Ridwan Kamil: Warga Jabar yang Kerja di Jakarta Jangan Mudik Dulu!

Tolong jangan pulang dulu ya kawan-kawan yang di Jakarta

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kembali meminta kepada warganya yang tinggal atau bekerja di Jakarta untuk tidak mudik dahulu ke kampung halaman. Hal ini demi mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) yang lebih luas dan sulit dilacak.

Emil menilai, wilayah Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu epicentrum atau pusat dari virus corona. Maka dari itu, semua pergerakan warga yang ada di sana harus diwaspadai dan diantisipasi. Terlebih, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memulai rapid test pada Rabu (25/3), untuk menangani warga sekaligus mengetahui dan menganalisa peta persebaran virus corona.

“Kalau anda pulang sebelum rapid test ini dilaksanakan, anda-anda ini punya potensi sebagai ODP (orang dalam pemantauan) karena punya potensi dihitung data dari sebuah wilayah yang tingkat pesebarannya (virus) banyak,” kata dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (24/3).

1. Banyak penambahan ODP di Jabar akibat mereka yang mudik

Ridwan Kamil: Warga Jabar yang Kerja di Jakarta Jangan Mudik Dulu!pixabay.com/vperemencom

Ia menganalogikan wilayah DKI Jakarta sebagai sebuah negara yang masuk kategori harus diwaspadai karena banyaknya orang dalam pemantauan (ODP). Ketika ada mereka yang pergi ke suatu daerah maka bisa jadi ODP di daerah tersebut bertambah tanpa terkecuali.

Dia pun mencontohkan, di Kabupaten Sumedang, sebelum ada kebijakan pembatasan aktivitas sosial (social distancing), yang berstatus ODP hanya dua orang, tapi sekarang setelah banyak orang yang hilir mudik ke sana jumlah ODP sudah lebih dari 300 orang.

“Pak Bupati melaporkan 300 itu orang-orang Sumedang yang tinggal bekerja di Jakarta tiba-tiba mudik, pulang ke kampungnya masing masing. Jadi, saya imbau jangan mudik dulu, kita tetap tinggal di wilayah masing masing untuk menjaga penyebaran (virus),” imbuhnya.

2. Tolong untuk bijak dan berdiam di tempatnya sekarang

Ridwan Kamil: Warga Jabar yang Kerja di Jakarta Jangan Mudik Dulu!Polisi saat patroli di sejumlah kedai dan cafe di Samarinda demi antisipasi penyebaran virus corona (IDN Times/Yuda Almerio)

Semua warga harus bijak dan mematuhi apa yang sudah diatur oleh pemerintah yang sedang berusaha membuat situasi dan kondisi kembali normal. Jika virus ini teratasi, semua aktivitas bisa berjalan seperti sedia kala.

“Mohon agar bijak untuk tidak keluar dari Jakarta dan tetap tinggal sampai situasi kondusif,” pungkasnya.

3. 80 persen pengidap COVID-19 hanya mengalami gejala ringan

Ridwan Kamil: Warga Jabar yang Kerja di Jakarta Jangan Mudik Dulu!Pexels/cottonbro

Juru bicara penanganan virus corona atau COVID-19, Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa 80 persen pasien positif virus corona atau COVID-19 hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, pasien positif virus corona juga ada yang tidak merasakan gejala sama sekali.

"Kasus dengan keluhan ringan atau tanpa keluhan ini hampir 80 persen dari kasus positif yang ada, secara statistik berada dalam keluhan gejala ringan atau ringan sampai sedang," ujar Yuri pada siaran langsung TVRI, Selasa (24/3).

Oleh karena itu, untuk pasien positif yang mengalami gejala ringan sampai sedang sesungguhnya dengan isolasi diri di rumah sudah cukup. Dengan demikian, pasien tersebut tidak menjadi beban rumah sakit.

"Sebenarnya melakukan isolasi di rumah sudah cukup bagus dan cukup efektif. Sehingga, tidak semua kasus positif tidak menjadi beban rumah sakit," tuturnya Yuri.

Baca Juga: [BREAKING] Positif Corona, Bupati Karawang Diisolasi di RS Paru

Baca Juga: [BREAKING] Pemerintah Akan Salurkan BLT Warga Miskin Dampak COVID-19

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya