudik jadi momen pelepas penat

Saatnya Menikmati Musim Mudik yang Sudah Lama Dinanti Pemudik hendak pulang kampung dari Terminal Cicaheum, Kota Bandung.IDN Times/Debbie Sutrisno

Lebaran dan mudik selama ini menjadi hal yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Momen pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga dan sanak saudara jadi agenda tahunan yang sayang untuk dilewatkan.

Kebahagiaan ini pula yang terpancar dari Iwan. Pemudik yang hendak pulang ke Lumajang ini tampak bahagia ketika akan meninggalkan Kota Bandung untuk sementara. Dia sudah tak sabar bertemu orang tua setelah dua tahun hanya bisa bertemu lewat layar ponsel.

"Sudah empat tahun kerja di Bandung. Dua tahun kan ga bisa pulang karena ada larangan mudik. Mau pakai motor pulang juga jauh, jadi ya sudah pasrah lebaran di Bandung," ujar Iwan.

Pria lajang ini pun akhirnya hanya menghabiskan perayaan Idul Fitri bersama rekan kantornya. Memasak sendiri, dan bersilaturahmi melalui video call WhatsApp jadi cara Iwan meluapkan kerinduannya pulang ke Lumajang.

Hal senada dilontarkan Indriani. Hendak pulang ke Cirebon, dia membeli tiket lebih dulu di Terminal Cicaheum karena takut kehabisan. Rencananya Indriani akan mudik ke rumah mertua pada 29 April bersama dua anaknya dari Bandung. Sedangkan suaminya berkendara menggunakan kendaraan pribadi dari Cilegon langsung ke Cirebon bersama rombongan rekannya yang juga memilih pulang menggunakan motor.

"Kalau dulu suami datang ke Bandung setelah Lebaran karena pas lebarannya juga ga bisa mudik kan. Nah sekarang karena sudah bisa mudik kita sudah siapkan waktu agar bisa pulang ke Cirebon," kata dia

3. Pemda lakukan pengecekan kendaraan umum agar laik jalan

Saatnya Menikmati Musim Mudik yang Sudah Lama Dinanti IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada para pemudik, Pemkot Bandung melakukan pengecekan ke Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang guna memastikan kendaraan yang dipakai laik jalan. Sehingga tidak ada permasalahan yang bisa mengakibatkan kecelakann ke depannya.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menegaskan, setiap kendaraan umum yang akan membawa pemudik harus laik jalan dan melewati pengujian.

"Semua infrastruktur siap. Tadi kita melakukan pengetesan kelaiakan kendaraan semuanya sudah bagus. Mudah-mudahan semua aman," kata Yana saat meninjau kesiapan mudik lebaran.

Ia juga mengimbau masyarakat yang akan mudik agar mendapatkan vaksinasi secara lengkap. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan.

Bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster, telah disediakan pos pelayanan kesehatan yang menyediakan vaksin booster secara gratis.

"Kalau belum vaksin booster kita sediakan, karena nanti di manapun akan diperiksa. Jadi mending di sini (di pos pelayanan kesehatan) gratis," lanjutnya.

Terkait pemudik yang menggunakan sepeda motor, Yana juga berpesan untuk selalu berhati-hati dan jangan membawa barang secara berlebihan.

"Agar semua aman dan nyaman ya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ricky Gustiadi mengatakan, telah menyiapkan rencana Operasi Angkutan Lebaran 2022 atau 1443 Hijriah.

Selain memastikan armada mudik dalam kondisi siap dan layak, Dishub Kota Bandung pun bakal menyiagakan personel dan membuat posko monitoring. Pelaksanaan monitoring dimulai pada 26 April 2022 atau H-7 Lebaran sampai 10 Mei 2022 atau H+7 Lebaran," kata dia.

"Kami memperkirakan, pergerakan di seluruh Kota Bandung mencapai 250.000 orang baik pada arus mudik maupun arus balik," kata dia. 

Baca Juga: Kemenkes Sediakan 340 Pos Kesehatan di Jalur Mudik 

Baca Juga: 40 Ucapan Hampers Lebaran untuk Kerabat atau Keluarga

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya