Ridwan Kamil Siapkan Skenario Percepatan Vaksinasi COVID-19 di Jabar

Waktu vaksiansi untuk warga jangan terlalu lama

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mempersiapkan skenario percepatan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat.

Sedikitnya 37 juta warga di Jabar harus mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Pemprov Jabar memerlukan sedikitnya 72 juta dosis vaksin.

"Minggu ini kami sedang membuat skenario supaya vaksinasi COVID-19 sukses, dan waktu vaksinasi dapat dipercepat. Jika vaksinasi COVID-19 berjalan lama, ekonomi Jabar sulit untuk bangkit," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui siaran pers dikutip, Sabtu (23/1/2021).

1. Butuh 36 juta orang di Jabar divaksin untuk bentuk kekebalan komunitas

Ridwan Kamil Siapkan Skenario Percepatan Vaksinasi COVID-19 di JabarIlustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Untuk membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity, Jabar harus menyuntik vaksin COVID-19 kepada 70 persen penduduk atau 36 juta warga. Dengan begitu, kata Kang Emil, Jabar memerlukan sekitar 72 juta dosis vaksin COVID-19.

"Karena 70 persen ini cukup untuk melindungi yang 30 persen, maka dari total 50 juta jiwa penduduk Jabar, sekitar 36 juta orang harus divaksin," ucapnya.

Urutan vaksinasi akan diawali dari tenaga kesehatan. Kemudian profesi yang rawan termasuk wartawan. Barulah masyarakat umum dengan rentang umur 18-59 tahun.

2. Siapkan 11.000 vaksinator agar pemberian vaksin berjalan cepat

Ridwan Kamil Siapkan Skenario Percepatan Vaksinasi COVID-19 di JabarPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. (ANTARA FOTO/Jojon)

Emil mengatakan, untuk mempercepat vaksinasi COVID-19, Jabar membutuhkan tambahan vaksinator. Saat ini, Pemda Provinsi Jabar menyiapkan 11.000 vaksinator secara bertahap.

Jika jumlah vaksinator hanya 11.000, vaksinasi COVID-19 di Jabar akan berlangsung selama 15 bulan. Sementara itu, Kang Emil menargetkan vaksinasi COVID-19 di Jabar tuntas dalam waktu enam sampai delapan bulan.

"Menurut saya (15 bulan) kelamaan. Jadi sekarang kita lagi menghitung bagaimana caranya agar tidak 15 bulan, tapi bisa enam sampai delapan bulan," katanya.

"Penyuntik di Jabar sekarang berjumlah 11 ribuan, tidak akan cukup karena butuh 30 ribuan penyuntik untuk selesai di enam sampai delapan bulan vaksinasi, berarti saya harus rekrut vaksinator tambahan," imbuhnya.

3. Tempat pemberian vaksin pun akan diperbanyak

Ridwan Kamil Siapkan Skenario Percepatan Vaksinasi COVID-19 di JabarHumas RS Kanker Dharmais Anjari Umarjiyanto mengikuti vaksinasi COVID-19 (Dok. Pribadi/Anjari Umarjiyanto)

Selain vaksinator, tempat penyuntikan vaksin COVID-19 harus diperbanyak. Saat ini, tempat penyuntikan Jabar berada dikisaran 1.000 tempat. Setidaknya, kata ia, Jabar harus menambah 1.000 tempat penyuntikan.

"Kalau waktunya mau cepat berarti tempatnya diperbanyak. Sekarang saya lagi mencari seribuan titik penyuntikan, mungkin di gedung serba guna, gor atau gedung lainnya yang bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Selain itu, Kang Emil berharap pemerintah pusat menyerahkan data penerima vaksin kepada pemerintah pusat. Hal itu untuk memudahkan pelacakan apabila ada calon penerima vaksin yang tidak datang saat waktu penyuntikan.

Saat ini, data siapa yang akan divaksin ada di Kementerian Kesehatan RI. Menurut Kang Emil, hal itu dirasa kurang tepat.

"Jadi kami Jabar memohon ke (pemerintah) pusat kewenangan mengatur siapa yang divaksin diserahkan secara desentralisasi ke daerah, karena kami orang lapangan yang lebih tahu," katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya